Ensikei Tenun, Bertahan Saat Pandemi Berkat Dukungan PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tidak sekadar memastikan pasokan listrik yang berkualitas, melalui program PLN Peduli, PT PLN (Persero) mendorong pengembangan bisnis usaha mikro kecil (UMK) agar dapat tumbuh dan berdaya saing.
Salah satu mitra binaan PLN, Ensikei Tenun, jadi salah satu UMK yang beruntung. Dengan bantuan PLN, Ensikei Tenun berkesempatan memamerkan koleksi kerajinan berbasis kain tenun di Seoul, Korea Selatan, pada September 2019 lalu. Ensikei Tenun menjadi wakil dari PLN Unit Wilayah NTT dalam pameran di Festival Indonesia 20-22 September 2019 di Seoul, Korea Selatan.
Kesempatan Ensikei Tenun mendapat etalase di Seoul, merupakan pengalaman yang tidak terlupakan oleh Karolina Yunita Liwulangi. Perempuan lulusan Master of Teaching English to Speakers of Other Languages di La Trobe University Melbourne ini, merintis usaha kerajinan tenun sejak 2018.
"Sekarang pasar Ensikei lumayan luas, di Kupang, Surabaya, ataupun Jakarta. Setelah diajak PLN ke pameran di Korea Selatan, kami semakin dikenal luas," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (27/7/2021).
Nita menjelaskan, pendampingan PLN tidak hanya dalam membuka akses pasar, tetapi juga pembiayaan. Sebagai usaha rintisan, pihaknya memerlukan modal untuk membangun gerai di Kupang. "Menjadi mitra binaan PLN seperti anugerah Tuhan. Karena kami diberikan bantuan pemodalan untuk mendukung pengembangan gerai Ensikei," ungkapnya.
Sayang, sejak pandemi Covid-19 menghantam Tanah Air, ujar Nita, bisnisnya mengalami goncangan. Namun, berkat penyuluhan dari PLN, pihaknya dapat belajar mengembangkan platform pemasaran produk. Asa pun kembali terlihat, setelah 2020 bisnis kerajinannya tertekan, tahun ini sudah ada perbaikan penjualan. "Puji Tuhan, sekarang kain tenun dan kerajinan anting, gelang, dan lainnya sudah mulai kosong di etalase kami," katanya.
Ke depan, Nita berharap terus dapat pendampingan PLN agar Ensikei Tenun dapat lebih mengepakkan sayap bisnisnya. Atas dukungan PLN, Nita pun kini aktif memberikan penyuluhan dan sosialisasi bagi pelaku UMK dan penenun di Nusa Tenggara Timur, agar mampu lebih bersaing.
"Di era digital, ternyata kualitas produk tidak cukup. Pendamingan dari PLN, seperti yang saya rasakan, dan pemasaran lewat media sosial ternyata ikut mendorong harga jual kerajinan. Karena saya sudah dibantu, maka saya juga membagikan pengalaman kepada rekan-rekan UMK di sini," tambahnya.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi, menjelaskan bahwa dukungan yang diberikan kepada Ensikei Tenun merupakan bentuk komitmen PLN mengembangkan UMK yang ada di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan ke-8 SDG’s (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).
"Ini merupakan peran aktif kami untuk menciptakan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program PLN Peduli. Kami sangat senang melihat Ensikei Tenun terus berkembang," ujarnya.
Selain memberikan pendampingan dan pembinaan, perseroan juga menyalurkan pendanaan Rp107 miliar kepada 17.126 mitra hingga Juni 2021. PLN berharap bantuan ini bisa membantu mengembangkan bisnis para mitra binaan dan memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitar.
Salah satu mitra binaan PLN, Ensikei Tenun, jadi salah satu UMK yang beruntung. Dengan bantuan PLN, Ensikei Tenun berkesempatan memamerkan koleksi kerajinan berbasis kain tenun di Seoul, Korea Selatan, pada September 2019 lalu. Ensikei Tenun menjadi wakil dari PLN Unit Wilayah NTT dalam pameran di Festival Indonesia 20-22 September 2019 di Seoul, Korea Selatan.
Kesempatan Ensikei Tenun mendapat etalase di Seoul, merupakan pengalaman yang tidak terlupakan oleh Karolina Yunita Liwulangi. Perempuan lulusan Master of Teaching English to Speakers of Other Languages di La Trobe University Melbourne ini, merintis usaha kerajinan tenun sejak 2018.
"Sekarang pasar Ensikei lumayan luas, di Kupang, Surabaya, ataupun Jakarta. Setelah diajak PLN ke pameran di Korea Selatan, kami semakin dikenal luas," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (27/7/2021).
Nita menjelaskan, pendampingan PLN tidak hanya dalam membuka akses pasar, tetapi juga pembiayaan. Sebagai usaha rintisan, pihaknya memerlukan modal untuk membangun gerai di Kupang. "Menjadi mitra binaan PLN seperti anugerah Tuhan. Karena kami diberikan bantuan pemodalan untuk mendukung pengembangan gerai Ensikei," ungkapnya.
Sayang, sejak pandemi Covid-19 menghantam Tanah Air, ujar Nita, bisnisnya mengalami goncangan. Namun, berkat penyuluhan dari PLN, pihaknya dapat belajar mengembangkan platform pemasaran produk. Asa pun kembali terlihat, setelah 2020 bisnis kerajinannya tertekan, tahun ini sudah ada perbaikan penjualan. "Puji Tuhan, sekarang kain tenun dan kerajinan anting, gelang, dan lainnya sudah mulai kosong di etalase kami," katanya.
Ke depan, Nita berharap terus dapat pendampingan PLN agar Ensikei Tenun dapat lebih mengepakkan sayap bisnisnya. Atas dukungan PLN, Nita pun kini aktif memberikan penyuluhan dan sosialisasi bagi pelaku UMK dan penenun di Nusa Tenggara Timur, agar mampu lebih bersaing.
"Di era digital, ternyata kualitas produk tidak cukup. Pendamingan dari PLN, seperti yang saya rasakan, dan pemasaran lewat media sosial ternyata ikut mendorong harga jual kerajinan. Karena saya sudah dibantu, maka saya juga membagikan pengalaman kepada rekan-rekan UMK di sini," tambahnya.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi, menjelaskan bahwa dukungan yang diberikan kepada Ensikei Tenun merupakan bentuk komitmen PLN mengembangkan UMK yang ada di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan ke-8 SDG’s (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).
"Ini merupakan peran aktif kami untuk menciptakan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program PLN Peduli. Kami sangat senang melihat Ensikei Tenun terus berkembang," ujarnya.
Selain memberikan pendampingan dan pembinaan, perseroan juga menyalurkan pendanaan Rp107 miliar kepada 17.126 mitra hingga Juni 2021. PLN berharap bantuan ini bisa membantu mengembangkan bisnis para mitra binaan dan memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitar.
(fai)