Soal Pasokan Oksigen, Luhut Bilang Akhir Minggu Ini Mestinya Tidak Ada Masalah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi (Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan menyakini, ke depannya soal pasokan oksigen tidak akan ada lagi masalah. Seperti diketahui sempat terjadi kelangkaan oksigen untuk penanganan covid-19 karena permintaan yang tinggi.
“Tapi sekarang ditata sudah makin baik oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan juga saya kira dibantu oleh PUPR, BUMN. Sehingga ini saya kira dalam minggu ini akhir, mestinya tidak terlalu ada masalah,” kata Menko Luhut dalam konferensi persnya seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (12/7/2021).
Untuk menambah ketersediaan oksigen, Luhut memaparkan, bahwa saat ini pemerintah sedang memproses impor sebanyak 40.000 ton oksigen liquid. Dia menerangkan, pemerintah mengimpor banyak untuk mengantisipasi jika kebutuhan kembali melonjak.
“Sementara itu kita proses impor 40.000 ton oksigen liquid, untuk kita gunakan ke depan ini. Kita berjaga-jaga. Walau kita sebenarnya tidak butuh sebanyak itu," ungkapnya.
"Tapi kalau melihat tren dunia, perkembangan di Amerika, di Inggris, dimana trennya sekarang meningkat tajam. Kita lebih bagus berjaga-jaga sehingga kita tidak caught by surprise,” jelasnya.
Lebih lanjut dia juga menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui untuk impor oksigen konsentrator. Dimana hal ini mengurangi penggunaan liquid oksigen sebanyak 50.000 tabung.
“Sekarang kita sudah punya beberapa ribu, mungkin mendekati 10.000 tabung. Dan itu akan kita bagikan untuk digunakan di kasus-kasus yang ringan. Dan itu akan kita pinjamkan ke rumah-rumah dan kalau sudah selesai dipakai bisa diambil," terang Luhut.
"Itu bisa 5 liter, jadi bisa dipakai selama 5 hari. Dan saya kira ini juga kalau insya Allah ini selesai kasus covid, masih bisa dibagikan ke rumah sakit kita,” pungkasnya.
“Tapi sekarang ditata sudah makin baik oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan juga saya kira dibantu oleh PUPR, BUMN. Sehingga ini saya kira dalam minggu ini akhir, mestinya tidak terlalu ada masalah,” kata Menko Luhut dalam konferensi persnya seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (12/7/2021).
Untuk menambah ketersediaan oksigen, Luhut memaparkan, bahwa saat ini pemerintah sedang memproses impor sebanyak 40.000 ton oksigen liquid. Dia menerangkan, pemerintah mengimpor banyak untuk mengantisipasi jika kebutuhan kembali melonjak.
“Sementara itu kita proses impor 40.000 ton oksigen liquid, untuk kita gunakan ke depan ini. Kita berjaga-jaga. Walau kita sebenarnya tidak butuh sebanyak itu," ungkapnya.
"Tapi kalau melihat tren dunia, perkembangan di Amerika, di Inggris, dimana trennya sekarang meningkat tajam. Kita lebih bagus berjaga-jaga sehingga kita tidak caught by surprise,” jelasnya.
Lebih lanjut dia juga menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui untuk impor oksigen konsentrator. Dimana hal ini mengurangi penggunaan liquid oksigen sebanyak 50.000 tabung.
“Sekarang kita sudah punya beberapa ribu, mungkin mendekati 10.000 tabung. Dan itu akan kita bagikan untuk digunakan di kasus-kasus yang ringan. Dan itu akan kita pinjamkan ke rumah-rumah dan kalau sudah selesai dipakai bisa diambil," terang Luhut.
"Itu bisa 5 liter, jadi bisa dipakai selama 5 hari. Dan saya kira ini juga kalau insya Allah ini selesai kasus covid, masih bisa dibagikan ke rumah sakit kita,” pungkasnya.
(akr)