Kartu Prakerja Tumbuhkan Wirausaha Baru, Menko Airlangga: Sesuai Harapan Pemerintah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program kartu prakerja yang digulirkan sejak tahun lalu telah berjalan sesuai dengan harapan pemerintah. Banyak masyarakat mendapatkan keahlian setelah mengikuti pelatihan prakerja.
Hal itu disampaikan Airlangga saat menghadiri acara Dialog Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dengan Penerima Kartu Prakerja melalui kanal Youtube PerekonomianRI pada hari ini. Dalam kesempatan ini, 40 perwakilan alumni penerima kartu Prakerja hadir secara langsung.
"Banyak para penerima kartu Prakerja sudah mendapatkan pelatihan antara 4-5 bidang keahlian. Mereka juga sudah berhasil memulai usaha. Ini sesuai dengan harapan pemerintah," kata Airlangga, Jumat (4/6/2021).
Sebagai catatan, pemerintah sendiri menargetkan rasio kewirausahaan nasional mencapai 3,9% dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% pada tahun 2024. Selaras dengan itu, data hasil survei independen menyebutkan bahwa setelah mengikuti program Kartu Prakerja terjadi peningkatan sebesar 13% dalam jumlah kelompok wirausaha. Naiknya jumlah wirausahawan saat ini telah sesuai dengan sasaran program Kartu Prakerja.
Pada kondisi pandemi seperti saat ini, kata Airlangga, salah satu yang dibutuhkan masyarakat adalah keahlian atau skill. Keahlian ini bisa untuk bekal membuka usaha sendiri atau bekerja. Keahlian itu yang diupayakan disediakan kartu prakerja melalui pelatihan.
"Bedanya dalam pelaksanaan pelatihan secara online ini masyarakat bisa memilih sesuai kebutuhan masing masing. Beda dengan offline, harus digelar berdasarkan kelas yang sama," ucapnya.
Dia melanjutkan, semakin banyak jumlah wirausahawan dan jumlah usaha yang berkembang maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja. Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada para alumni program Kartu Prakerja yang telah memanfaatkan program pemerintah untuk skilling, upskilling, dan reskilling.
Airlangga berharap, kelahiran program kartu pra kerja yang digulirkan presiden Joko Widodo bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Pemerintah, kata dia, berkomitmen akan terus meningkatkan kemanfaatan program ini termasuk menyinergikan dengan perbankan agar mereka bisa mengakses modal.
Pada kesempatan itu, Airlangga juga banyak menggali pengalaman dan kebutuhan modal kerja pada alumni prakerja. Dia juga berharap bank-bank BUMN atau Himbara bisa menyalurkan modal kerja skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sebagai motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM, plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 ditingkatkan dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun. Peningkatan plafon KUR merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku usaha UMKM akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan sejauh ini pemerintah telah menyiapkan berbagai jenis KUR, antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI. Penyaluran KUR selama tahun 2021 terbagi atas KUR Super Mikro (4,71%), KUR Mikro (61,60%), KUR Kecil (33,67%), dan KUR Penempatan TKI (0,03%).
“Secara nasional realisasi penyaluran KUR alumni Kartu Prakerja per triwulan I tahun 2021 yang dilakukan oleh BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi sebesar Rp65,9 Miliar,” kata Iskandar.
Sementara itu, salah seorang alumni kartu prakerja, Oki mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Dia yang awalnya telah dirumahkan, saat ini telah memilki usaha akuarium ikan cupang. Dia juga telah mengakses tiga pelatihan kartu prakerja.
"Saya ikut pelatihan teknik komunikasi, copy writing, dan pelatihan photoshop. Memang tidak nyambung secara langsung, tapi cukup menberi ilmu buat saya dalam melakukan penjualan," tuturnya.
Hal itu disampaikan Airlangga saat menghadiri acara Dialog Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dengan Penerima Kartu Prakerja melalui kanal Youtube PerekonomianRI pada hari ini. Dalam kesempatan ini, 40 perwakilan alumni penerima kartu Prakerja hadir secara langsung.
"Banyak para penerima kartu Prakerja sudah mendapatkan pelatihan antara 4-5 bidang keahlian. Mereka juga sudah berhasil memulai usaha. Ini sesuai dengan harapan pemerintah," kata Airlangga, Jumat (4/6/2021).
Sebagai catatan, pemerintah sendiri menargetkan rasio kewirausahaan nasional mencapai 3,9% dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% pada tahun 2024. Selaras dengan itu, data hasil survei independen menyebutkan bahwa setelah mengikuti program Kartu Prakerja terjadi peningkatan sebesar 13% dalam jumlah kelompok wirausaha. Naiknya jumlah wirausahawan saat ini telah sesuai dengan sasaran program Kartu Prakerja.
Pada kondisi pandemi seperti saat ini, kata Airlangga, salah satu yang dibutuhkan masyarakat adalah keahlian atau skill. Keahlian ini bisa untuk bekal membuka usaha sendiri atau bekerja. Keahlian itu yang diupayakan disediakan kartu prakerja melalui pelatihan.
"Bedanya dalam pelaksanaan pelatihan secara online ini masyarakat bisa memilih sesuai kebutuhan masing masing. Beda dengan offline, harus digelar berdasarkan kelas yang sama," ucapnya.
Dia melanjutkan, semakin banyak jumlah wirausahawan dan jumlah usaha yang berkembang maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja. Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada para alumni program Kartu Prakerja yang telah memanfaatkan program pemerintah untuk skilling, upskilling, dan reskilling.
Airlangga berharap, kelahiran program kartu pra kerja yang digulirkan presiden Joko Widodo bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Pemerintah, kata dia, berkomitmen akan terus meningkatkan kemanfaatan program ini termasuk menyinergikan dengan perbankan agar mereka bisa mengakses modal.
Pada kesempatan itu, Airlangga juga banyak menggali pengalaman dan kebutuhan modal kerja pada alumni prakerja. Dia juga berharap bank-bank BUMN atau Himbara bisa menyalurkan modal kerja skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sebagai motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM, plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 ditingkatkan dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun. Peningkatan plafon KUR merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku usaha UMKM akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan sejauh ini pemerintah telah menyiapkan berbagai jenis KUR, antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI. Penyaluran KUR selama tahun 2021 terbagi atas KUR Super Mikro (4,71%), KUR Mikro (61,60%), KUR Kecil (33,67%), dan KUR Penempatan TKI (0,03%).
“Secara nasional realisasi penyaluran KUR alumni Kartu Prakerja per triwulan I tahun 2021 yang dilakukan oleh BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi sebesar Rp65,9 Miliar,” kata Iskandar.
Sementara itu, salah seorang alumni kartu prakerja, Oki mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Dia yang awalnya telah dirumahkan, saat ini telah memilki usaha akuarium ikan cupang. Dia juga telah mengakses tiga pelatihan kartu prakerja.
"Saya ikut pelatihan teknik komunikasi, copy writing, dan pelatihan photoshop. Memang tidak nyambung secara langsung, tapi cukup menberi ilmu buat saya dalam melakukan penjualan," tuturnya.
(ind)