Temui UMKM di Klaten, Airlangga Minta Menperin Bantu Peralatan Produksi
loading...
A
A
A
KLATEN - Dalam rangkaian kunjungannya ke Kabupaten Klaten, Sabtu (14/8), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu langsung dengan para pelaku UMKM Klaten untuk memastikan usaha mereka tetap berjalan di masa pandemi .
Beberapa UMKM yang dikoordinir Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Klaten sempat berbincang dengan Menko Airlangga dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, menceritakan tentang usaha mereka.
Menko Airlangga mendengarkan aspirasi pelaku usaha yang ingin didukung oleh Pemerintah dalam bentuk peralatan dan izin BPOM agar usahanya terus berkembang.
Salah satunya Yamik Tri Jarwani, pemilik usaha Watu Leter yang salah satu produknya Wedang Rempah Merapi sempat mendapat permintaan dari Mancanegara seperti Austria dan Perancis dan Australia.
"Sayangnya sejak pandemi jalur permintaan seolah terputus," ujarnya.
Kendala lain yang dihadapi adalah hingga saat ini seluruh proses produksi masih dilakukan manual karena belum memiliki peralatan yang memadai.
Menanggapi aspirasi pelaku UMKM, Airlangga yang didampingi Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, “Untuk dukungan peralatan, Kementerian Perindustrian pasti akan membantu.”
Kehadiran Menko Airlangga membawa optimisme tersendiri bagi para pelaku usaha yang memiliki semangat tinggi untuk terus mengembangkan usahanya dalam upaya menembus pasar global.
UMKM merupakan salah satu sektor yang terdampak negatif dalam masa pandemi. Meski demikian, di sisi lain banyak para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital sehingga keterlibatan UMKM dalam pasar digital makin meningkat.
Pemerintah telah mengeluarkan bantuan insentif fiskal bagi UMKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dukungan berupa pelatihan melalui Program Kartu Prakerja.
Pada tahun 2020, realisasi dukungan untuk UMKM telah mencapai Rp112,26 Triliun. Dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan guna mendukung UMKM untuk terus berkembang, alokasi anggaran yang disediakan bagi UMKM dan korporasi pada tahun 2021 yakni sebesar Rp171,77 Triliun.
Pada kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga melepas ekspor telur tetas hasil dari UMKM Klaten. Apresiasi diberikan kepada pengusaha karena telah berhasil mengembangkan usahanya hingga mengekspor telur tetas ke negara Myanmar dan Vietnam.
“Biasanya kita yang impor dari Myanmar, sekarang sudah berhasil ekspor telur tetas ke Myanmar dan Vietnam. Saya mengapresiasi karena ini jarang. Kita harus dorong dan harus terus bertambah ekspornya. Agustus 66.000 butir, September 99.000 butir serta November dan Desember 145.000 butir,” tutur Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut berlangsung juga teleconference dengan PT. Bel Ga Myanmar yang merupakan tujuan ekspor telur tetas.
Beberapa UMKM yang dikoordinir Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Klaten sempat berbincang dengan Menko Airlangga dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, menceritakan tentang usaha mereka.
Menko Airlangga mendengarkan aspirasi pelaku usaha yang ingin didukung oleh Pemerintah dalam bentuk peralatan dan izin BPOM agar usahanya terus berkembang.
Salah satunya Yamik Tri Jarwani, pemilik usaha Watu Leter yang salah satu produknya Wedang Rempah Merapi sempat mendapat permintaan dari Mancanegara seperti Austria dan Perancis dan Australia.
"Sayangnya sejak pandemi jalur permintaan seolah terputus," ujarnya.
Kendala lain yang dihadapi adalah hingga saat ini seluruh proses produksi masih dilakukan manual karena belum memiliki peralatan yang memadai.
Menanggapi aspirasi pelaku UMKM, Airlangga yang didampingi Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, “Untuk dukungan peralatan, Kementerian Perindustrian pasti akan membantu.”
Kehadiran Menko Airlangga membawa optimisme tersendiri bagi para pelaku usaha yang memiliki semangat tinggi untuk terus mengembangkan usahanya dalam upaya menembus pasar global.
UMKM merupakan salah satu sektor yang terdampak negatif dalam masa pandemi. Meski demikian, di sisi lain banyak para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital sehingga keterlibatan UMKM dalam pasar digital makin meningkat.
Pemerintah telah mengeluarkan bantuan insentif fiskal bagi UMKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dukungan berupa pelatihan melalui Program Kartu Prakerja.
Pada tahun 2020, realisasi dukungan untuk UMKM telah mencapai Rp112,26 Triliun. Dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan guna mendukung UMKM untuk terus berkembang, alokasi anggaran yang disediakan bagi UMKM dan korporasi pada tahun 2021 yakni sebesar Rp171,77 Triliun.
Pada kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga melepas ekspor telur tetas hasil dari UMKM Klaten. Apresiasi diberikan kepada pengusaha karena telah berhasil mengembangkan usahanya hingga mengekspor telur tetas ke negara Myanmar dan Vietnam.
“Biasanya kita yang impor dari Myanmar, sekarang sudah berhasil ekspor telur tetas ke Myanmar dan Vietnam. Saya mengapresiasi karena ini jarang. Kita harus dorong dan harus terus bertambah ekspornya. Agustus 66.000 butir, September 99.000 butir serta November dan Desember 145.000 butir,” tutur Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut berlangsung juga teleconference dengan PT. Bel Ga Myanmar yang merupakan tujuan ekspor telur tetas.
(akr)