Ramai Petisi Tolak Vaksinasi Berbayar ala Pemerintah, Selengkapnya di iNews Room Senin Pukul 18.00 WIB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah menuai polemik, PT Kimia Farma akhirnya memutuskan untuk meunda waktu pelaksanaan program vaksinasi berbayar hari ini (Senin, 12/7/2021). Hingga kini belum ada kejelasan sampai kapan penundaan akan dilakukan.
Petisi juga digaungkan oleh Koalisi Vaksin, mereka menyebut vaksin berbayar tidak sesuai dengan keputusan WHO dan kesepakatan global bahwa semua upaya pengendalian harus dilakukan dengan menghormati hak masyarakat untuk mendapatkan vaksin seadil-adilnya.
Ribuan orang ramai-ramai turut menandatangani seruan sebuah petisi yang menolak vaksinasi mandiri muncul di laman change.org. Dimana petisi tersebut kini sudah ditandatangai lebih dari 7.900 orang, sampai dengan Senin (12/7) pagi.
Penolakan tersebut diserukan setelah pemerintah menetapkan adanya skema vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar yang diinisiasi oleh Kimia Farma sebagai pilihan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin dengan merogoh kocek sebesar Rp879.140 untuk dosis lengkap vaksin Sinopharm.
Lantas apakah penundaan ini dapat meredakan ketegangan dan kecaman yang datang terkait vaksin berbayar ini?
Vaksin Berbayar: untuk Rakyat atau Konglomerat? menjadi salah satu bahasan di program iNews Room episode Senin, 12 Juli 2021 mulai pukul 18.00 WIB.
iNews Room juga akan membahas tragedi pembunuhan akibat cinta ditolak oleh kekasih di Musi Banyuasin.
Kami juga akan update berita heboh di media sosial tentang seorang seorang wanita yang mengaku dokter dan tidak percaya adanya virus Corona.
Bersama Host Abraham Silaban, saksikan selengkapnya di iNews Room mulai pukul 18.00 WIB secara langsung di iNews. Anda juga dapat menyaksikan secara langsung melalui aplikasi RCTI+ dan www.rctiplus.com
#iNews #iNewsRoom #VaksinBerbayar #Vaksinasi #KimiaFarma #Covid19 #Pembunuhan #Banyuasin
Petisi juga digaungkan oleh Koalisi Vaksin, mereka menyebut vaksin berbayar tidak sesuai dengan keputusan WHO dan kesepakatan global bahwa semua upaya pengendalian harus dilakukan dengan menghormati hak masyarakat untuk mendapatkan vaksin seadil-adilnya.
Ribuan orang ramai-ramai turut menandatangani seruan sebuah petisi yang menolak vaksinasi mandiri muncul di laman change.org. Dimana petisi tersebut kini sudah ditandatangai lebih dari 7.900 orang, sampai dengan Senin (12/7) pagi.
Penolakan tersebut diserukan setelah pemerintah menetapkan adanya skema vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar yang diinisiasi oleh Kimia Farma sebagai pilihan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin dengan merogoh kocek sebesar Rp879.140 untuk dosis lengkap vaksin Sinopharm.
Lantas apakah penundaan ini dapat meredakan ketegangan dan kecaman yang datang terkait vaksin berbayar ini?
Vaksin Berbayar: untuk Rakyat atau Konglomerat? menjadi salah satu bahasan di program iNews Room episode Senin, 12 Juli 2021 mulai pukul 18.00 WIB.
iNews Room juga akan membahas tragedi pembunuhan akibat cinta ditolak oleh kekasih di Musi Banyuasin.
Kami juga akan update berita heboh di media sosial tentang seorang seorang wanita yang mengaku dokter dan tidak percaya adanya virus Corona.
Bersama Host Abraham Silaban, saksikan selengkapnya di iNews Room mulai pukul 18.00 WIB secara langsung di iNews. Anda juga dapat menyaksikan secara langsung melalui aplikasi RCTI+ dan www.rctiplus.com
#iNews #iNewsRoom #VaksinBerbayar #Vaksinasi #KimiaFarma #Covid19 #Pembunuhan #Banyuasin
(fai)