6 Tahun Berjalan, Luhut Sebut Kekurangan dari Program Tol Laut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, program tol laut yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 berperan penting untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia terutama keseimbangan pembangunan di Indonesia Timur dan Indonesia Barat.
"Dari pertemuan kami dengan menteri perhubungan dan tim, memang ini terus membaik dari 6 tahun lalu dan sekarang kerja keras dari semua tim sudah membuahkan hasil," ujar Luhut dalam webinar Optimalisasi Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut (Tol Laut), Kamis (10/6/2021).
Meski demikian, Luhut mengakui program tol laut masih ada kekurangan terutama masalah muatan balik yang kosong dari lokasi tujuan. Untuk itu, pihaknya bersama instansi terkait akan merancang aturan terkait pengiriman logistik dari pelabuhan utama ke pelabuhan singgah dan tujuan. "Sehingga nanti tidak ada lagi kapal kosong kalau kembali dari Indonesia Timur. Makanya perlu perlakuan khusus agar biayanya lebih efisien," tandasnya.
Dia pun mengapresiasi kinerja Kementerian Perhubungan yang telah menambah rute cukup banyak hingga saat ini, meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki dalam rangka menyejahterakan rakyat di daerah Tertinggal, Terpencil, Terdepan dan daerah Perbatasan (T3P).
"Kami mengapresiasi kepada kementerian lembaga yang telah berupaya melakukan inovasi dalam pendistribusian dan produk unggulan daerah guna meningkatkan muatan balik dan tetap menjalankan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus Covid-19," pungkasnya.
"Dari pertemuan kami dengan menteri perhubungan dan tim, memang ini terus membaik dari 6 tahun lalu dan sekarang kerja keras dari semua tim sudah membuahkan hasil," ujar Luhut dalam webinar Optimalisasi Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut (Tol Laut), Kamis (10/6/2021).
Meski demikian, Luhut mengakui program tol laut masih ada kekurangan terutama masalah muatan balik yang kosong dari lokasi tujuan. Untuk itu, pihaknya bersama instansi terkait akan merancang aturan terkait pengiriman logistik dari pelabuhan utama ke pelabuhan singgah dan tujuan. "Sehingga nanti tidak ada lagi kapal kosong kalau kembali dari Indonesia Timur. Makanya perlu perlakuan khusus agar biayanya lebih efisien," tandasnya.
Dia pun mengapresiasi kinerja Kementerian Perhubungan yang telah menambah rute cukup banyak hingga saat ini, meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki dalam rangka menyejahterakan rakyat di daerah Tertinggal, Terpencil, Terdepan dan daerah Perbatasan (T3P).
"Kami mengapresiasi kepada kementerian lembaga yang telah berupaya melakukan inovasi dalam pendistribusian dan produk unggulan daerah guna meningkatkan muatan balik dan tetap menjalankan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran virus Covid-19," pungkasnya.
(ind)