Raup Pendapatan Rp4.863 Miliar, MNCN Catatkan Kenaikan Laba 25%
loading...
A
A
A
Adapun EBITDA MNCN tercatat sebesar Rp1.155 miliar pada Q2-2021 dibandingkan Rp892,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu, mewakili margin EBITDA sebesar 42 persen. Sementara pada semester I 2021, EBITDA perseroan mengalami peningkatan sebesar 18 persen menjadi Rp2.108 miliar dari Rp1.787 miliar tahun lalu, mewakili margin EBITDA sebesar 43 persen. Pada semester I 2021, total liabilitas mengalami penurunan secara signifikan sebesar 18 persen menjadi Rp3.659 miliar dibandingkan sebelumnya sebesar Rp4.461 miliar pada Desember 2020.
Baca juga:YouTube Sanksi Sky News Australia Tak Boleh Unggah Konten Baru
Program penurunan utang pada neraca MNCN akan berlanjut hingga akhir tahun, terutama pada pinjaman sindikasi dalam dolar Amerika Serikat yang jatuh tempo pada Agustus 2022. Manajemen perseroan juga menjelaskan mengenai keluarnya MNCN dari indeks IDX30 telah menyebabkan pergerakan saham Perseroan mengalami penurunan pada minggu 26–30 Juli 2021, yang dibuka pada Rp840 dan ditutup pada Rp790, mewakili penurunan harga saham hampir 6 persen untuk minggu tersebut.
Diyakini bahwa harga saham akan meningkat karena laporan keuangan kuartal II 2021 akan segera dilaporkan dan RUPS Perseroan akan diadakan pada akhir bulan ini. Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menyambut positif kinerja MNCN di kuartal II 2021 dan Semester I 2021 tersebut.
"Saya sangat senang dengan kinerja Perseroan sejauh ini di tahun 2021. Kinerja luar biasa MNCN di kuartal ini membuat kami berada di jalur yang tepat untuk melampaui ekspektasi setahun penuh dan arus kas kami yang kuat memungkinkan untuk melanjutkan rencana penurunan hutang lebih cepat dari yang dijadwalkan," ujar Hary Tanoesoedibjo.
Dia menambahkan, perseroan berada di jalur yang tepat untuk tahun yang luar biasa dan diversifikasi berkelanjutan dari bisnis digital, perluasan pendirian operasi game, dan kinerja kuat yang berkelanjutan dari TV FTA. "Ini menggambarkan kemajuan yang telah kami buat untuk memposisikan MNCN agar dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang," tuturnya.
Baca juga:YouTube Sanksi Sky News Australia Tak Boleh Unggah Konten Baru
Program penurunan utang pada neraca MNCN akan berlanjut hingga akhir tahun, terutama pada pinjaman sindikasi dalam dolar Amerika Serikat yang jatuh tempo pada Agustus 2022. Manajemen perseroan juga menjelaskan mengenai keluarnya MNCN dari indeks IDX30 telah menyebabkan pergerakan saham Perseroan mengalami penurunan pada minggu 26–30 Juli 2021, yang dibuka pada Rp840 dan ditutup pada Rp790, mewakili penurunan harga saham hampir 6 persen untuk minggu tersebut.
Diyakini bahwa harga saham akan meningkat karena laporan keuangan kuartal II 2021 akan segera dilaporkan dan RUPS Perseroan akan diadakan pada akhir bulan ini. Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menyambut positif kinerja MNCN di kuartal II 2021 dan Semester I 2021 tersebut.
"Saya sangat senang dengan kinerja Perseroan sejauh ini di tahun 2021. Kinerja luar biasa MNCN di kuartal ini membuat kami berada di jalur yang tepat untuk melampaui ekspektasi setahun penuh dan arus kas kami yang kuat memungkinkan untuk melanjutkan rencana penurunan hutang lebih cepat dari yang dijadwalkan," ujar Hary Tanoesoedibjo.
Dia menambahkan, perseroan berada di jalur yang tepat untuk tahun yang luar biasa dan diversifikasi berkelanjutan dari bisnis digital, perluasan pendirian operasi game, dan kinerja kuat yang berkelanjutan dari TV FTA. "Ini menggambarkan kemajuan yang telah kami buat untuk memposisikan MNCN agar dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang," tuturnya.
(uka)