IHSG Diprediksi Lanjutkan Pelemahan di Perdagangan Akhir Pekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 5.860-6.026. Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, pelemahan IHSG tepat mengkonfirmasi pola head and shoulders dan melemah tertahan pada level support moving average 200 hari.
Momentum bearish terlihat pada indikator Stochastic dan RSI serta pergerakan pada Indikator MACD yang mulai memasuki area negatif. IHSG saat ini akan menguji support Moving Average 200 hari yang tepat berada di level 5.988 sebagai konfirmasi arah pergerakan.
"Apabila break out akan menjadikan signal pelemahan lanjutan hingga menguji support selanjutnya. Sehingga diperkirakan IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi mencoba bertahan di level support Moving Average 200 hari dengan support resistance 5.860-6.026," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (20/8/2021).
Sebelumnya, IHSG ditutup turun 125,83 poin atau 2,06 persen ke level 5.992 dengan pergerakan yang pesimistis sejak awal sesi perdagangan. Saham-saham disektor indeks keuangan (-2.45%) dan Energy (-2.42%) memimpin pelemahan indeks sektoral. Investor mengambil langkah aman dari potensi capital outflow akibat komentar the fed mengenai masa depan stimulus pembelian aset yang akan berakhir lebih cepat meskipun Bank Indonesia optimis tapering the Fed tidak akan sebesar pada tahun 2013.
Bank Indonesia mengambil langkah menahan suku bunga di level rendah saat ini untuk menjaga rupiah dari efek capital outflow yang mengancam. Pertumbuhan kredit yang masih belum cukup kuat sebesar 0,5% secara YoY menjadi trigger negatif investor kedepan terhadap dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang berkelanjutan.
Leader:
BUKA, DNET, CPIN, ISAT, BEBS
Laggard:
BBRI, ARTO, BMRI, DCII, EMTK
Sementara itu, Bursa Asia potensi dibuka berhati-hati pada hari ini karena ketegangan virus delta, pelemahan komoditas, penguatan USD dan prospek pengurangan stimulus the Fed akan membebani prospek ekonomi kedepan.
Ketegangan virus delta memicu keraguan tentang vaksinasi yang sebelumnya menjadi senjata utama dukungan pembukaan kembali ekonomi global.
Indeks berjangka sedikit lebih tinggi di Jepang, Australia dan Hong Kong sedangkan indeks berjangka AS berfluktuasi memberikan signal pergerakan yang cenderung tertahan diakhir pekan.
Dari dalam negeri investor mencermati potensi capital outflow yang mengancam akibat dari prospek pengurangan stimulus the Fed. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bertahan cenderung melemah diakhir pekan.
Momentum bearish terlihat pada indikator Stochastic dan RSI serta pergerakan pada Indikator MACD yang mulai memasuki area negatif. IHSG saat ini akan menguji support Moving Average 200 hari yang tepat berada di level 5.988 sebagai konfirmasi arah pergerakan.
"Apabila break out akan menjadikan signal pelemahan lanjutan hingga menguji support selanjutnya. Sehingga diperkirakan IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi mencoba bertahan di level support Moving Average 200 hari dengan support resistance 5.860-6.026," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (20/8/2021).
Sebelumnya, IHSG ditutup turun 125,83 poin atau 2,06 persen ke level 5.992 dengan pergerakan yang pesimistis sejak awal sesi perdagangan. Saham-saham disektor indeks keuangan (-2.45%) dan Energy (-2.42%) memimpin pelemahan indeks sektoral. Investor mengambil langkah aman dari potensi capital outflow akibat komentar the fed mengenai masa depan stimulus pembelian aset yang akan berakhir lebih cepat meskipun Bank Indonesia optimis tapering the Fed tidak akan sebesar pada tahun 2013.
Bank Indonesia mengambil langkah menahan suku bunga di level rendah saat ini untuk menjaga rupiah dari efek capital outflow yang mengancam. Pertumbuhan kredit yang masih belum cukup kuat sebesar 0,5% secara YoY menjadi trigger negatif investor kedepan terhadap dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang berkelanjutan.
Leader:
BUKA, DNET, CPIN, ISAT, BEBS
Laggard:
BBRI, ARTO, BMRI, DCII, EMTK
Sementara itu, Bursa Asia potensi dibuka berhati-hati pada hari ini karena ketegangan virus delta, pelemahan komoditas, penguatan USD dan prospek pengurangan stimulus the Fed akan membebani prospek ekonomi kedepan.
Ketegangan virus delta memicu keraguan tentang vaksinasi yang sebelumnya menjadi senjata utama dukungan pembukaan kembali ekonomi global.
Indeks berjangka sedikit lebih tinggi di Jepang, Australia dan Hong Kong sedangkan indeks berjangka AS berfluktuasi memberikan signal pergerakan yang cenderung tertahan diakhir pekan.
Dari dalam negeri investor mencermati potensi capital outflow yang mengancam akibat dari prospek pengurangan stimulus the Fed. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bertahan cenderung melemah diakhir pekan.
(nng)