Raih Predikat Bank Terbaik, BTN Optismistis Jadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara

Selasa, 24 Agustus 2021 - 19:29 WIB
loading...
Raih Predikat Bank Terbaik,...
BTN berhasil meraih predikat Bank Terbaik 2021 dalam ajang Best Bank Award 2021. Penghargaan tersebut diraih BTN berkat pencapaian kinerja positif di sepanjang tahun 2020 dan semester I/2021. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ( BTN ) berhasil meraih predikat Bank Terbaik 2021 dalam ajang Best Bank Award 2021. Penghargaan tersebut diraih BTN berkat pencapaian kinerja positif di sepanjang tahun 2020 dan semester I/2021. Bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut mendapatkan skor tertinggi pada pemeringkatan bank terbaik untuk kategori Bank Umum dengan Modal Inti Rp5 triliun-Rp30 triliun.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada dewan juri dimana Bank BTN memperoleh penghargaan sebagai bank terbaik tahun 2021 untuk kategori Bank Umum dengan modal inti Rp5 triliun – Rp30 triliun,” papar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo usai menerima penghargaan di Jakarta, Selasa (24/8/2021).



Diakui Haru, tahun 2021 merupakan tahun yang menantang bagi perbankan secara keseluruhan, tetapi BTN optimistis dapat mencapai semua cita-cita yang telah ditetapkan untuk tahun 2021 ini.

“Oleh sebab itu kami mohon dukungan semua stakeholder Bank BTN sehingga kami dapat mencapai cita-cita Bank BTN menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia and Home of Indonesia’s Best Talents,” imbuhnya.

Anggota Juri Pemeringkatan Bank 2021, Hans Kwee mengatakan penilaian dilakukan dengan menitikberatkan pada pencapaian kinerja bank untuk tahun 2020 dan 2021. Adapun rasio-rasio penting yang dinilai di antaranya kemampuan bank dalam memacu profitabilitas, lalu kepiawan dalam menekan kredit macet atau NPL, maupun rasio-rasio lain seperti ROE, ROA, BOPO.

Lebih lanjut dikatakan Hans, keberhasilan meraih menorehkan kinerja positif di tengah tekanan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 tidak lepas dari kepiawaian manajemen bank dalam merancang dan mengesekusi strategi bisnis.

“Benar bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan stimulus dalam bentuk kebijakan restrukturisasi kredit dalam menjaga stabilitas sisitem keuangan hal ini sangat membantu perbankan secara umum dalam menjaga rasio kredit mecatnya, namun tanpa strategi apik manajemen bank tentu stimulus tersebut tidak akan optimal mendorong kinerja bank,” urai Hans yang merupakan Direktur PT Equator Swarna Investama Asset Management.

Sementara terpilihnya BTN sebagai bank terbaik dinilai juri cukup menarik, sebab di masa pandemi BTN justru tetap mampu memacu penyaluran kredit perumahan khususnya KPR Subsidi. Terlihat pada semester I/2021, dimana BTN telah menggelontorkan KPR Subsidi sebesar Rp7,6 triliun, ini merupakan pembiayaan bagi 86 ribu unit rumah yang diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Setelah menghabiskan kuota KPR Subsidi yang diamanatkan pemerintah, BTN kembali mendapat tambahan kuota sebanyak 18.500 unit dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada kuartal III/2021. Dengan tambahan ini maka total kuota yang diberikan pemerintah ke BTN mencapai 104.562 unit.

Konsistensi BTN dalam menyalurkan KPR Subsidi berhasil memompa pertumbuhan kredit BTN. Pada semester I/2021, penyaluran kredit BTN tercatat tumbuh 5,59% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp251,83 triliun menjadi Rp265,9 triliun.

Pertumbuhan tersebut tercatat masih berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia merekam, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 0,45% yoy per Juni 2021.

Berdasarkan laporan keuangan BTN per semester I/2021, KPR Subsidi tercatat naik 11,17% yoy menjadi Rp126,29 triliun. KPR Non-Subsidi juga tumbuh perlahan di level 0,90% yoy menjadi Rp80,59 triliun. Kredit konsumer non-perumahan meningkat di level 17,47% yoy menjadi Rp5,43 triliun pada semester I/2021.



Meski kredit meningkat, rasio kredit bermasalah (NPL) nett BTN terus membaik sebesar 54 bps ke level 1,87% dari 2,40%. Penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90% menjadi 120,72%.

Di samping itu, BTN sukses menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 31,84% yoy menjadi Rp298,38 triliun dari Rp226,32 triliun di periode yang sama tahun lalu. Peningkatan DPK tersebut disumbang oleh kenaikan pada seluruh segmen yakni tabungan, giro, dan deposito masing-masing sebesar 17,70% yoy, 15,06% yoy, dan 43,53% yoy.

Laporan keuangan BTN mencatat pertumbuhan ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga. BTN mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39% yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63% yoy sehingga pendapatan bunga bersih Bank BTN melonjak di level 28,18% yoy.

Semua indikator tadi bermuara pada perolehan laba bersih BTN yang tercatat tumbuh 19,87% yoy menjadi Rp920 miliar pada semester I/2021 dari Rp768 miliar di periode yang sama tahun lalu.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1942 seconds (0.1#10.140)