Industri Halal Bisa Jadi Pemicu Pemulihan Ekonomi Nasional
loading...
A
A
A
“Saya menggunakan istilah modest fashion untuk mendorong mindset kita untuk dapat mengexplore wilayah-wilayah kreatif beyond traditional moslem outfit. Dengan istilah ini kita tidak dibatasi oleh konsepsi umum tentang busana muslim (gamis, abaya, kaftan),” ungkapnya.
Mengutip State of the Global Islamic Economic Report – Driving the Islamic economy revolution 4.0, Amy menuturkan, Indonesia merupakan pasar domestik no 3 terbesar dengan USD21 triliun, selain itu, gaya desain Indonesia diterima di dunia. Karena itu dia yakin Industri halal termasuk di dalamnya modish fashion, bisa menjadi pemantik ekonomi nasional.
“Kita mendominasi pencarian googling dengan keyword “moslem fashion”, hasilnya Indonesia 77%, 15% Malaysia, dan sisanya Inggris, India dan negara lain. Ini membuktikan Indonesia mendominasi fashion muslim,” jelasnya.
Meski demikian, Amy tidak memungkiri tantangan yang dihadapi industri modest fashion Indonesia antara lain masih terperangkap pada desain tradisional, kurangnya inovasi, keterbatasan skill pemasaran dan persaingan usaha, bahan baku yang masih harus impor, dan kebanyakan usaha fashion masih mengandalkan dari hobi serta kurangnya modal usaha.
Amy mendesak agar pengusaha & Desainer pelaku industry modest fashion harus berinovasi beyond traditional line seperti hijab, abaya, gamis. Selain itu, pemerintah agar lebih berperan untuk membuat kebijakan iklim kompetisi yang sehat.
“Kita masih ingat pernyataan Menteri Perdagangan “Bagaimana mau bersaing kalau harga hijab impor Rp1.900 ?? Dalam hal ini pemerintah menyatakan berupaya menertibkan predatory pricing agar produk-produk dalam negeri tidak tergerus oleh produk asing,” ungkapnya.
Baca juga:Covid-19 Melonjak, RSUD Cibinong Bogor Dirikan Tenda Darurat
Dia juga berharap outlet brand International di Indonesia bisa mengalokasikan space outletnya untuk produk modest fashion Indonesia.
“Harapannya bayangkan saja jika sebagai contoh : Product modest fashion Indonesia mendapat alokasi space di Zara Australia , Jerman, dan lainnya,” jelasnya.
Sapta Nirwandar, Ketua Indonesia Halal Life Center (HLC) mengugkapkan, modest fashion di Indonesia masuk 5 besar, tetapi sebagai negara konsumer, sementara negara eksportir tidak masuk 5 besar dan dalam Organization of Islamic Cooperation (OIC) Indonesia masih kalah dengan Banglades.
Mengutip State of the Global Islamic Economic Report – Driving the Islamic economy revolution 4.0, Amy menuturkan, Indonesia merupakan pasar domestik no 3 terbesar dengan USD21 triliun, selain itu, gaya desain Indonesia diterima di dunia. Karena itu dia yakin Industri halal termasuk di dalamnya modish fashion, bisa menjadi pemantik ekonomi nasional.
“Kita mendominasi pencarian googling dengan keyword “moslem fashion”, hasilnya Indonesia 77%, 15% Malaysia, dan sisanya Inggris, India dan negara lain. Ini membuktikan Indonesia mendominasi fashion muslim,” jelasnya.
Meski demikian, Amy tidak memungkiri tantangan yang dihadapi industri modest fashion Indonesia antara lain masih terperangkap pada desain tradisional, kurangnya inovasi, keterbatasan skill pemasaran dan persaingan usaha, bahan baku yang masih harus impor, dan kebanyakan usaha fashion masih mengandalkan dari hobi serta kurangnya modal usaha.
Amy mendesak agar pengusaha & Desainer pelaku industry modest fashion harus berinovasi beyond traditional line seperti hijab, abaya, gamis. Selain itu, pemerintah agar lebih berperan untuk membuat kebijakan iklim kompetisi yang sehat.
“Kita masih ingat pernyataan Menteri Perdagangan “Bagaimana mau bersaing kalau harga hijab impor Rp1.900 ?? Dalam hal ini pemerintah menyatakan berupaya menertibkan predatory pricing agar produk-produk dalam negeri tidak tergerus oleh produk asing,” ungkapnya.
Baca juga:Covid-19 Melonjak, RSUD Cibinong Bogor Dirikan Tenda Darurat
Dia juga berharap outlet brand International di Indonesia bisa mengalokasikan space outletnya untuk produk modest fashion Indonesia.
“Harapannya bayangkan saja jika sebagai contoh : Product modest fashion Indonesia mendapat alokasi space di Zara Australia , Jerman, dan lainnya,” jelasnya.
Sapta Nirwandar, Ketua Indonesia Halal Life Center (HLC) mengugkapkan, modest fashion di Indonesia masuk 5 besar, tetapi sebagai negara konsumer, sementara negara eksportir tidak masuk 5 besar dan dalam Organization of Islamic Cooperation (OIC) Indonesia masih kalah dengan Banglades.