Semester I-2021, ICDX Catatkan Transaksi Multilateral Rp126 Triliun

Kamis, 22 Juli 2021 - 23:35 WIB
loading...
Semester I-2021, ICDX...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group berhasil mencatatkan pertumbuhan transaksi multilateral sebesar 57,9% pada semester I-2021. Pertumbuhan ICDX di usianya yang ke-12 tahun ini menjadi salah satu bukti upaya ICDX dalam membangun ekosistem perdagangan berjangka komoditi yang terintegrasi melalui operasi terstruktur Lembaga Kliring ICH dan pusat logistik ILB.

Produk derivatif komoditas milik ICDX yang terdiri dari emas, minyak mentah, dan valuta asing (GOFX) menjadi salah satu kontributor utama pencapaian transaksi derivatif multilateral ICDX. Hingga Juni 2021, total transaksi GOFX telah mencapai 294.658 Lot settled, meningkat 137% jika dibanding dengan periode yang sama pada 2020.

Baca juga:10 Perdana Menteri, 3 Presiden dan 1 Raja Jadi Target Spyware Pegasus Israel

"Secara keseluruhan, hingga Juni 2021 perdagangan multilateral di bursa ICDX telah menyentuh angka Rp126 triliun. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, tahun ini ICDX telah meluncurkan empat kontrak spot kurs valuta asing baru, yaitu NZDJPY (Micro), EURCHF (Micro), GBPCAD (Micro), dan CHFJPY," Komisaris Utama ICDX, KH Said Aqil Siradj, Kamis (22/7/2021).

Di sisi lain, perdagangan fisik timah juga mengalami pertumbuhan yang pesat dan menunjukkan tren naik tahun ini. Sejak diperdagangkan melalui ICDX pada Agustus 2013 hingga Juni 2021, total ekspor timah mencapai 417.331 metrik ton setara dengan USD8,2 miliar atau Rp118 triliun. Hal ini menunjukkan Indonesia dapat menjadi tulang punggung pasar timah dunia, dan pasar timah diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih bagi perekonomian nasional.

Dia melanjutkan, saat ini ICDX tengah menyoroti kondisi ekonomi hijau global. Menurut dia, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi salah satu sentra perdagangan karbon dan mengimplementasikan ekonomi hijau.

"Dengan bentang alam yang luas dan sumber daya alam yang menjadikannya sebagai salah satu paru-paru dunia, Indonesia berpotensi besar menjadi produsen karbon utama. Melihat kepentingan tinggi akan upaya penanggulangan pemanasan global, kredit karbon dapat menjadi komoditas yang sangat strategis dan berkelanjutan," ungkapnya.

Baca juga:Keutamaan Hari Jumat yang Jarang Diketahui, Yuk Amalkan

CEO ICDX Lamon Rutten mengatakan, secara global, ribuan perusahaan telah berkomitmen untuk netral terhadap produksi karbon pada tahun 2050. Hal ini sejalan dengan Perjanjian Paris 2015.

Dalam kebanyakan kasus, perusahaan-perusahaan ini tidak dapat mengubah solusi teknologi mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak lagi memancarkan gas rumah kaca. Sebaliknya, mereka harus membeli kredit karbon di pasar untuk mengimbangi sisa emisi gas rumah kaca mereka.

"Penyeimbangan karbon dihasilkan baik oleh perusahaan yang mengurangi emisi karbon di bawah garis dasar yang disepakati, atau oleh perusahaan yang menangkap karbon dari atmosfer, misalnya melalui proyek kehutanan," jelasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Anggota Holding MIND...
Anggota Holding MIND ID Mulai Masuk Ekosistem Pasar Fisik Emas Digital di ICDX
Derivatif Keuangan Geser...
Derivatif Keuangan Geser dari Bappebti ke OJK dan BI, Begini Respons ICDX dan ICH
ICDX Dorong Peningkatan...
ICDX Dorong Peningkatan Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa
Sabet Top Achievers...
Sabet Top Achievers dan Rating dari Bappebti, Broker Berjangka Ini Jaga Transparansi
Jelang Implementasi...
Jelang Implementasi UU Perlindungan Data Pribadi, ICDX Berikan Literasi Soal ISO 27001
JFX dan Astronacci International...
JFX dan Astronacci International Gelar Edukasi Trading Bersama
JFX bersama DCFX Kembali...
JFX bersama DCFX Kembali Gelar Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
Pemerintah Blokir 1.855...
Pemerintah Blokir 1.855 Situs Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal
Torehkan Kinerja Positif,...
Torehkan Kinerja Positif, JFX Bukukan Transaksi 14,71 Juta Lot di 2023
Rekomendasi
BREAKING NEWS! Paus...
BREAKING NEWS! Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Black Panther 3 Ditunda,...
Black Panther 3 Ditunda, Ryan Coogler Pilih Garap Film Lain Lebih Dulu
Kisah Nyata yang Diluar...
Kisah Nyata yang Diluar Nalar! Tenny Tap Ungkap Misteri Arwah Teresita Basa
Berita Terkini
China Mengancam Negara-negara...
China Mengancam Negara-negara yang Negosiasi Tarif dengan Trump
44 menit yang lalu
Ekspor India Tembus...
Ekspor India Tembus Rekor Tertinggi di Tengah Tarif Baru Trump 26%
1 jam yang lalu
Menteri ATR Nusron Wahid...
Menteri ATR Nusron Wahid Kantongi Dalang Pagar Laut di Bekasi dan Sumenep
2 jam yang lalu
AS dan China Masuk 3...
AS dan China Masuk 3 Besar Negara Tujuan Ekspor Indonesia, Ini Datanya
3 jam yang lalu
Penyitaan Lahan Sawit,...
Penyitaan Lahan Sawit, Pengacara Kalteng Kirim Surat ke Presiden Prabowo
4 jam yang lalu
BPS: Neraca Dagang RI...
BPS: Neraca Dagang RI Surplus USD4,33 Miliar per Maret 2025
4 jam yang lalu
Infografis
AS Gelontorkan Ribuan...
AS Gelontorkan Ribuan Triliun untuk Ukraina, Hasilnya Mengecewakan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved