Peluang di Ujung Pandemi, Hary Suwanda Ungkap Rahasia Bull Market Terhebat
loading...
A
A
A
Sebagai catatan, sejak awal tahun 2020 saham Zoom dibuka pada level USD68,80 per lembar saham. Pada 19 Oktober 2020, ZM menyapai titik tertinggi di level USD588,84 per lembar saham. Terjadi gain 755,87% dalam jangka waktu kurang dari 11 bulan.
Lebih lanjut Hary menuturkan, buku terbarunya itu bukan membahas tentang bursa saham Amerika, namun ada beberapa fakta penting sehubungan dengan bursa saham Negeri Paman Sam itu yang menjadi dasar analisis guna menjelaskan fenomena yang terjadi di BEI.
President of BNI Grow Jakarta, Zipora Trie Wardhani Obadja mengatakan, dalam buku “Mengungkap Rahasia Bull Market Terhebat Sepanjang Sejarah”, Hary Suwanda mengupas dengan jelas dan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan tentang fenomena secular Bull Market.
“Melalui pendekatan studi intermarket analysis yang sangat berguna dalam mengidentifikasi aliran dana investasi global yang mengakibatkan terjadinya Bull Market terhebat sepanjang sejarah. Inilah kehebatan seorang Hary Suwanda yang mungkin sulit ditemukan di penulis lainnya,” tuturnya.
Senada, Haircut Committee member KPEI, Arwani Pranajaya mengatakan, membaca buku tersebut benar-benar diajak memahami ‘Rahasia Bull Market Terhebat’ secara komprehensif.
“Kupasannya dimulai semenjak Great Depression hingga kasus pandemi Covid-19. Bukan saja itu yang ditulis, akan tetapi ada pesan yang disampaikan di akhir buku ini tentang investasi waktu, sungguh bernas,” tukasnya.
Semuanya ini mengingatkan Arwani pada pesan yang pernah disampaikan oleh mantan Menteri Keuangan AS, Larry Summers, bahwa kebijakan stimulus itu memiliki karakteristik triple T (Timely, Temporary, and Targeted).
Lebih lanjut Hary menuturkan, buku terbarunya itu bukan membahas tentang bursa saham Amerika, namun ada beberapa fakta penting sehubungan dengan bursa saham Negeri Paman Sam itu yang menjadi dasar analisis guna menjelaskan fenomena yang terjadi di BEI.
President of BNI Grow Jakarta, Zipora Trie Wardhani Obadja mengatakan, dalam buku “Mengungkap Rahasia Bull Market Terhebat Sepanjang Sejarah”, Hary Suwanda mengupas dengan jelas dan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan tentang fenomena secular Bull Market.
“Melalui pendekatan studi intermarket analysis yang sangat berguna dalam mengidentifikasi aliran dana investasi global yang mengakibatkan terjadinya Bull Market terhebat sepanjang sejarah. Inilah kehebatan seorang Hary Suwanda yang mungkin sulit ditemukan di penulis lainnya,” tuturnya.
Senada, Haircut Committee member KPEI, Arwani Pranajaya mengatakan, membaca buku tersebut benar-benar diajak memahami ‘Rahasia Bull Market Terhebat’ secara komprehensif.
“Kupasannya dimulai semenjak Great Depression hingga kasus pandemi Covid-19. Bukan saja itu yang ditulis, akan tetapi ada pesan yang disampaikan di akhir buku ini tentang investasi waktu, sungguh bernas,” tukasnya.
Semuanya ini mengingatkan Arwani pada pesan yang pernah disampaikan oleh mantan Menteri Keuangan AS, Larry Summers, bahwa kebijakan stimulus itu memiliki karakteristik triple T (Timely, Temporary, and Targeted).
(ind)