Naik 332 Persen, Laba ANJT Capai USD12,6 Juta pada Semester I
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan hasil keuangan yang positif untuk enam bulan pertama tahun ini, yang berakhir pada 30 Juni 2021. Adapun laba bersih Perseroan naik sebesar 332 persen pada semester pertama 2021 menjadi USD12,6 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan rugi bersih USD5,5 juta.
Wakil Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya, Lucas Kurniawan mengatakan, kenaikan laba ANJT didorong oleh peningkatan nilai penjualan sebesar 65,7 persen menjadi USD 120,4 juta.
Kenaikan signifikan pada nilai penjualan serta laba bersih tersebut terutama disebabkan peningkatan produktivitas per hektar tandan buah segar (TBS) sebesar 11,3 persen sehingga volume TBS yang dihasilkan meningkat sebesar 18,7 persen menjadi 400.235 mt. Produksi minyak sawit juga meningkat sebesar 18,6 persen menjadi 132.910 mt.
Selain itu, peningkatan produktivitas yang signifikan tersebut merupakan hasil penerapan strategi jangka panjang ANJ, yaitu melakukan peremajaan kembali tanaman kelapa sawit yang telah dimulai sejak 2015 serta penerapan teknologi agronomi yang ramah lingkungan, seperti penggunaan kompos.
"Perkebunan kami yang berada di Kepulauan Bangka Belitung mencatat peningkatan produksi TBS yang signifikan sebesar 34,9 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya area yang baru menghasilkan dari program penanaman kembali di perkebunan tersebut yang telah dimulai sejak tahun 2015. Program peremajaan kembali secara rutin dilakukan setiap tahun di beberapa perkebunan kami dengan mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan," ujar Lucas dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).
Selama semester pertama 2021, ANJT juga memperoleh manfaat dari tren penguatan harga komoditas minyak sawit, sehingga rata-rata harga jual minyak sawit mengalami kenaikan sebesar 31,2 persen menjadi USD 719/mt.
"Selain membukukan peningkatan penjualan minyak sawit, ANJT juga berhasil meningkatkan pendapatan penjualan edamame sebesar 25,2 persen menjadi USD 236 ribu. Pada Maret 2021 Perseroan memulai ekspor edamame beku ke Jepang, dan menerima permintaan ekspor edamame beku untuk pengiriman berikutnya," kata dia.
ANJT telah memulai bisnis sayuran sejak tahun 2015 melalui anak perusahaannya, PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) yang berlokasi di Jember, Jawa Timur. GMIT saat ini membudidayakan dan memproduksi edamame, sejenis kacang-kacangan yang memiliki protein dan antioksidan tinggi.
Saat ini kapasitas produksi pabrik GMIT mencapai 6.000 ton per tahun. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama karena pasar edamame beku di Jepang telah berkembang dengan baik. Selain itu, ANJT juga berencana melakukan ekspansi pasar ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Benua Amerika.
Sementara itu, untuk realisasi serapan belanja modal selama semester pertama 2021 telah mencapai 40 persen dan diharapkan seluruh serapan belanja modal akan terpenuhi seluruhnya pada 2021.
Sesuai dengan komitmen ANJT untuk terus menerapkan praktik berkelanjutan, beberapa kegiatan utama yang akan dilakukan pada semester kedua 2021 adalah melanjutkan program peremajaan kembali, uji coba penerapan fertigasi dan riset peningkatan nutrisi dalam kompos.
Di samping itu, kegiatan utama lainnya adalah pembangunan infrastruktur jalan pada perkebunan di Papua Barat yang baru memasuki tahap komersial pada 2020, serta peremajaan infrastruktur perumahan karyawan.
Komitmen ANJT terhadap penggunaan teknologi yang ramah lingkungan di dalam proses budi daya dan pengolahan buah sawit telah memperoleh pengakuan dengan diperolehnya penghargaan PROPER Emas untuk perkebunan di Kepulauan Bangka Belitung dan PROPER Hijau untuk salah satu perkebunan di Sumatera Utara.
Wakil Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya, Lucas Kurniawan mengatakan, kenaikan laba ANJT didorong oleh peningkatan nilai penjualan sebesar 65,7 persen menjadi USD 120,4 juta.
Kenaikan signifikan pada nilai penjualan serta laba bersih tersebut terutama disebabkan peningkatan produktivitas per hektar tandan buah segar (TBS) sebesar 11,3 persen sehingga volume TBS yang dihasilkan meningkat sebesar 18,7 persen menjadi 400.235 mt. Produksi minyak sawit juga meningkat sebesar 18,6 persen menjadi 132.910 mt.
Selain itu, peningkatan produktivitas yang signifikan tersebut merupakan hasil penerapan strategi jangka panjang ANJ, yaitu melakukan peremajaan kembali tanaman kelapa sawit yang telah dimulai sejak 2015 serta penerapan teknologi agronomi yang ramah lingkungan, seperti penggunaan kompos.
"Perkebunan kami yang berada di Kepulauan Bangka Belitung mencatat peningkatan produksi TBS yang signifikan sebesar 34,9 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya area yang baru menghasilkan dari program penanaman kembali di perkebunan tersebut yang telah dimulai sejak tahun 2015. Program peremajaan kembali secara rutin dilakukan setiap tahun di beberapa perkebunan kami dengan mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan," ujar Lucas dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).
Selama semester pertama 2021, ANJT juga memperoleh manfaat dari tren penguatan harga komoditas minyak sawit, sehingga rata-rata harga jual minyak sawit mengalami kenaikan sebesar 31,2 persen menjadi USD 719/mt.
"Selain membukukan peningkatan penjualan minyak sawit, ANJT juga berhasil meningkatkan pendapatan penjualan edamame sebesar 25,2 persen menjadi USD 236 ribu. Pada Maret 2021 Perseroan memulai ekspor edamame beku ke Jepang, dan menerima permintaan ekspor edamame beku untuk pengiriman berikutnya," kata dia.
ANJT telah memulai bisnis sayuran sejak tahun 2015 melalui anak perusahaannya, PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) yang berlokasi di Jember, Jawa Timur. GMIT saat ini membudidayakan dan memproduksi edamame, sejenis kacang-kacangan yang memiliki protein dan antioksidan tinggi.
Saat ini kapasitas produksi pabrik GMIT mencapai 6.000 ton per tahun. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama karena pasar edamame beku di Jepang telah berkembang dengan baik. Selain itu, ANJT juga berencana melakukan ekspansi pasar ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Benua Amerika.
Sementara itu, untuk realisasi serapan belanja modal selama semester pertama 2021 telah mencapai 40 persen dan diharapkan seluruh serapan belanja modal akan terpenuhi seluruhnya pada 2021.
Sesuai dengan komitmen ANJT untuk terus menerapkan praktik berkelanjutan, beberapa kegiatan utama yang akan dilakukan pada semester kedua 2021 adalah melanjutkan program peremajaan kembali, uji coba penerapan fertigasi dan riset peningkatan nutrisi dalam kompos.
Di samping itu, kegiatan utama lainnya adalah pembangunan infrastruktur jalan pada perkebunan di Papua Barat yang baru memasuki tahap komersial pada 2020, serta peremajaan infrastruktur perumahan karyawan.
Komitmen ANJT terhadap penggunaan teknologi yang ramah lingkungan di dalam proses budi daya dan pengolahan buah sawit telah memperoleh pengakuan dengan diperolehnya penghargaan PROPER Emas untuk perkebunan di Kepulauan Bangka Belitung dan PROPER Hijau untuk salah satu perkebunan di Sumatera Utara.
(ind)