Bangun PLTA di Sumbar, PLN Dapat Kucuran Dana 1,2 Juta Euro dari Prancis
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero ) memperoleh dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan asal Prancis, Badan Pembangunan Prancis atau Agence Francaise de Development (AFD) senilai 1,2 Juta Euro.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga air (PLTA) Masang II, Sumatera Barat (Sumbar). Proyek tersebut merupakan bagian dari program bauran energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menyebut, AFD selalu mendukung perseroan negara untuk program pengembangan kelistrikan di Indonesia. “Hibah ini akan mendukung Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) dan Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) untuk proyek PLTA Masang II,” ujarnya, Jumat (18/6/2021).
Perjanjian hibah ini menjadi dukungan kedua dari AFD. Pada tahun 2017, AFD telah mendukung PLN untuk studi kelayakan dalam proyek yang sama. "Hal ini menunjukkan komitmen dan dukungan berkelanjutan dari AFD untuk pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia,” katanya.
PLTA Masang merupakan PLTA run off river dengan perkiraan kapasitas sebesar 44 MW yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2027. Zulkifli menjelaskan, komitmen PLN dalam mendorong pengembangan EBT di Tanah Air merupakan wujud nyata dari transformasi PLN yang dilakukan sejak April 2020.
PLN telah menetapkan sasarannya untuk mengembangkan energi terbarukan dalam perencanaan jangka panjang untuk perluasan pembangkit. Untuk mengembangkan potensi tersebut, PLN akan mempertimbangkan keseimbangan pasokan dan permintaan listrik, potensi sumber daya lokal, keandalan, keberlanjutan, ketahanan energi, dan ekonomi.
Sementara, Country Director AFD Indonesia, Emmanuel Baudran menyebut, bantuan studi lingkungan dan sosial kepada PLN akan membantu persiapan penyusunan rencana pengelolaan lingkungan dan sosial yang komprehensif guna mendukung proyek energi terbarukan, sebagai bagian dari persiapan proyek. "Terlebih lagi, PLTA Masang II akan berkontribusi kepada target Pemerintah Indonesia guna memiliki sumber energi terbarukan yang modern,” paparnya.
Hal itu juga sejalan dengan strategi AFD untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia untuk melawan perubahan iklim, mencapai target pembangunan berkelanjutan, dan pemanfaatan barang publik secara global.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga air (PLTA) Masang II, Sumatera Barat (Sumbar). Proyek tersebut merupakan bagian dari program bauran energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menyebut, AFD selalu mendukung perseroan negara untuk program pengembangan kelistrikan di Indonesia. “Hibah ini akan mendukung Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) dan Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) untuk proyek PLTA Masang II,” ujarnya, Jumat (18/6/2021).
Perjanjian hibah ini menjadi dukungan kedua dari AFD. Pada tahun 2017, AFD telah mendukung PLN untuk studi kelayakan dalam proyek yang sama. "Hal ini menunjukkan komitmen dan dukungan berkelanjutan dari AFD untuk pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia,” katanya.
PLTA Masang merupakan PLTA run off river dengan perkiraan kapasitas sebesar 44 MW yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2027. Zulkifli menjelaskan, komitmen PLN dalam mendorong pengembangan EBT di Tanah Air merupakan wujud nyata dari transformasi PLN yang dilakukan sejak April 2020.
PLN telah menetapkan sasarannya untuk mengembangkan energi terbarukan dalam perencanaan jangka panjang untuk perluasan pembangkit. Untuk mengembangkan potensi tersebut, PLN akan mempertimbangkan keseimbangan pasokan dan permintaan listrik, potensi sumber daya lokal, keandalan, keberlanjutan, ketahanan energi, dan ekonomi.
Sementara, Country Director AFD Indonesia, Emmanuel Baudran menyebut, bantuan studi lingkungan dan sosial kepada PLN akan membantu persiapan penyusunan rencana pengelolaan lingkungan dan sosial yang komprehensif guna mendukung proyek energi terbarukan, sebagai bagian dari persiapan proyek. "Terlebih lagi, PLTA Masang II akan berkontribusi kepada target Pemerintah Indonesia guna memiliki sumber energi terbarukan yang modern,” paparnya.
Hal itu juga sejalan dengan strategi AFD untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia untuk melawan perubahan iklim, mencapai target pembangunan berkelanjutan, dan pemanfaatan barang publik secara global.
(ind)