Naik 10 Kali Lipat, Laba Tesla Lampaui Rp16 Triliun di Kuartal II

JAKARTA - Perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat (AS), Tesla mencatat laba bersih USD1,14 miliar atau setara Rp16,5 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) pada kuartal II/2021.

Produsen mobil listrik ini keuntungannya naik 10 kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu USD104 juta. Catatan laba perusahaan milik Elon Musk ini mengalahkan ekspektasi para analis.

Pendapatan otomotif Tesla secara keseluruhan mencapai USD10,21 miliar, di mana USD354 juta yakni sekitar 3,5% dari pendapatan itu berasal dari penjualan kredit. Sementara, margin kotor otomotif mencapai 28,4%, lebih tinggi dibandingkan dengan empat kuartal terakhir.



Produksi Tesla mencapai 206.421 kendaraan dengan pengiriman mobil listrik sebanyak 201.250 kendaraan selama kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2021.

Tesla juga melaporkan pendapatan sebesar USD801 juta dari bisnis energinya, termasuk surya dan sistem penyimpanan energi untuk rumah tangga, bisnis dan utilitas, yang dikatakan meningkat lebih dari 60% dari kuartal terakhir.

Tesla juga melaporkan USD951 juta dalam layanan dan pendapatan lainnya. Perusahaan ini sedang mengoperasikan sebanyak 598 toko dan pusat layanan, dan layanan kendaraan sebanyak 1.091 kendaraan, yang meningkat sebesar 34% dibandingkan tahun lalu. Angka tersebut dibandingkan dengan peningkatan sebesar 121% dalam pengiriman kendaraan dari tahun ke tahun.



Sementara itu, terjadi penurunan sebesar USD23 juta terkait investasi di bitcoin yang dilaporkan sebagai beban operasional di bagian restrukturisasi dan lainnya.

Posisi kas perusahaan ini turun sekitar 5% dari kuartal terakhir menjadi USD16,23 miliar. "Penurunan itu terutama disebabkan oleh utang bersih dan pembayaran sewa sebesar USD1,6 miliar, sebagian diimbangi oleh arus kas bebas sebesar USD619 juta," kata Tesla seperti dilansir CNBC, Rabu (28/7/2021).