Tekanan Masih Menghantui IHSG Awal Pekan, Cermati Saham-saham Berikut Ini

Senin, 09 Agustus 2021 - 07:45 WIB
loading...
Tekanan Masih Menghantui IHSG Awal Pekan, Cermati Saham-saham Berikut Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan awal pekan hari ini. Secara teknikal IHSG bergerak membentuk pola candlestick bearish meeting line dengan potensi terkoreksi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpotensi tertekan pada perdagangan awal pekan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran level 6.159-6.262.



Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak membentuk pola candlestick bearish meeting line dengan potensi terkoreksi jangka pendek. Indikator Stochastic dan RSI memiliki arah pergerakan yang menjenuh pada area overbought.

"Indikator MACD bergerak mendekati overvalue dengan potensi histogram yang divergence negatif. Pada perdagangan level support psikologis 6.200 akan menjadi konfirmasi pergerakan. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi tertekan dengan support resistance 6.159-6.262," ujar Lanjar dalam risetnya, Senin (9/8/2021).

Saham -saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; CTRA, HRUM, ICBP, INCO, MCAS, SILO, WSBP, UNTR.

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 1,98 poin atau 0,03% ke level 6.203 dengan saham -saham di sektor Perbankan menjadi penekan pergerakan pada akhir pekan dimana saham BBCA, BBRI, BMRI dan AGRO tertekan lebih dari 2% dan menjadi laggar pergerakan IHSG.

Indeks sektor keuangan (-0.86%) dan Kesehatan (-0.52%) turun sedangkan sektor industri (+1.09%) dan Teknologi (+3.16%) mengimbangi dengan penguatan.

Investor seakan mengambil langkah aman pasca penguatan yang terjadi sejak awal pekan. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp127,51 miliar dengan saham BUKA yang menjadi top net sell value sebesar Rp246,59 miliar.

Leader:
BUKA, ARTO, BRPT, FREN, BFIN

Laggard:
BBCA, BBRI, EMTK, BMRI, MDKA

Sementara itu, Bursa Asia memulai pekan ini diperkirakan terkonsolidasi setelah adanya kenaikan data pekerja AS yang lebih baik dari perkiraan dapat memicu ekspektasi bahwa the Fed akan lebih dekat pada sikap pengurangan stimulus.



Pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat paling cepat di bulan Juli dalam hampir satu tahun dan tingkat pengangguran menurun. The Fed berpotensi melakukan penyesuaian pembelian obligasi secara bertahap.

Selanjutnya data inflasi AS minggu ini akan menjadi signal arah kebijakan lanjutan the Fed. Futures naik di Australia sedangkan di Hong Kong turun disaat Pasar Jepang tutup untuk liburan pada hari senin.

Hari ini investor akan menanti data keyakinan konsumen di dalam negeri dan Tingkat inflasi di China. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi di awal pekan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2923 seconds (0.1#10.140)