Marak Digitalisasi, BNI Yakini Agen46 Tak Akan Mati

Sabtu, 26 Juni 2021 - 09:33 WIB
loading...
Marak Digitalisasi, BNI Yakini Agen46 Tak Akan Mati
Keberadaan BNI Agen46 sebagai kepanjangan tangan pelyanan bank bagi masyarakat dengan akses terbatas diyakini tak akan goyah oleh digitalisasi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) meyakini BNI Agen46 tidak akan mati meski didera persaingan dengan pengguna telepon genggam dan pengguna internet yang terus meningkat. Keberadaannya diyakini masih amat dibutuhkan oleh masyarakat yang memiliki akses terbatas pada outlet bank terdekat

Hal itu terungkap dalam diskusi virtual Semarak BNI Agen46 "Peran BNI Agen46 dalam Literasi dan Inklusi Keuangan serta Manfaatnya di Tengah Masyarakat" yang digelar BNI di Jakarta, Jumat (25/6) lalu. Banyak orang masih butuh bersosialisasi sehingga tetap bertransaksi melalui agen. Masih banyak pula masyarakat yang membutuhkan agen untuk memulai bertransaksi digital.



Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir dalam diskusi itu mengatakan, masih banyak masyarakat yang tetap perlu datang ke kantor cabang yang perlu dilayani dan juga masih memberikan peluang bisnis bagi bank yang perlu tetap dipelihara. Namun untuk masyarakat yang masih kesulitan datang ke outlet BNI, maka layanannya dapat diisi oleh BNI Agen46.

"Ini sesuai dengan sasaran BNI Agen46 ini yakni memberikan produk keuangan yang sederhana, memiliki kedekatan dan nantinya diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Perkembangannya sendiri biasanya cepat karena BNI Agen46 biasanya sudah memiliki basis konsumen yang kuat," tuturnya.

Karena itu, kata dia, BNI membuat tagline baru untuk BNI Agen46, yaitu "Melayani Paling Dekat". Ronny menegaskan, ini adalah inti dari adanya BNI Agen46.

"Dari sisi kelengkapan layanan pun sudah ada 200 fitur yang ditanamkan pada system layanan BNI Agen46, sudah hampir sama dengan layanan di outlet, bedanya adalah ukuran transaksinya saja yang lebih kecil. Dengan kekuatan costumer based, BNI Agen46 bisa mengembangkan bisnisnya. Bahkan seharusnya untuk potensi pendapatan sampai dengan Rp5 juta per bulan sangat mungkin diperoleh BNI Agen46," ujarnya.

Ronny juga mencatatkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BNI Agen46. Ini ditunjukkan dengan jumlah transaksi melalui BNI Agen46 yang mencapai hampir 52 juta pada periode Januari-Mei 2021.

Dalam diskusi tersebut, Direktur Penelitian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Mohamad Miftah mengatakan, masa depan BNI Agen46 sebagai bagian dari agen-agen Lakupandai masih tetap strategis sebagai garda terdepan inklusi keuangan. Pengalaman OJK China menunjukkan bahwa agen-agen lakupandai di negeri Tirai Bambu tersebut tetap bertahan dan berkembang meskipun memiliki pesaing kuat yaitu tingginya tingkat pengguna telepon genggam dan tingkat pengguna internet.



"Kondisi di China tersebut hampir sama dengan di Indonesia, dimana pengguna telepon genggam sudah mencapai 66,3% dari jumlah penduduk dan internet sudah 73,7% dari jumlah penduduk. Kondisi itu telah mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi, yaitu dari luring menjadi daring dan menuntut transaksi digital. Terutama selama pandemi menjadi sangat penting," katanya.

Namun, imbuh dia, kajian menunjukkan bahwa dalam kondisi demikian agen Lakupandai masih diperlukan. "Walaupun akan muncul tantangan, di China, agen masih diperlukan, meskipun mereka yang akses digital lebih banyak penggunanya,: ujarnya.

Miftah meyakini BNI Agen46 kjustru bisa menjadi entry point pertama bagi masyarakat untuk masuk ke bank, membuka rekening, dan aktif menggunakan rekening dalam kehidupan sehari-hari. "BNI Agen46 juga menjadi sarana pertama untuk memasuki dunia digital pertama kali," ujarnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1821 seconds (0.1#10.140)