Berpotensi Menguat di Awal Pekan, IHSG Diramal Bergerak di Kisaran 6.030-6.040

Senin, 28 Juni 2021 - 08:50 WIB
loading...
Berpotensi Menguat di...
IHSG pada perdagangan awal pekan ini dinilai berpotensi menguat. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini dengan pergerakan di kisaran 6.030-6.040. IHSG secara teknikal diperkirakan bergerak terkonsolidasi menguji resistance Moving Average 5 hari dan Moving Average 20 hari dikisaran 6.030-6.040 sebagai konfirmasi arah penguatan selanjutnya.

"Indikator stochastic dan RSI bergerak terkonsolidasi pada area dekat overbought dan MACD yang bergerak bearish dalam histogram yang negatif. Sehingga IHSG berpeluang bergerak mendatar dengan percobaan menguat di awal pekan," ujar Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam risetnya, Senin (28/6/2021).



Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AALI, ACES, ADRO, AKRA, ASII, GGRM, HMSP, INCO, INDY, JPFA, MEDC, PGAS, SIMP, TINS, UNTR.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 10,34 poin atau 0,17% ke level 6.022,40 setelah sempat menguat hingga nyaris 1% di awal sesi kedua. Saham BRIS (+12,8%), HMSP (+3,1%) dan AGRO (+3,1%) yang menjadi penopang pergerakan disaat saham ARTO (-2,2%), BMRI (-1,3%) dan BBCA (-0,3%) turun menekan hingga akhir sesi perdagangan.

Indeks sektor energi (+0,97%) naik signifikan mengiringi penguatan pada komoditas Batubara dan Minyak. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp45,98 miliar.

Leader: BRIS, HMSP, AGRO, SMMA, INCO
Laggard: ARTO, BMRI, BBCA, BRPT, BBNI

Untuk bursa Asia, lanjut dia, awal pekan ini diperkirakan dibuka dengan hati-hati karena investor menilai laju permulihan ekonomi. Investor akan fokus pada bursa saham Australia setelah Sydney melakukan lockdown selama dua minggu untuk membendung kebangkitan Covid-19.



Saham global berakhir pekan lalu di rekor tertinggi karena kecemasan tentang kemiringan hawkish Federal Reserve mereda, investor membalas kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan AS dinilai terburu-buru untuk meningkatkan suku bunga meskipun tekanan inflasi meningkat.

Sementara, minyak membukukan kenaikan mingguan kelima berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang sejak Desember, karena permintaan pulih dan pasokan terus mengetat di AS dan China. Harga Timah (+0,24%) dan Nikel (+0,65%) naik. Secara sentimen IHSG bergerak mendatar mencoba menguat di awal pekan.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1743 seconds (0.1#10.140)