Peluang di Ujung Pandemi, Hary Suwanda Ungkap Rahasia Bull Market Terhebat

Minggu, 15 Agustus 2021 - 12:32 WIB
loading...
Peluang di Ujung Pandemi, Hary Suwanda Ungkap Rahasia Bull Market Terhebat
CEO & Founder Akela Trading System, Hary Suwanda, saat peluncuran buku Mengungkap Rahasia Bull Market Terhebat Sepanjang Sejarah, Jumat (13/8). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Krisis yang disebabkan pandemi global Covid-19 memaksa Bank Sentral di seluruh dunia melakukan penciptaan likuiditas terbesar sepanjang sejarah. Melimpahnya likuiditas memicu terjadinya Secular Bull Market yang disebut memberikan peluang terbaik di pasar modal terutama pada saat menjelang berakhirnya pandemi.

Hal itu dikemukakan pelatih Investasi Saham dan Derivatif Hary Suwanda saat peluncuran dan diskusi buku terbarunya berjudul “Mengungkap Rahasia Bull Market Terhebat Sepanjang Sejarah”, Jumat (13/8) malam.

“Pandemi Covid-19 menyebabkan risiko luar biasa, namun gara-gara Covid-19 juga, tercipta salah satu peluang yang tidak akan bisa kita temui lagi hingga bertahun-tahun mendatang," kata Hary, dikutip Minggu (15/8/2021).



Berdasarkan studi intermarket analysis yang dia lakukan, menjelang berakhirnya pandemi merupakan peluang terbaik yang belum pernah terjadi yaitu dengan terjadinya Secular Bull Market di Bursa Saham Amerika Serikat (AS), termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Hary, Bull Market selalu tercipta menjelang berakhirnya krisis hebat di AS dan akan terjadi saat ini menjelang akan berakhirnya pandemi.

Sebagai catatan, Bull market merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi dan kondisi perkembangan di pasar saham, di mana nilai atau harga saham mengalami tren naik atau menguat.

Hary membandingkan besaran stimulus moneter The Fed di tahun 2020 dengan Quantitative Easing (QE) 2008–2013. Pada kurun waktu tersebut, QE yang dilakukan The Fed tidak serempak dilakukan bersama-sama dengan Bank Sentral lainnya di seluruh dunia. Tidak pernah tersedia likuiditas dalam jumlah berlimpah seperti sekarang ini.

"Memang benar ada banyak bisnis yang menderita akibat Covid-19, namun sebagaimana pepatah yang mengatakan 'There is always a bull market somewhere', pada krisis kali ini juga menunjukkan bahwa tidak semua bisnis menderita akibat Covid-19," kata pria yang juga penulis buku Best Seller “Rahasia Bebas Finansial dengan Berinvestasi di Pasar Modal”.

Dia menyontohkan, Zoom Video Communications (Nasdaq: ZM) misalnya, justru bertumbuh pesat akibat Covid-19. Mulai dari rapat bisnis, sekolah, kursus, beralih dari kafe, ruangan kelas, ke Zoom Meeting secara daring dari rumah masing-masing.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2420 seconds (0.1#10.140)