Pengusaha Nilai Pertumbuhan 7,07% Kurang Berimbas pada Tantangan Ekonomi

Senin, 09 Agustus 2021 - 07:00 WIB
loading...
Pengusaha Nilai Pertumbuhan 7,07% Kurang Berimbas pada Tantangan Ekonomi
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi yang menembus angka 7% pada kuartal II-2021 mendapat respons positif dari para pelaku usaha. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, pertumbuhan ini mampu memberikan efek psikologis kepada pelaku usaha lainnya serta optimisme pemulihan ekonomi nasional.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 ini minimal memberikan efek psikologis kepada pelaku usaha bahwa kita sudah mampu keluar dari resesi ekonomi dan memiliki rasa optimisme bahwa ekonomi akan cepat pulih dan akan bangkit kembali menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas," kata Sarman dalam rilis yang diterima MNC Portal, Minggu (8/8/2021).

Baca juga:Momen HUT RI-76, Menag Ajak Masyarakat Jihad Lawan Covid-19

Kendati demikian, Sarman melihat bahwa capaian ini masih kurang berimbas terhadap sejumlah tantangan ekonomi, seperti penciptaan lapangan pekerjaan dan kemiskinan. Berdasarkan data BPS, angka pengangguran hampir menembus angka 9,77juta atau sekitar 7,07%.

"Angka kemiskinan juga demikian, bahwa dengan bertambahnya angka pengangguran, memicu naiknya jumlah penduduk miskin yang mencapai 10,19%, tetapi dengan naiknya pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 tidak berpengaruh terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan menurunnya angka kemiskinan," ungkapnya.

Dirinya mengaku bahwa meski Indonesia terlepas dari jurang resesi, namun hal ini berbeda saat dalam situasi normal.

Baca juga:Soal Dugaan Teriakan Kasar Chen Qingchen, BWF Ngaku Belum Terima Laporan Resmi

"Kita akui sekalipun pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 ini naik signifikan yang membawa kita keluar dari zona resesi, tapi kualitas pertumbuhannya tidak sama di kala kita dalam situasi normal," ujarnya.

Sarman mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi membutuhkan kualitas yang jelas dengan mengacu pada indikator lapangan pekerjaan dan angka kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, indikakatornya juga jelas, yaitu setiap pertumbuhan ekonomi 1% akan mampu menyediakan lapangan pekerjaan dikisaran 250ribu-500ribu.

"Kemudian indikator yang kedua adalah mampu mengurangi angka kemiskinan," tukasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)