Kisah Sukses Pemuda 19 Tahun, Bikin 69 Cabang Toko Roti di Tengah Pandemi

Senin, 05 Juli 2021 - 22:11 WIB
loading...
Kisah Sukses Pemuda 19 Tahun, Bikin 69 Cabang Toko Roti di Tengah Pandemi
Di tengah Pandemi Covid-19, ternyata ada yang mampu menangkap peluang usaha dan mengembangkannya. Dia adalah Afan Syahdan, pendiri Roti Gembong Gedhe yang kini sedang digandrungi warga Yogyakarta. Foto/Dok
A A A
YOGYAKARTA - Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun menghantam segala sendi kehidupan. Namun, di tengah kegentingan situasi ini, ternyata ada yang mampu menangkap peluang usaha dan mengembangkannya.

Dia adalah Afan Syahdan, pendiri Roti Gembong Gedhe yang kini sedang digandrungi warga Yogyakarta. Pemuda berusia 19 tahun tersebut sukses mengembangkan usaha roti yang adonannya menggembung karena dioven itu hingga memiliki 69 cabang.



Padahal, Afan yang berasal dari Sinduadi, Sleman, DIY ini baru memulai bisnisnya sejak Februari 2020 lalu ketika pandemi datang dan kampusnya di-lockdown.

"Ya sebenarnya berkah pandemi, kuliah saya di Singapura di-lockdown, terus harus pulang awal Febuari (2020). Sampai rumah lihat kakak buka toko roti Gembong Mokoh namanya, di Gejayan. Nah saya daripada nganggur, ngapain, ya udah buka toko roti saja," kata Afan saat ditemui di salah satu tokonya di Yogyakarta.

Afan mengaku benar-benar tidak tahu soal bisnis roti ketika memutuskan membuka Toko Roti Gembong Gedhe. Awalnya dia merasakan roti gembong di toko kakaknya yang enak dan harganya murah.

Dari situ, Afan kemudian berpikir untuk merintis usaha sekalian praktik ilmu yang ia dapat di bangku kuliah di Singapura. "Saya kuliah kan ambil Manajemen Bisnis, jadi sekalian mau latihan bisnis sebenarnya," kata Afan.

Tak menunggu lama, akhir Februari 2020, toko roti gembong milik Afan sudah berdiri di Jalan Godean Km 6,5, Sleman. Biaya buka toko, ia minta kepada orang tuanya sebagai kompensasi dari tak harus memberinya uang saku di Singapura sampai setahun ke depan.

Namun Afan tak memakai nama toko Roti Gembong Mokoh seperti kakaknya. Ia merasa nama Mokoh kurang dimengerti konsumen Yogya. Dia lalu bertanya ke ayahnya soal nama yang pas untuk toko rotinya.

Kebetulan bapaknya memiliki nama Gedhe yang sebenarnya diniatkan untuk bisnis properti. Namun karena pandemi, bisnis properti sedang lesu, sehingga akhirnya dia minta nama Gedhe sebagai nama brand roti milik Afan.

"Dan menurut saya pas juga. Rotinya kan gedhe, mengembang gitu, dan mudah diingat. Salah satu syarat nama brand retail kan musti mudah diingat, cocok banget ini ya sudah ambil," katanya.

Afan belum tahu kalau keisengannya membikin toko roti akan berbuah sukses setahun berikutnya. Yang ia tahu, roti gembong bikinan kakaknya itu enak, variannya banyak, dan harganya murah.

Kakaknya sudah setahunan menekuni bisnis roti gembong tersebut. Artinya, sudah banyak penyempurnaan di sisi adonan dan isian roti. Kalau saat itu belum begitu laris, menurut Afan, karena belum banyak dikenal konsumen.

"Kakak passion-nya di dapur dan manajemen, saya lebih ke marketing. Jadi saat itu mikirnya kalau saya bantu-bantu marketing, ngenalin ke publik, ya bisa jalan, bisa laris. Belum membayangkan akan bikin banyak cabang seperti sekarang," kata Afan.



Ide membuka cabang malah datang dari konsumen. Salah satu konsumen yang kemudian jadi pelanggan roti gembong sering mengajak diskusi Afan untuk bekerja sama karena memiliki properti yang 'nganggur' di dekat Stadiun Maguwoharjo.

"Ya sudah akhirnya berani bikin. Nah habis itu terus saja banyak sekali pelanggan yang ingin dibukakan cabang, mengalir terus sampai tahu-tahu 69 cabang bulan Juli ini," kata Afan yang sekarang mengemban amanat sebagai Direktur Marketing Roti Gembong Gedhe, sementara kakaknya menjadi Direktur Utama.

Roti khas Kutai Kartanegara ini sekarang seperti menjadi roti khas Yogyakarta. Suksesnya roti gembong di Yogya saat pandemi bisa jadi inspirasi siapa saja, bahwa di saat kesulitan karena pandemi, selalu saja masih tersedia pilihan untuk sukses.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1189 seconds (0.1#10.140)