Raih Pendanaan Rp130 M, Lifepal Siap Kembangkan Produk dan Layanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lifepal.co.id, marketplace asuransi digital direct-to-consumer (D2C) terbesar di Indonesia, mengumumkan telah menggalang pendanaan Series A sebesar USD9 juta (sekitar Rp130 miliar) yang dipimpin oleh ProBatus Capital dengan partisipasi dari Cathay Innovation, Insignia Ventures Partners, ATM Capital dan Hustle Fund, hingga total dana yang terkumpul mencapai USD12 juta (sekitar Rp173 miliar).
Perusahaan berencana menggunakan pembiayaan baru tersebut untuk mengembangkan produk serta peningkatan layanan. Perusahaan yang didirikan oleh mantan eksekutif Lazada Giacomo Ficari, Nicolo Robba, dan para profesional teknologi Benny Fajarai dan Reza Muhammad ini mengusung visi menciptakan akses perlindungan finansial untuk semua orang.
Datang dari latar belakang e-commerce, para pendiri Lifepal berusaha untuk menciptakan pengalaman mencari asuransi mudah dan transparan seperti belanja online.
Di negara dengan 270 juta orang, masyarakat masih mengandalkan agen tradisional untuk kebutuhan asuransi mereka. Lifepal dengan cepat menjadi referensi asuransi online nomor satu di Indonesia dimana pelanggan dapat dengan mudah membandingkan, menghemat, dan mengklaim polis asuransi secara online.
Saat ini, Lifepal menawarkan lebih dari 300 polis di asuransi mobil, kesehatan, jiwa, properti, dan perjalanan. Lifepal memiliki lebih dari 50 mitra asuransi yang mencakup beberapa perusahaan terbesar di Indonesia.
"Selama pandemi, kami mengalami peningkatan permintaan yang kuat karena meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan. Masyarakat juga merasakan kemudahan dan kenyaman secara online tanpa perlu bertemu langsung," ungkap Chief Marketing Officer Lifepal Benny Fajarai dalam siaran pers, Jumat (20/8/2021).
Benny menegaskan, Lifepal menjawab kebutuhan konsumen modern yang terus berkembang, mengurangi masalah terkait dengan agen tradisional, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan digitalisasi penuh.
Dengan pertumbuhan kelas menengah dan adopsi layanan digital yang cepat, menurut Penelitian Munich Re Economic, Indonesia adalah salah satu pasar asuransi dengan pertumbuhan tercepat secara global dan diperkirakan akan mencapai USD58 miliar (Rp835 triliun) pada tahun 2025.
Namun, agen asuransi tradisional kurang dapat berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baru berbasis digital yang menuntut transparansi, kenyamanan, dan akses ke berbagai produk pilihan.
Perusahaan berencana menggunakan pembiayaan baru tersebut untuk mengembangkan produk serta peningkatan layanan. Perusahaan yang didirikan oleh mantan eksekutif Lazada Giacomo Ficari, Nicolo Robba, dan para profesional teknologi Benny Fajarai dan Reza Muhammad ini mengusung visi menciptakan akses perlindungan finansial untuk semua orang.
Datang dari latar belakang e-commerce, para pendiri Lifepal berusaha untuk menciptakan pengalaman mencari asuransi mudah dan transparan seperti belanja online.
Di negara dengan 270 juta orang, masyarakat masih mengandalkan agen tradisional untuk kebutuhan asuransi mereka. Lifepal dengan cepat menjadi referensi asuransi online nomor satu di Indonesia dimana pelanggan dapat dengan mudah membandingkan, menghemat, dan mengklaim polis asuransi secara online.
Saat ini, Lifepal menawarkan lebih dari 300 polis di asuransi mobil, kesehatan, jiwa, properti, dan perjalanan. Lifepal memiliki lebih dari 50 mitra asuransi yang mencakup beberapa perusahaan terbesar di Indonesia.
"Selama pandemi, kami mengalami peningkatan permintaan yang kuat karena meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan. Masyarakat juga merasakan kemudahan dan kenyaman secara online tanpa perlu bertemu langsung," ungkap Chief Marketing Officer Lifepal Benny Fajarai dalam siaran pers, Jumat (20/8/2021).
Benny menegaskan, Lifepal menjawab kebutuhan konsumen modern yang terus berkembang, mengurangi masalah terkait dengan agen tradisional, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan digitalisasi penuh.
Dengan pertumbuhan kelas menengah dan adopsi layanan digital yang cepat, menurut Penelitian Munich Re Economic, Indonesia adalah salah satu pasar asuransi dengan pertumbuhan tercepat secara global dan diperkirakan akan mencapai USD58 miliar (Rp835 triliun) pada tahun 2025.
Namun, agen asuransi tradisional kurang dapat berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baru berbasis digital yang menuntut transparansi, kenyamanan, dan akses ke berbagai produk pilihan.