Awas! IHSG Berada di Area Distribusi, Rawan Aksi Ambil Untung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi terakhir hari ini (9/6/2021). IHSG ditutup naik 0,80% ke level 6.047.
Technical Analyst NH Korindo Sekuritas Dimas Pratama menuturkan, jika dicermati secara technical, memang level 6.000-6.100 merupakan area distribusi. Di level inilah diramal akan ada aksi ambil untung atau profit taking oleh para investor.
Baca juga:Urusan Suntikan Dana Garuda Belum Kelar, Eh Asabri Butuh Modal Rp15 Triliun
“Kita melihat kenaikan yang sudah terjadi dua minggu terakhir dari level 5.800 ke 6.100 yang sempat terjadi minggu lalu, itu memang merupakan (area) siap-siap untuk profit taking,” tuturnya dalam acara 2ND Session Closing Market IDX Channel, Rabu (9/6/2021).
Menurut Dimas, kondisi saat ini memang untuk trading jangka pendek. Dia menjelaskan, market juga masih menunggu berbagai sentimen, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Salah satunya data inflasi dari Amerika Serikat (AS).
Baca juga:9 Negara Hamburkan Rp1.027 Triliun untuk Bom Nuklir, Ini Rinciannya
“Sentimen dari luar terkait dengan inflasi dan juga tapering off yang kemungkinan di Amerika ya. Tapi kalau kita lihat, The Fed masih melakukan dovish ketika akan menaikkan suku bunga di 2023. Jadi, memang sifatnya investor masih wait and see dulu,” ujar dia.
Sementara itu pada penutupan sesi perdagangan hari ini, sejumlah penguatan dan pelemahan juga terjadi di beberapa indeks lainnya. MNC36 naik 0,18% ditutup di level 302.56, JII turun 0,26% ditutup di level 564,06, dan LQ45 naik 0,46% dan ditutup di level 898,91.
Technical Analyst NH Korindo Sekuritas Dimas Pratama menuturkan, jika dicermati secara technical, memang level 6.000-6.100 merupakan area distribusi. Di level inilah diramal akan ada aksi ambil untung atau profit taking oleh para investor.
Baca juga:Urusan Suntikan Dana Garuda Belum Kelar, Eh Asabri Butuh Modal Rp15 Triliun
“Kita melihat kenaikan yang sudah terjadi dua minggu terakhir dari level 5.800 ke 6.100 yang sempat terjadi minggu lalu, itu memang merupakan (area) siap-siap untuk profit taking,” tuturnya dalam acara 2ND Session Closing Market IDX Channel, Rabu (9/6/2021).
Menurut Dimas, kondisi saat ini memang untuk trading jangka pendek. Dia menjelaskan, market juga masih menunggu berbagai sentimen, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Salah satunya data inflasi dari Amerika Serikat (AS).
Baca juga:9 Negara Hamburkan Rp1.027 Triliun untuk Bom Nuklir, Ini Rinciannya
“Sentimen dari luar terkait dengan inflasi dan juga tapering off yang kemungkinan di Amerika ya. Tapi kalau kita lihat, The Fed masih melakukan dovish ketika akan menaikkan suku bunga di 2023. Jadi, memang sifatnya investor masih wait and see dulu,” ujar dia.
Sementara itu pada penutupan sesi perdagangan hari ini, sejumlah penguatan dan pelemahan juga terjadi di beberapa indeks lainnya. MNC36 naik 0,18% ditutup di level 302.56, JII turun 0,26% ditutup di level 564,06, dan LQ45 naik 0,46% dan ditutup di level 898,91.
(uka)