Kenaikan Pagu Kredit BRI Dorong Kebangkitan UMKM

Selasa, 06 Juli 2021 - 09:52 WIB
loading...
A A A
BRI juga mentansformasi proses bisnisnya dengan berbagai aplikasi digital. Bank BUMN ini sudah memiliki BRISPOT, ditambah agen BRILink yang juga memiliki aplikasi-aplikasi digital lain. Terobosan ini diharapkan pula dapat membantu pemulihan ekonomi masyarakat di kalangan bawah.

Bank BRI telah menyalurkan kredit UMKM dengan porsi terbesar, yakni 80,6% pada kuartal I 2021. Bank pelat merah ini menargetkan untuk mencapai penyaluran kredit sebesar 85 persen hingga akhir tahun. Untuk menggenjot portofolio tersebut, BRI fokus dengan penyaluran kredit seperti melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan juga Kredit Modal Kerja (KMK) yang dijamin oleh lembaga penjaminan kredit.

Kredit segmen mikro menjadi penopang pertumbuhan kredit BRI di tengah kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi Covid-19. Kredit mikro BRI tercatat tumbuh 12,43% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp360,03 triliun pada kuartal I 2021. Pada tahun ini, BRI menawarkan skema KUR tanpa jaminan yang bisa disalurkan ke pelaku usaha ultra mikro yang diperkirakan sebanyak 57 juta.



Sementara itu, Kepala UKM Pusat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Zakir Machmud mengatakan bahwa seiring dengan penambahan kredit UMKM, bank juga harus menawarkan bantuan lainnya agar usaha mereka berkembaeng. Salah satu caranya yakni menggenjot upaya pendampingan kepada UMKM, serta memberikan akses pasar kepada pelaku usaha.

Gerakan-gerakan yang mendorong pasar produk UMKM perlu terus digaungkan. "Seperti gerakan-gerakan bangga buatan Indonesia, beli kreatif lokal, beli produk temen atau tetangga, itu gerakan-gerakan yang mendorong produk UMKM. Karena sekarang mereka lagi pengen jualan dan pengen ada yang beli," ujar Zakir.

Dia mengapresiasi berbagai sosialisasi mengenai e-commerce dan pemasaran digital yang telah dilakukan oleh perbankan dan berharap hal ini akan terus ditingkatkan. "Sosialisasi go digital, misalnya seperti QRIS, perlu dilakukan saat ini. Untuk skala mikro tidak mudah go digital, nah pelan-pelan harus diberi tahu. Dari bank, festival UMKM sudah ada, tapi perlu diperbanyak karena UMKM-nya banyak," jelas Zakir.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0891 seconds (0.1#10.140)