Menhub Ajak Masyarakat Biasakan Naik Sepeda Menuju Simpul Transportasi Umum

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi masyarakat sehari-hari, termasuk juga untuk menuju simpul-simpul transportasi umum.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap gaya hidup masyarakat menggunakan sepeda yang bersambung dengan penggunaan angkutan umum massal bisa lebih masif dilakukan. Oleh karena itu, Menhub mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan bersepeda sebagai kegiatan keseharian.

“Kami harapkan sepeda dapat digunakan lebih masif lagi sebagai first miles dan last miles menuju simpul-simpul transportasi publik,” ujarnya pada acara peringatan Hari Sepeda Sedunia sekaligus kick off Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2021, Jumat (4/6/2021).



Menurut Menhub, sepeda selain bisa menjadi salah satu alat transportasi yang menyehatkan penggunanya juga bisa membantu mengurangi dampak polusi pada lingkungan. Selain itu, kampanye yang dilakukan Kemenhub sejalan dengan apa yang dilakukan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Sebagai informasi, pada sidang Majelis Umum PBB ke-72 tahun 2018 di Amerika Serikat, ditetapkan tanggal 3 Juni sebagai Hari Sepeda Dunia. Penetapan ini bertujuan untuk menggaungkan gaya hidup sehat, memberikan dampak positif bagi lingkungan, dan menjadikan sepeda sebagai alat transportasi dengan beragam manfaat.

“Bersepeda harus menjadi suatu kegiatan keseharian kita, karena dengan bersepeda kita bisa semakin sehat dan sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan,” ucapnya.



Sebagai informasi, dalam rangka hari sepeda ini, Menhub bersama komunitas Bike To Work mencontohkan penggunaan sepeda sebagai first mile dan last mile dengan bersepeda menuju Halte MRT Senayan. Setelah itu, Menhub menaiki MRT menuju Halte MRT Bundaran HI, dan selanjutnya kembali menggunakan sepeda menuju kantor Kemenhub.

Kemenhub juga membuka rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2021, dengan mengampanyekan slogan #JagaLaju30. Kegiatan ini merupakan sebuah gerakan yang diserukan oleh PBB (UN Global Road Safety) untuk menjaga kecepatan kendaraan di area perkotaan dan pemukiman maksimal 30 km per jam untuk menciptakan kota yang aman, selamat, sehat, hijau dan layak huni.