Ada KUR BNI Buat Petani Porang Nih, Gabung di Ekosistem Porang, Kredit Cair
loading...
A
A
A
Presiden Joko Widodo terus mendorong agar porang menjadi komoditas pertanian yang diekspor dan andalan baru sumber pangan di Tanah Air. Sejalan dengan Presiden, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menjadikan Porang sebagai salah satu klaster unggulan yang berorientasi Global. Klasterisasi tanaman pangan unggulan ini merupakan upaya Perseroan dalam mendukung program pemerintah di sektor pertanian.
Klasterisasi ini juga selaras dengan upaya Kementerian BUMN yang telah menetapkan delapan klaster pertanian yaitu klaster padi, klaster jagung, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster porang.
Untuk diketahui, porang atau dalam bahasa Latin disebut Amorphopallus muelleri blume merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat glukomanan atau zat gula dalam bentuk kompleks. Porang biasanya diolah menjadi beras, shirataki, bahan campuran pada produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup. Porang juga kerap diolah sebagai produk kosmetik. Saat ini, porang banyak dikonsumsi China, Vietnam, hingga Jepang.
Porang merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik, tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang, tetapi juga kepada lingkungan sekitar dan tingkat kesejahteraan petani porang. Masyarakat sekitar hutan yang sebelumnya melakukan penebangan, sekarang tidak perlu merambah hutan. Dengan membudidayakan porang, petani bisa menghasilkan hingga Rp40 juta dalam kurun waktu delapan bulan. Capaian itu menurut perkiraan setiap satu hektar porang yang ditanam pada musim tanam pertama.
Ini merupakan upaya kolaboratif Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN), dan Pemerintah Provinsi/Daerah dalam mendukung sektor pertanian menuju ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.
Dalam kunjungan kerjanya di Madiun, pada 19 Agustus 2021, Presiden melakukan groundbreaking perluasan pabrik PT Asia Prima Konjac sekaligus meninjau proses pengolahan porang dari barang mentah menjadi barang setengah jadi. Lokasinya nerada di Kecamatan Caruban, Madiun, Jawa Timur.
Presiden Jokowi menyempatkan diri berdialog dengan beberapa perwakilan petani porang. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama PT Asia Prima Konjac Pin Haris dan Branch Manager BNI Madiun Suhartono.
BNI bersinergi dengan PT Asia Prima Konjac yang merupakan pabrik pengolahan porang untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas porang. Peran BNI adalah memberikan dukungan pembiayaan berupa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani porang.
BNI juga bersinergi dengan berbagai pihak dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan petani dengan mengintegrasikan satu ekosistem, mulai dari sisi supply yang menjamin ketersediaan kebutuhan usaha mulai dari bibit, pupuk dan alat-alat pertanian hingga menjamin ketersediaan pasar sehingga tercipta suatu transaksi keuangan berbentuk close loop system. Sehingga dengan sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ekspor porang sekaligus meningkatkan kesejahteraan petaninya.
KUR Porang
Klasterisasi ini juga selaras dengan upaya Kementerian BUMN yang telah menetapkan delapan klaster pertanian yaitu klaster padi, klaster jagung, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster porang.
Untuk diketahui, porang atau dalam bahasa Latin disebut Amorphopallus muelleri blume merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat glukomanan atau zat gula dalam bentuk kompleks. Porang biasanya diolah menjadi beras, shirataki, bahan campuran pada produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup. Porang juga kerap diolah sebagai produk kosmetik. Saat ini, porang banyak dikonsumsi China, Vietnam, hingga Jepang.
Porang merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik, tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang, tetapi juga kepada lingkungan sekitar dan tingkat kesejahteraan petani porang. Masyarakat sekitar hutan yang sebelumnya melakukan penebangan, sekarang tidak perlu merambah hutan. Dengan membudidayakan porang, petani bisa menghasilkan hingga Rp40 juta dalam kurun waktu delapan bulan. Capaian itu menurut perkiraan setiap satu hektar porang yang ditanam pada musim tanam pertama.
Ini merupakan upaya kolaboratif Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN), dan Pemerintah Provinsi/Daerah dalam mendukung sektor pertanian menuju ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.
Dalam kunjungan kerjanya di Madiun, pada 19 Agustus 2021, Presiden melakukan groundbreaking perluasan pabrik PT Asia Prima Konjac sekaligus meninjau proses pengolahan porang dari barang mentah menjadi barang setengah jadi. Lokasinya nerada di Kecamatan Caruban, Madiun, Jawa Timur.
Presiden Jokowi menyempatkan diri berdialog dengan beberapa perwakilan petani porang. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama PT Asia Prima Konjac Pin Haris dan Branch Manager BNI Madiun Suhartono.
BNI bersinergi dengan PT Asia Prima Konjac yang merupakan pabrik pengolahan porang untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas porang. Peran BNI adalah memberikan dukungan pembiayaan berupa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani porang.
BNI juga bersinergi dengan berbagai pihak dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan petani dengan mengintegrasikan satu ekosistem, mulai dari sisi supply yang menjamin ketersediaan kebutuhan usaha mulai dari bibit, pupuk dan alat-alat pertanian hingga menjamin ketersediaan pasar sehingga tercipta suatu transaksi keuangan berbentuk close loop system. Sehingga dengan sinergi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ekspor porang sekaligus meningkatkan kesejahteraan petaninya.
KUR Porang