Ini Langkah Antisipatif Telkom Hadapi Industri yang Disruptif
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan antisipasi terhadap perkembangan industri yang disruptif saat ini melalui pengembangan tiga perspektif domain bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service.
Sebagai penyedia utama pada layanan broadband di Indonesia, Telkom tetap terus memperkuat posisinya sebagai market leader pada domain digital connectivity melalui layanan berkualitas dan jangkauan terluas.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, layanan konektivitas digital Telkom tersedia melalui jaringan serat optik backbone domestik Indonesia Digital Network yang telah terhubung dari Sabang hingga Merauke serta didukung sistem kabel laut internasional melalui keberadaan kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) milik Perseroan.
IGG ini menghubungkan kabel bawah laut SEA-ME-WE5 dengan kabel bawah laut SEA–US menjadikan Perseroan sebagai Global Digital Hub sekaligus gerbang utama konektivitas digital yang menyediakan direct broadband connectivity antara kawasan Eropa, Asia, dan Amerika.
"Pertumbuhan mobile broadband di masa mendatang masih berpotensi meningkat cukup besar sejalan dengan semakin tingginya pengguna mobile data. Rata-rata konsumsi mobile data saat ini masih relatif rendah yaitu 5,2 GB per pelanggan per bulan, dibandingkan negara lain seperti Thailand atau India yang masing-masing mencapai 13 GB dan 11 GB per pelanggan per bulan," ujar Ririek di Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Melihat hal tersebut, Perseroan memperkirakan bahwa trafik data akan terus tumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan seiring semakin beragamnya layanan digital, seperti games, video, advertising dan payment yang masih dalam fase awal pertumbuhan.
"Sedangkan untuk fixed broadband mengingat penetrasinya di Indonesia masih cukup rendah yaitu kurang dari 15% dari populasi rumah tangga, Telkom berkeyakinan bahwa permintaan akan layanan IndiHome masih akan tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang untuk memberikan layanan fixed broadband berkualitas tinggi, memenuhi kebutuhan internet sekaligus mendukung aneka layanan digital service yang menarik," lanjutnya.
Telkom juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center dan cloud mengarah pada smart platform sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT.
Selanjutnya produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan yang didukung secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity.
Ririek menambahkan, kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali Telkom. Melalui berbagai segmen bisnis, Telkom terus berupaya mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan pelanggan. "Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi Telkom di masa mendatang," pungkas Ririek.
Sebagai penyedia utama pada layanan broadband di Indonesia, Telkom tetap terus memperkuat posisinya sebagai market leader pada domain digital connectivity melalui layanan berkualitas dan jangkauan terluas.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, layanan konektivitas digital Telkom tersedia melalui jaringan serat optik backbone domestik Indonesia Digital Network yang telah terhubung dari Sabang hingga Merauke serta didukung sistem kabel laut internasional melalui keberadaan kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) milik Perseroan.
IGG ini menghubungkan kabel bawah laut SEA-ME-WE5 dengan kabel bawah laut SEA–US menjadikan Perseroan sebagai Global Digital Hub sekaligus gerbang utama konektivitas digital yang menyediakan direct broadband connectivity antara kawasan Eropa, Asia, dan Amerika.
"Pertumbuhan mobile broadband di masa mendatang masih berpotensi meningkat cukup besar sejalan dengan semakin tingginya pengguna mobile data. Rata-rata konsumsi mobile data saat ini masih relatif rendah yaitu 5,2 GB per pelanggan per bulan, dibandingkan negara lain seperti Thailand atau India yang masing-masing mencapai 13 GB dan 11 GB per pelanggan per bulan," ujar Ririek di Jakarta, Selasa (26/5/2020).
Melihat hal tersebut, Perseroan memperkirakan bahwa trafik data akan terus tumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan seiring semakin beragamnya layanan digital, seperti games, video, advertising dan payment yang masih dalam fase awal pertumbuhan.
"Sedangkan untuk fixed broadband mengingat penetrasinya di Indonesia masih cukup rendah yaitu kurang dari 15% dari populasi rumah tangga, Telkom berkeyakinan bahwa permintaan akan layanan IndiHome masih akan tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang untuk memberikan layanan fixed broadband berkualitas tinggi, memenuhi kebutuhan internet sekaligus mendukung aneka layanan digital service yang menarik," lanjutnya.
Telkom juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center dan cloud mengarah pada smart platform sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT.
Selanjutnya produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan yang didukung secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity.
Ririek menambahkan, kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali Telkom. Melalui berbagai segmen bisnis, Telkom terus berupaya mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan pelanggan. "Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi Telkom di masa mendatang," pungkas Ririek.
(ind)