Cegah Stunting, M-Tani Bikin Beras Sego Wangi Plus
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Moelti Pertanian Indonesia (M-Tani) mengembangkan beras fortifikasi Sego Wangi Plus , yakni beras yang diperkaya berbagai macam vitamin dan mineral seperti vitamin A, vitamin B kompleks, zat besi, dan zinc.
"Pengembangan beras fortifikasi Sego Wangi Plus merupakan bentuk upaya M-Tani untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan masyarakat berdasarkan amanat UU Kesehatan dan UU Pangan. Ini diharapkan menjadi solusi baru dalam upaya penanggulangan permasalahan gizi nasional, sekaligus menurunkan kasus stunting di Indonesia," kata Public Relation M-Tani Group Fidya Wahyuni melalui keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Sego Wangi Plus merupakan produk beras fortifikasi M-Tani yang berasal dari beras premium dan diperkaya dengan zat gizi mikro yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Zat gizi tersebut baik untuk dikonsumsi, khususnya bagi ibu hamil dan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
"Beras Fortifikasi Sego Wangi Plus merupakan beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, asam folat, zat besi, dan zinc. Beras ini dapat menjadi solusi praktis pemerataan dan peningkatan status gizi masyarakat Indonesia," klaim Fidya.
Inovasi pangan dari M-Tani dilakukan dengan membangun komunikasi dan kolaborasi bersama lembaga pemerintah dan pihak swasta. Baik swasta dalam maupun luar negeri demi meningkatkan daya saing industri pertanian melalui pengembangan produk baru yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satu pihak swasta yang berkolaborasi dengan M-Tani adalah DSM Indonesia yang merupakan produsen produk pangan berbasis nutrisi dalam mengembangkan beras fortifikasi.
Tenaga Ahli Utama Deputi III KSP, Brian Sriprahastuti menjelaskan, fortifikasi beras merupakan salah satu terobosan untuk upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Apabila diberikan secara khusus kepada kelompok rentan yaitu keluarga pra sejahtera dan kelompok 1.000 hari pertama kehidupan kecuali untuk kategori 0-6 bulan yang diberikan oleh ibu melalui ASI, akan dapat berkontribusi pada upaya percepatan penurunan angka stunting, dan secara umum untuk peningkatan gizi masyarakat. "Saya mendukung beras fortifikasi secara profesional, dan secara lembaga mendukung strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting," kata Brian.
"Pengembangan beras fortifikasi Sego Wangi Plus merupakan bentuk upaya M-Tani untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gizi dan pangan masyarakat berdasarkan amanat UU Kesehatan dan UU Pangan. Ini diharapkan menjadi solusi baru dalam upaya penanggulangan permasalahan gizi nasional, sekaligus menurunkan kasus stunting di Indonesia," kata Public Relation M-Tani Group Fidya Wahyuni melalui keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Sego Wangi Plus merupakan produk beras fortifikasi M-Tani yang berasal dari beras premium dan diperkaya dengan zat gizi mikro yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Zat gizi tersebut baik untuk dikonsumsi, khususnya bagi ibu hamil dan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
"Beras Fortifikasi Sego Wangi Plus merupakan beras yang diperkaya dengan zat gizi mikro seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, asam folat, zat besi, dan zinc. Beras ini dapat menjadi solusi praktis pemerataan dan peningkatan status gizi masyarakat Indonesia," klaim Fidya.
Inovasi pangan dari M-Tani dilakukan dengan membangun komunikasi dan kolaborasi bersama lembaga pemerintah dan pihak swasta. Baik swasta dalam maupun luar negeri demi meningkatkan daya saing industri pertanian melalui pengembangan produk baru yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satu pihak swasta yang berkolaborasi dengan M-Tani adalah DSM Indonesia yang merupakan produsen produk pangan berbasis nutrisi dalam mengembangkan beras fortifikasi.
Tenaga Ahli Utama Deputi III KSP, Brian Sriprahastuti menjelaskan, fortifikasi beras merupakan salah satu terobosan untuk upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Apabila diberikan secara khusus kepada kelompok rentan yaitu keluarga pra sejahtera dan kelompok 1.000 hari pertama kehidupan kecuali untuk kategori 0-6 bulan yang diberikan oleh ibu melalui ASI, akan dapat berkontribusi pada upaya percepatan penurunan angka stunting, dan secara umum untuk peningkatan gizi masyarakat. "Saya mendukung beras fortifikasi secara profesional, dan secara lembaga mendukung strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting," kata Brian.
(nng)