Pikat Pengunjung, Turki Gencarkan Sertifikasi Pariwisata Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata Turki (TGA) berupaya membangkitkan industri pariwisata yang berkontribusi 5% terhadap perekonomian Turki.
Program “Sertifikasi Pariwisata Aman” yang baru-baru ini dilaksanakan diharapkan dapat meyakinkan wisatawan untuk kembali berkunjung. Program ini terdiri dari seperangkat protokol dan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah, sertifikasi praktik pariwisata yang aman untuk semua tamu asing dan domestik, dan mencakup seluruh masa tinggal mereka.
Mengutip Reuters pada Jumat (6/8), Menteri Pariwisata Nuri Ersoy mengatakan bahwa Turki masih konsisten dengan target 25 juta pengunjung tahun ini dan pendapatan pariwisata sebesar USD20 miliar.
Namun, berdasarkan data resmi, capaian angka kunjungan masih jauh dari target. Hingga semester pertama 2021, kedatangan asing baru sebanyak 5,7 juta pengunjung dan pendapatan USD5,5 miliar.
Turki yang telah lama dikenal karena keindahan dan keragaman pemandangannya, kekayaan sejarah dan budayanya, dan lokasi geografisnya yang unik yang menjangkau dua benua, memang menjadi salah satu tujuan wisata peringkat atas di dunia.
Selama ini, wisatawan terbanyak yang mengunjungi Turki adalah orang Inggris, diikuti Rusia dan Jerman. Menurut data resmi, pada 2019 lebih dari 2,5 juta pengunjung datang dari Inggris. Total pendapatan dari pariwisata yang diraih Turki pada tahun yang sama mencapai USD34,5 miliar.
Berbagai upaya menarik kembali kunjungan wisatawan dilakukan, salah satunya dengan mempromosikan Turki sebagai bersepeda kelas dunia, baik untuk kompetisi amatir maupun profesional, serta untuk wisata bersepeda.
Dua acara bersepeda utama Turki adalah Tur Bersepeda Presiden Turki yang digelar pada bulan April setiap tahun dan Tur Bersepeda Antalya pada bulan Februari.
Baru-baru ini, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata Turki (TGA) juga meluncurkan situs https://gocyclingturkiye.com/, untuk sepeda gunung, perlombaan sepeda jalan dan sepeda elektronik, rute, dan acara dari seluruh Turki.
Velo Erciyes, penyelenggara pelatihan dan balap sepeda, menyelenggarakan enam kompetisi GP, masing-masing merupakan seri balapan satu hari yang dikategorikan oleh International Cycling Union sebagai Level 1,2 dalam kalender balapan Eropa. Pembalap dengan posisi teratas akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
Tim Terengganu Cycling (TSG) dari Malaysia berpartisipasi dan berhasil memenangkan kompetisi bersepeda internasional ini. Kompetisi tersebut bukan satu-satunya highlight pada bulan Juli yang dipenuhi acara TSG di Turki.
Sebelum kompetisi, TSG telah memilih Gunung Erciyes sebagai kamp pelatihan mereka. Gunung vulkanik yang selalu tertutup salju, dengan ketinggian 3.916 meter, menjulang di atas pemandangan indah yang dipenuhi dengan formasi geologis yang disebut "cerobong peri", yang terbentuk selama puluhan ribu tahun.
Tim ini dilatih di negeri dongeng, Cappadocia, di mana Kantor Informasi dan Pariwisata Kedutaan Turki bekerja sama dengan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) untuk mengatur perjalanan sehari bagi para pebalap sepeda TSG untuk mengunjungi beberapa situs populer tujuan wisata ini.
“Jalanan di sini sempurna untuk pengendara kami, dan keramahan penduduk setempat patut diapresiasi. Kami merasa seperti di rumah sendiri selama kunjungan kami ke Turki,” ungkap Direktur olahraga TSG, Wan Mohd Nazri Wan Ahmad, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (15/8/2021).
Anggota tim lainnya, Jeroen Meijers menambahkan, pihaknya melihat bahwa Turki adalah surga bagi para pesepeda yang sesungguhnya. "Jalan dan infrastrukturnya kelas atas, dan kami menikmati alam, iklim, serta pemandangannya,” sebut dia.
Banyak pengendara sepeda dan tim bersepeda lebih memilih untuk berlatih dan balapan di Turki, dengan alasan program “Sertifikasi Pariwisata Aman” yang baru-baru ini dilaksanakan.
Program “Sertifikasi Pariwisata Aman” yang baru-baru ini dilaksanakan diharapkan dapat meyakinkan wisatawan untuk kembali berkunjung. Program ini terdiri dari seperangkat protokol dan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah, sertifikasi praktik pariwisata yang aman untuk semua tamu asing dan domestik, dan mencakup seluruh masa tinggal mereka.
Mengutip Reuters pada Jumat (6/8), Menteri Pariwisata Nuri Ersoy mengatakan bahwa Turki masih konsisten dengan target 25 juta pengunjung tahun ini dan pendapatan pariwisata sebesar USD20 miliar.
Namun, berdasarkan data resmi, capaian angka kunjungan masih jauh dari target. Hingga semester pertama 2021, kedatangan asing baru sebanyak 5,7 juta pengunjung dan pendapatan USD5,5 miliar.
Turki yang telah lama dikenal karena keindahan dan keragaman pemandangannya, kekayaan sejarah dan budayanya, dan lokasi geografisnya yang unik yang menjangkau dua benua, memang menjadi salah satu tujuan wisata peringkat atas di dunia.
Selama ini, wisatawan terbanyak yang mengunjungi Turki adalah orang Inggris, diikuti Rusia dan Jerman. Menurut data resmi, pada 2019 lebih dari 2,5 juta pengunjung datang dari Inggris. Total pendapatan dari pariwisata yang diraih Turki pada tahun yang sama mencapai USD34,5 miliar.
Berbagai upaya menarik kembali kunjungan wisatawan dilakukan, salah satunya dengan mempromosikan Turki sebagai bersepeda kelas dunia, baik untuk kompetisi amatir maupun profesional, serta untuk wisata bersepeda.
Dua acara bersepeda utama Turki adalah Tur Bersepeda Presiden Turki yang digelar pada bulan April setiap tahun dan Tur Bersepeda Antalya pada bulan Februari.
Baru-baru ini, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata Turki (TGA) juga meluncurkan situs https://gocyclingturkiye.com/, untuk sepeda gunung, perlombaan sepeda jalan dan sepeda elektronik, rute, dan acara dari seluruh Turki.
Velo Erciyes, penyelenggara pelatihan dan balap sepeda, menyelenggarakan enam kompetisi GP, masing-masing merupakan seri balapan satu hari yang dikategorikan oleh International Cycling Union sebagai Level 1,2 dalam kalender balapan Eropa. Pembalap dengan posisi teratas akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
Tim Terengganu Cycling (TSG) dari Malaysia berpartisipasi dan berhasil memenangkan kompetisi bersepeda internasional ini. Kompetisi tersebut bukan satu-satunya highlight pada bulan Juli yang dipenuhi acara TSG di Turki.
Sebelum kompetisi, TSG telah memilih Gunung Erciyes sebagai kamp pelatihan mereka. Gunung vulkanik yang selalu tertutup salju, dengan ketinggian 3.916 meter, menjulang di atas pemandangan indah yang dipenuhi dengan formasi geologis yang disebut "cerobong peri", yang terbentuk selama puluhan ribu tahun.
Tim ini dilatih di negeri dongeng, Cappadocia, di mana Kantor Informasi dan Pariwisata Kedutaan Turki bekerja sama dengan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) untuk mengatur perjalanan sehari bagi para pebalap sepeda TSG untuk mengunjungi beberapa situs populer tujuan wisata ini.
“Jalanan di sini sempurna untuk pengendara kami, dan keramahan penduduk setempat patut diapresiasi. Kami merasa seperti di rumah sendiri selama kunjungan kami ke Turki,” ungkap Direktur olahraga TSG, Wan Mohd Nazri Wan Ahmad, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (15/8/2021).
Anggota tim lainnya, Jeroen Meijers menambahkan, pihaknya melihat bahwa Turki adalah surga bagi para pesepeda yang sesungguhnya. "Jalan dan infrastrukturnya kelas atas, dan kami menikmati alam, iklim, serta pemandangannya,” sebut dia.
Banyak pengendara sepeda dan tim bersepeda lebih memilih untuk berlatih dan balapan di Turki, dengan alasan program “Sertifikasi Pariwisata Aman” yang baru-baru ini dilaksanakan.
(ind)