WTTC Susun Protokol New Normal untuk Sektor Pariwisata

Minggu, 24 Mei 2020 - 13:09 WIB
loading...
WTTC Susun Protokol New Normal untuk Sektor Pariwisata
World Travel & Tourism Council susun protokol new normal untuk sektor pariwisata. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - World Travel & Tourism Council (WTTC) meluncurkan protokol baru untuk menjadi standar pada era new normal dalam sektor pariwisata. Protokol ini berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan saat melakukan perjalanan pariwisata.

Protokol New Normal ini disusun oleh WTTC berdasarkan pedoman dari World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Presiden dan CEO WTTC Gloria Guevara mengatakan, pihaknya telah menyusun protokol yang disebut Safe Travels, melalui konsultasi dengan anggota dan masukan beberapa industri di sektor swasta.

"Kami sangat senang bahwa untuk pertama kalinya, sektor swasta global telah menyelaraskan protokol Safe Travels baru ini, yang akan menciptakan konsistensi di seluruh sektor," ujar Gloria dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Minggu (24/5/2020).

Ia berharap agar beberapa protokol yang telah disusun tersebut dapat diadopsi oleh pemerintah guna mengembalikan kepercayaan untuk memulai kembali sektor perjalanan dan pariwisata.

Melalui rilisnya, WTTC telah mengatur beberapa protokol yang perlu diperhatikan bagi industri pariwisata, misalnya perhotelan. Untuk perhotelan, langkah-langkah utama termasuk mengevaluasi kembali panduan untuk petugas kebersihan dengan fokus pada "titik yang sering disentuh" seperti kartu dan kunci kamar, memastikan jarak sosial untuk para tamu melalui lisan dan tulisan, dan menawarkan pengiriman layanan ke kamar tanpa kontak.

Selain itu, ada juga untuk ritel, beberapa langkah utama termasuk pembersihan mendalam, ketersediaan menu digital di restoran, meminimalkan titik sentuh dengan memperkenalkan peta digital, serta memaksimalkan konsep belanja virtual.

Semua protokol kesehatan yang direkomendasikan oleh WTTC bertujuan agar masyarakat menghindari kontak fisik dalam berwisata. Selain itu, teknologi bisa menjadi sarana penghubung antara wisatawan dengan pelaku usahanya.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)