MotionBanking-Visa Siap Pimpin Pasar dengan Kartu Kredit Virtual Pertama di Indonesia

Kamis, 15 Juli 2021 - 21:31 WIB
loading...
MotionBanking-Visa Siap...
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (kiri atas) dan Visas Group Country Manager for Regional Southeast Asia, Tareq Muhmood (kanan atas), Kamis (15/7/2021). Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - MotionBanking -aplikasi digital banking dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) melalui anak usahanya PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP)- dan Visa Indonesia menghadirkan kartu kredit virtual pertama di Indonesia.

"MotionBanking menjadi aplikasi bank digital pertama di Indonesia yang memiliki Virtual Visa Credit Card," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Kamis (15/7/2021).



Hal tersebut diungkapkan Hary pada Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), melalui anak perusahaannya BABP yang mengoperasikan aplikasi MotionBanking, dengan Visa Indonesia yang digelar secara virtual.

"Saya akan memastikan, kita memberikan usaha terbaik agar kerja sama ini bisa sangat berhasil," tutur Hary.

MoU yang ditandatangani tersebut menjadi fondasi bagi kedua belah pihak untuk penerbitan kartu kredit virtual yang dinamakan MotionVisa. MotionVisa merupakan kartu kredit virtual pertama di Indonesia dengan credit scoring berbasis Artificial Intelligence canggih.

MotionVisa terkoneksi langsung dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), sehingga menghasilkan persetujuan instan dan keputusan kredit yang jauh lebih cepat. MotionVisa dilekatkan pada aplikasi MotionBanking, layanan perbankan digital dari BABP melalui fitur “apply credit card".

Fitur ini menghadirkan proses pengajuan kartu kredit yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional, dimana hal ini menjadi yang pertama di Indonesia. Ini merupakan wujud komitmen MotionBanking dalam mengutamakan kemudahan dan kenyamanan bagi para penggunanya.

Langsung setelah disetujui, nasabah dapat menggunakan MotionVisa untuk berbagai transaksi online. Selain dapat menghindari kerumunan, berbelanja online dapat meminimalkan transaksi secara tunai, sehingga lebih praktis, aman dan nyaman.

Berdasarkan survei Sosial Demografi Dampak COVID-19 dari Badan Pusat Statistik (BPS), 9 dari 10 responden berbelanja online. Pemegang juga diberi kebebasan untuk mengajukan kartunya dalam bentuk fisik melalui aplikasi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1615 seconds (0.1#10.140)