5 Emiten 'Big Caps' Buruan Investor Asing Sepekan, BCA Teratas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menduduki peringkat pertama sebagai emiten terbanyak yang diborong asing selama sepekan perdagangan 9-13 Agustus 2021.
Sejumlah emiten 'big-caps' lain menyusul dibelakangnya yang juga sering menjadi incaran investor luar negeri. Berikut adalah deretan 5 saham yang diburu investor asing selama sepekan, menurut data RTI (14/8/2021):
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp496,8 miliar. Emiten BBCA naik 1,75% sepekan.
2. PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp179,0 miliar. Saham ASII meningkat 2,76% sepekan.
3. PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) sebesar Rp93,8 miliar. Emiten TFAS meroket 38,39% sepekan.
4. PT United Tractors Tbk (UNTR) sejumlah Rp74,8 miliar. Saham UNTR melonjak 9,26% seminggu terakhir.
5. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) diborong Rp68,6 miliar. Emiten KLBF meningkat tipis 0,39% sepekan.
Kendati demikian, secara akumulasi investor asing masih melakukan aksi profit taking yang angkanya tembus Rp846,00 miliar (data RTI), dengan rincian Rp404,95 miliar di pasar reguler, dan Rp441,05 di pasar negosiasi-tunai. Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di zona merah pada sepekan terakhir, melemah -1,03% (RTI: -1,06%) di level 6.139,4.
Sejumlah emiten 'big-caps' lain menyusul dibelakangnya yang juga sering menjadi incaran investor luar negeri. Berikut adalah deretan 5 saham yang diburu investor asing selama sepekan, menurut data RTI (14/8/2021):
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp496,8 miliar. Emiten BBCA naik 1,75% sepekan.
2. PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp179,0 miliar. Saham ASII meningkat 2,76% sepekan.
3. PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) sebesar Rp93,8 miliar. Emiten TFAS meroket 38,39% sepekan.
4. PT United Tractors Tbk (UNTR) sejumlah Rp74,8 miliar. Saham UNTR melonjak 9,26% seminggu terakhir.
5. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) diborong Rp68,6 miliar. Emiten KLBF meningkat tipis 0,39% sepekan.
Kendati demikian, secara akumulasi investor asing masih melakukan aksi profit taking yang angkanya tembus Rp846,00 miliar (data RTI), dengan rincian Rp404,95 miliar di pasar reguler, dan Rp441,05 di pasar negosiasi-tunai. Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di zona merah pada sepekan terakhir, melemah -1,03% (RTI: -1,06%) di level 6.139,4.
(ind)