Sandiaga Uno Bagikan 4 Strategi Bangkitkan Kegiatan MICE pada INAMICE 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, hadir sebagai keynote speaker via zoom meeting pada INAMICE 2021 yang digelar Kamis, (27/5/2021) secara hybrid. Dirinya dengan membagikan empat strategi untuk membangkitkan kegiatan MICE di Indonesia.
Sandiaga menuturkan bahwa kegiatan MICE khususnya industri pameran di Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam satu tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Hal ini berimbas terhadap opportunity loss dari industri MICE terutama industri pameran sebanyak Rp44,3 triliun.
Sementara itu, potential loss yang dirasakan sektor ekonomi yang seharusnya didapatkan oleh sektor pameran adalah sebesar Rp147 triliun. Sandiaga pun membagikan strategi untuk membangkitkan sektor MICE di Indonesia.
Pertama, menyusun panduan CHSE MICE serta melaksanakan sosialisasi panduan CHSE di lima destinasi superprioritas dan 16 destinasi di Indonesia. Kemudian, pelaksanaan aktivasi promosi MICE berupa B to B untuk merangsang kembali pergerakan industri MICE.
Ketiga, melaksanakan koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder MICE. Lalu, melaksanakan sertifikasi CHSE, fasilitas, dan penunjang lainnya dalam kegiatan MICE.
Selain itu, saat ini Kemenparekraf juga turut fokus terhadap market priorities dalam penyelenggaraan MICE.
“Untuk penyelenggaraan konvensi dan exhibition kami menargetkan untuk domestik terlebih dahulu, sedangkan bidding terus berjalan untuk mendapat potensial international event di tahun mendatang," kata Direktur MICE Kemenparekraf, Masruroh.
Hal ini berbeda dengan strategi yang dilakukan oleh Singapore Tourism Board dalam membangkitkan kegiatan sektor MICE di Singapore. Strategi itu di antaranya, yaitu dengan berinovasi dan re-imagine industri MICE.
Program utama Singapura, yaitu dengan membuat bubble wrap itineraries, MICE industry resilience roadmap, serta digitalization and innovation. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Area Director Indonesia Singapore Tourism Board, Mohamed Firhan Abdul Salam.
Di sisi lain, Muhammad Reza Abdullah selaku President & CEO PT Royalindo Expoduta memiliki strategi meningkatkan SDM MICE. Caranya, dengan training simulasi new normice dan memberikan pelatihan berbentuk protokol kesehatan untuk kegiatan conference dan exhibition.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), Hosea Andreas Runkat, memaparkan aspek peningkatan kerjasama antar pelaku MICE untuk menghadapi masa depan secara berkelanjutan meliputi aspek industri, aspek ekonomi, dan aspek kreatif.
Pada topik 'Regain Trust by Smart Markting' yang disajikan oleh Santo Widjaja dan Hendra Noor Saleh, keduanya memaparkan mengenai cara membangun kepercayaan terhadap rasa aman dan kepercayaan dari para visitor. Hal itu tentunya dengan cara positive thinking, simulasi, hingga mengikuti protokol kesehatan,
INAMICE 2021 kali ini memberikan sejumlah penghargaan kepada berbagai pihak. Tak terkecuali, untuk Bintan pada kategori The Best Emerging MICE Destination. Kemudian, untuk Surabaya pada kategori The Best Potential MICE Destination, serta Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) untuk kategori The Best Venue Achievement.
Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa program studi MICE (Meeting Incentive Convention Exhibition) Politeknik Negeri Jakarta angkatan 2018 yang bekerja sama dengan Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB), Singapore Tourism Board, Indonesia Congress and Convention Association (INCCA), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Pengusaha Penyelenggara Pameran dan Konvensi (ASPERAPI), FPS MICE Indonesia, dan LSP MICE.
Diikuti oleh lebih dari 400 peserta, acara ini mendapat apresiasi tertinggi dari Kemenparekraf RI Sandiaga Uno.
“Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Politeknik Negeri Jakarta yang telah menyelenggarakan INAMICE setiap dua tahun sekali. Kami sangat bangga kepada adik-adik mahasiswa program studi MICE yang pantang menyerah dan berhasil menyelenggarakan INAMICE 2021 di tengah situasi pandemi ini dengan protokol kesehatan CHSE secara disiplin dan ketat," ujarnya. (CM)
Sandiaga menuturkan bahwa kegiatan MICE khususnya industri pameran di Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam satu tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Hal ini berimbas terhadap opportunity loss dari industri MICE terutama industri pameran sebanyak Rp44,3 triliun.
Sementara itu, potential loss yang dirasakan sektor ekonomi yang seharusnya didapatkan oleh sektor pameran adalah sebesar Rp147 triliun. Sandiaga pun membagikan strategi untuk membangkitkan sektor MICE di Indonesia.
Pertama, menyusun panduan CHSE MICE serta melaksanakan sosialisasi panduan CHSE di lima destinasi superprioritas dan 16 destinasi di Indonesia. Kemudian, pelaksanaan aktivasi promosi MICE berupa B to B untuk merangsang kembali pergerakan industri MICE.
Ketiga, melaksanakan koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder MICE. Lalu, melaksanakan sertifikasi CHSE, fasilitas, dan penunjang lainnya dalam kegiatan MICE.
Selain itu, saat ini Kemenparekraf juga turut fokus terhadap market priorities dalam penyelenggaraan MICE.
“Untuk penyelenggaraan konvensi dan exhibition kami menargetkan untuk domestik terlebih dahulu, sedangkan bidding terus berjalan untuk mendapat potensial international event di tahun mendatang," kata Direktur MICE Kemenparekraf, Masruroh.
Hal ini berbeda dengan strategi yang dilakukan oleh Singapore Tourism Board dalam membangkitkan kegiatan sektor MICE di Singapore. Strategi itu di antaranya, yaitu dengan berinovasi dan re-imagine industri MICE.
Program utama Singapura, yaitu dengan membuat bubble wrap itineraries, MICE industry resilience roadmap, serta digitalization and innovation. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Area Director Indonesia Singapore Tourism Board, Mohamed Firhan Abdul Salam.
Di sisi lain, Muhammad Reza Abdullah selaku President & CEO PT Royalindo Expoduta memiliki strategi meningkatkan SDM MICE. Caranya, dengan training simulasi new normice dan memberikan pelatihan berbentuk protokol kesehatan untuk kegiatan conference dan exhibition.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), Hosea Andreas Runkat, memaparkan aspek peningkatan kerjasama antar pelaku MICE untuk menghadapi masa depan secara berkelanjutan meliputi aspek industri, aspek ekonomi, dan aspek kreatif.
Pada topik 'Regain Trust by Smart Markting' yang disajikan oleh Santo Widjaja dan Hendra Noor Saleh, keduanya memaparkan mengenai cara membangun kepercayaan terhadap rasa aman dan kepercayaan dari para visitor. Hal itu tentunya dengan cara positive thinking, simulasi, hingga mengikuti protokol kesehatan,
INAMICE 2021 kali ini memberikan sejumlah penghargaan kepada berbagai pihak. Tak terkecuali, untuk Bintan pada kategori The Best Emerging MICE Destination. Kemudian, untuk Surabaya pada kategori The Best Potential MICE Destination, serta Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) untuk kategori The Best Venue Achievement.
Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa program studi MICE (Meeting Incentive Convention Exhibition) Politeknik Negeri Jakarta angkatan 2018 yang bekerja sama dengan Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB), Singapore Tourism Board, Indonesia Congress and Convention Association (INCCA), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Pengusaha Penyelenggara Pameran dan Konvensi (ASPERAPI), FPS MICE Indonesia, dan LSP MICE.
Diikuti oleh lebih dari 400 peserta, acara ini mendapat apresiasi tertinggi dari Kemenparekraf RI Sandiaga Uno.
“Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Politeknik Negeri Jakarta yang telah menyelenggarakan INAMICE setiap dua tahun sekali. Kami sangat bangga kepada adik-adik mahasiswa program studi MICE yang pantang menyerah dan berhasil menyelenggarakan INAMICE 2021 di tengah situasi pandemi ini dengan protokol kesehatan CHSE secara disiplin dan ketat," ujarnya. (CM)
(ars)