Menerawang Prospek Harga Minyak dan Emas Tahun ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Senior Investment Strategist OCBC Bank , Vasu Menon memperkirakan kenaikan harga minyak akan tetap konsisten di semester kedua tahun ini dengan prospek berubah netral pada 2022.
Menurut dia, permintaan yang meningkat untuk perjalanan domestik saat musim liburan musim panas di negara-negara Barat akan meningkatkan permintaan minyak. "Kami juga bisa melihat investor menggunakan minyak sebagai alat pelindung nilai inflasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021).
Dia tetap optimis selama 6 bulan ke depan bahwa prospek harga minyak masih baik dan akan berubah netral pada 2022. Selain itu, pasar minyak kemungkinan harus bersaing dengan meningkatnya pasokan dari OPEC, AS, dan mungkin Iran.
Sementara untuk emas, lanjut Vasu, tampaknya telah diuntungkan dari aksi jual bitcoin baru-baru ini. Investor tampak ragu untuk membeli kembali penurunan yang terjadi pada crypto. Hal ini diatur untuk menguji proposisi nilai bitcoin sebagai emas digital.
Kenaikan tajam dalam volatilitas bitcoin dapat mengurangi daya tariknya terhadap emas tradisional dalam portofolio institusional. Emas kemungkinan dapat melampaui dan bertahan sedikit di atas USD 1,900/ons dalam waktu dekat.
"Terlepas dari kekuatannya baru-baru ini, emas menghadapi tantangan mengingat risiko pembicaraan The Fed mengenai tapering. Emas masih memiliki tempat di portofolio investor, tetapi alokasinya cenderung lebih kecil dari sebelumnya," paparnya.
Menurut dia, permintaan yang meningkat untuk perjalanan domestik saat musim liburan musim panas di negara-negara Barat akan meningkatkan permintaan minyak. "Kami juga bisa melihat investor menggunakan minyak sebagai alat pelindung nilai inflasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6/2021).
Dia tetap optimis selama 6 bulan ke depan bahwa prospek harga minyak masih baik dan akan berubah netral pada 2022. Selain itu, pasar minyak kemungkinan harus bersaing dengan meningkatnya pasokan dari OPEC, AS, dan mungkin Iran.
Sementara untuk emas, lanjut Vasu, tampaknya telah diuntungkan dari aksi jual bitcoin baru-baru ini. Investor tampak ragu untuk membeli kembali penurunan yang terjadi pada crypto. Hal ini diatur untuk menguji proposisi nilai bitcoin sebagai emas digital.
Baca Juga
Kenaikan tajam dalam volatilitas bitcoin dapat mengurangi daya tariknya terhadap emas tradisional dalam portofolio institusional. Emas kemungkinan dapat melampaui dan bertahan sedikit di atas USD 1,900/ons dalam waktu dekat.
"Terlepas dari kekuatannya baru-baru ini, emas menghadapi tantangan mengingat risiko pembicaraan The Fed mengenai tapering. Emas masih memiliki tempat di portofolio investor, tetapi alokasinya cenderung lebih kecil dari sebelumnya," paparnya.
(ind)