Pasarkan Tiga Produk Baru, Petrokimia Gresik Perkuat Pasar Pupuk Non Subsidi

Senin, 12 Juli 2021 - 18:55 WIB
loading...
Pasarkan Tiga Produk Baru, Petrokimia Gresik Perkuat Pasar Pupuk Non Subsidi
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo (tengah) bersama Direktur Keuangan & Umum Budi Wahju Soesilo (kiri), Direktur Operasi & Produksi Digna Jatiningsih (kanan) menandatangani dummy product saat peluncuran tiga produk pupuk. (Foto: Dok.
A A A
JAKARTA - Petrokimia Gresik (Persero) , anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) menghadirkan tiga produk baru, yaitu Pupuk SP-26 PETRO, Petro Niphos, dan Phonska Alam. Tiga produk ini merupakan respon perusahaan atas berbagai masalah pertanian saat ini yang tujuannya bermuara pada peningkatan produktivitas pertanian untuk mendongkrak kesejahteraan petani, sekaligus mewujudkan pertanian berkelanjutan.

“Tiga produk ini nantinya akan bersaing di pasar non-subsidi atau komersial,” ujar Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/7).

(Baca juga:Petrokimia Gresik Akan Bangun Pabrik Soda Ash)

Seperti diketahui, tahun ini terdapat penyesuaian formula unsur hara P dalam pupuk NPK Phonska bersubsidi dari NPK 15-15-15 menjadi NPK 15-10-12. Selain itu, alokasi pupuk SP-36 bersubsidi tahun 2021 juga mengalami penyesuaian dan hanya diperuntukkan bagi tanaman hortikultura, sehingga tidak bisa ditebus untuk tanaman pangan.

“Untuk itu, SP-26 PETRO hadir sebagai respon atas penyesuaian unsur hara P tersebut dan juga alternatif atas penyesuaian alokasi pupuk SP-36 bersubsidi,” ujar Dwi Satriyo.

(Baca juga:Petrokimia Gresik Gandeng Polowijo Gosari Kaji Pendirian Pabrik Pupuk Kieserite)

Pupuk ini memiliki kandungan unsur hara makro Fosfor (P) sejumlah 26% dan Sulfur (S) sejumlah 5% yang mudah larut dan tersedia bagi tanaman. Selain itu juga tidak bersifat higroskopis, sehingga tidak mudah menggumpal (cacking) dalam suhu ruangan.

Secara fisik, SP-26 berwarna abu kecoklatan dan berbentuk granul dengan ukuran yang seragam sehingga memudahkan petani dalam aplikasinya, yaitu ditabur atau dibenamkan. Dosisnya antara 150 kg hingga 500 kg per hektare (ha) tergantung pada komoditas tanaman.

“SP-26 PETRO berperan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas panen pada komoditas pangan, hortikultura dan perkebunan,” imbuh Dwi Satriyo.

(Baca juga:Green Surfactant Petrokimia Gresik Jadi Incaran Industri Migas)

Berikutnya, Petro Niphos diciptakan sebagai respon atas kebutuhan petani hortikultura yang menggunakan pupuk non-subsidi khususnya NPS. Petro Niphos mengandung unsur hara N (Minimal 20%), P (Minimal 20%), dan S (Minimal 13%) yang lebih tinggi dibanding pupuk majemuk pada umumnya.

Pupuk ini juga berbentuk granul, dan diperuntukkan khusus untuk komoditas hortikultura (sayuran daun) dan pangan. Dosisnya bervariasi antara 250 kg hingga 700 kg per ha sesuai dengan komoditas atau tanaman.

Lebih lanjut Dwi Satriyo menegaskan, komitmen Petrokimia Gresik untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan dapat dilihat dari konsistensi perusahaan dalam menghadirkan produk-produk terobosan transformatif yang ramah lingkungan. Di antaranya Petroganik di 2005 dan Phonska OCA di 2020, yang keduanya berhasil masuk dalam skema pupuk bersubsidi hingga saat ini.

(Baca juga:Petrokimia Gresik Dampingi Petani dari Hulu sampai Hilir)

Tahun ini, Petrokimia Gresik menghadirkan Phonska Alam yang merupakan produk pupuk majemuk pertama dengan kandungan bahan-bahan mineral alami sebagai sumber N (dalam bentuk nitrat maksimal 5%), P (minimal 10%), dan K (minimal 10%) yang telah mendapatkan sertifikat organik dan berlogo Organik Indonesia.

Secara fisik Phonska Alam berbentuk granul dan berwarna abu kehitaman. Pupuk ini diperuntukkan untuk komoditas organik pangan, hortikultura dan perkebunan. Dosis yang digunakan antara 500 kg per ha hingga 1.800 kg per ha menyesuaikan dengan komoditas tanaman.

“Phonska Alam adalah rangkaian pupuk yang dibutuhkan dalam sistem pertanian organik. Ini menjadi wujud kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung terwujudnya pertanian berkelanjutan,” ujarnya.

Ke depan, sambil menunggu kebijakan pemerintah terkait Pembatasan Wilayah, Petrokimia Gresik juga berencana melakukan demonstration plot (demplot) di sejumlah daerah, agar petani dapat mengetahui langsung khasiat dari penggunaan ketiga pupuk non-subsidi ini.

“Semoga produk-produk ini bisa menjadi solusi andalan petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga kesejahteraan petani pun terdongkrak. Ini merupakan tonggak sejarah baru bagi Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Group dalam menciptakan masa depan Indonesia, khususnya dalam hal mewujudkan ketahanan pangan nasional dan pertanian berkelanjutan,” tandas Dwi Satriyo.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)