Airlangga Ungkap Sederet Jurus untuk Meningkatkan Ekspor UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga tren positif dan memacu peningkatan ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) . Salah satu yang akan dilakukan dengan mendorong penciptaan eksportir baru dari kalangan pelaku usaha UMKM.
Airlangga menjelaskan, berbagai strategi yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan ekspor nasional di antaranya, pertama, menjaga pasar dan produk utama, yaitu di 10 negara tujuan utama sebesar 70% dari total ekspor di tahun 2020 dan 10 produk utama yang mencapai 60% dari total ekspor di 2020.
Baca juga:W yang Ngaku Punya Anak dari Rezky Aditya Siap Tampil di Publik
"Seperti misalnya lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, serta pakaian dan aksesoris," ujar Airlangga dalam Webinar HUT ke 16 Koran Sindo dengan tema 'Asa UMKM Merajai Pasar Internasional, Rabu (30/6/2021).
Kedua, Airlangga menuturkan, pemerintah akan memfokuskan kepada pelaku UMKM atau industri kecil menengah (IKM) untuk berorientasi ekspor melalui peningkatan kapasitas UMKM/IKM ekspor yang sudah ada agar naik kelas dan mampu meningkatkan nilai ekspornya serta pembinaan wirausahawan ekspor baru dari kalangan UMKM/IKM.
"Jumlah UMKM/IKM yang ekspor di tahun 2020 tercatat sebanyak 13.000an eksportir, namun kontribusi nilai ekspor UKM baru sebesar 11% dari total nilai ekspor tahun 2020," kata dia.
Ketiga, Airlangga mengatakan, pemerintah akan melakukan penetrasi ekspor ke negara non-tradisional market seperti Afrika, Timur Tengah, Eurasia, dan Amerika Latin. Lalu, keempat, yaitu utilisasi perjanjian dagang baik ETE, FTE, dan CEPA.
Baca juga:Piagam Madinah dan Terusirnya Kaum Yahudi dari Tanah Suci
"Kelima, implementasi dari reformasi regulasi melalui UU Cipta Kerja, yaitu penyederhanaan, kepastian dalam proses perizinan, dan persetujuan ekspor impor," ucapnya.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mendorong kepada pelaku UMKM agar go digital ke sejumlah platform digital dan program lainnya seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GNBBI).
"Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia hingga akhir tahun 2020 terdapat 11,7 juta UMKM on board dan diharapkan jumlah UMKM yang go digital akan mencapai 30 juta UMKM," tuturnya.
Airlangga menjelaskan, berbagai strategi yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan ekspor nasional di antaranya, pertama, menjaga pasar dan produk utama, yaitu di 10 negara tujuan utama sebesar 70% dari total ekspor di tahun 2020 dan 10 produk utama yang mencapai 60% dari total ekspor di 2020.
Baca juga:W yang Ngaku Punya Anak dari Rezky Aditya Siap Tampil di Publik
"Seperti misalnya lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, serta pakaian dan aksesoris," ujar Airlangga dalam Webinar HUT ke 16 Koran Sindo dengan tema 'Asa UMKM Merajai Pasar Internasional, Rabu (30/6/2021).
Kedua, Airlangga menuturkan, pemerintah akan memfokuskan kepada pelaku UMKM atau industri kecil menengah (IKM) untuk berorientasi ekspor melalui peningkatan kapasitas UMKM/IKM ekspor yang sudah ada agar naik kelas dan mampu meningkatkan nilai ekspornya serta pembinaan wirausahawan ekspor baru dari kalangan UMKM/IKM.
"Jumlah UMKM/IKM yang ekspor di tahun 2020 tercatat sebanyak 13.000an eksportir, namun kontribusi nilai ekspor UKM baru sebesar 11% dari total nilai ekspor tahun 2020," kata dia.
Ketiga, Airlangga mengatakan, pemerintah akan melakukan penetrasi ekspor ke negara non-tradisional market seperti Afrika, Timur Tengah, Eurasia, dan Amerika Latin. Lalu, keempat, yaitu utilisasi perjanjian dagang baik ETE, FTE, dan CEPA.
Baca juga:Piagam Madinah dan Terusirnya Kaum Yahudi dari Tanah Suci
"Kelima, implementasi dari reformasi regulasi melalui UU Cipta Kerja, yaitu penyederhanaan, kepastian dalam proses perizinan, dan persetujuan ekspor impor," ucapnya.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mendorong kepada pelaku UMKM agar go digital ke sejumlah platform digital dan program lainnya seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GNBBI).
"Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia hingga akhir tahun 2020 terdapat 11,7 juta UMKM on board dan diharapkan jumlah UMKM yang go digital akan mencapai 30 juta UMKM," tuturnya.
(uka)