Realokasi Anggaran, Ini Sejumlah Program Strategis Kemenparekraf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan jumlah alokasi anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pada Selasa (24/8).
Sandiaga memaparkan pagu anggaran Kemenparekraf telah mengalami realokasi dan refocussing sebanyak empat kali. Sehingga, pagu anggaran yang awalnya berjumlah Rp4.907.148.382.000 direalokasi hingga tersisa Rp2.880.366.582.000 atau 58,7 persen dari total pagu awal.
"Realokasi ini dilaksanakan sesuai dengan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang ditetapkan pada 25 Februari 2021, 31 Mei 2021, 28 Juli 2021, dan 16 Agustus 2021. Total pagu anggaran yang mengalami realokasi dan refocussing adalah Rp2.026.781.800.000 atau sekitar 41,3 pers,” kata Sandiaga melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Rabu (25/8/2021).
Menurut dia, refocussing dan realokasi ini mengakibatkan sejumlah pembatasan, pengurangan nilai kontrak, dan penundaan sejumlah kegiatan strategis. "Pembatasannya antara lain adalah rapat/pertemuan offline di luar kantor, roadshow offline di dalam dan luar negeri, perjalanan dinas dalam dan luar negeri. Serta penghentian honorarium 20 perwakilan pemasaran wisata Indonesia (VITO) di 14 negara," urainya.
Meski demikian, Sandiaga memaparkan sejumlah program kegiatan strategis Kemenparekraf yang harus terus dijalankan oleh setiap satuan kerja. Diantaranya pelatihan dan pendampingan SDM pelaku ekonomi kreatif unggulan, Anugerah Desa Wisata Indonesia, sertifikasi desa wisata berkelanjutan, sertifikasi CHSE bagi pelaku wisata, penyiapan bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata (BPUP), dan pemasaran desa wisata. Selain itu, reaktivasi industri pariwisata melalui pemberian stimulus pariwisata bagi masyarakat penerima vaksin dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di media nasional.
Pada kesempatan yang sama, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menambahkan, pihaknya juga melakukan beberapa langkah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.
"Beberapa program pemulihan yang kami laksanakan bekerja sama dengan stakeholders terkait adalah akselerasi program vaksinasi di berbagai daerah, dukungan/donasi alat kesehatan, dan reaktivasi usaha dengan optimalisasi penerapan aplikasi Peduli Lindungi dan aplikasi lainnya, serta pendukungan akomodasi bagi nakes dan tempat isolasi mandiri," papar Angela.
Sandiaga memaparkan pagu anggaran Kemenparekraf telah mengalami realokasi dan refocussing sebanyak empat kali. Sehingga, pagu anggaran yang awalnya berjumlah Rp4.907.148.382.000 direalokasi hingga tersisa Rp2.880.366.582.000 atau 58,7 persen dari total pagu awal.
"Realokasi ini dilaksanakan sesuai dengan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang ditetapkan pada 25 Februari 2021, 31 Mei 2021, 28 Juli 2021, dan 16 Agustus 2021. Total pagu anggaran yang mengalami realokasi dan refocussing adalah Rp2.026.781.800.000 atau sekitar 41,3 pers,” kata Sandiaga melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Rabu (25/8/2021).
Menurut dia, refocussing dan realokasi ini mengakibatkan sejumlah pembatasan, pengurangan nilai kontrak, dan penundaan sejumlah kegiatan strategis. "Pembatasannya antara lain adalah rapat/pertemuan offline di luar kantor, roadshow offline di dalam dan luar negeri, perjalanan dinas dalam dan luar negeri. Serta penghentian honorarium 20 perwakilan pemasaran wisata Indonesia (VITO) di 14 negara," urainya.
Meski demikian, Sandiaga memaparkan sejumlah program kegiatan strategis Kemenparekraf yang harus terus dijalankan oleh setiap satuan kerja. Diantaranya pelatihan dan pendampingan SDM pelaku ekonomi kreatif unggulan, Anugerah Desa Wisata Indonesia, sertifikasi desa wisata berkelanjutan, sertifikasi CHSE bagi pelaku wisata, penyiapan bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata (BPUP), dan pemasaran desa wisata. Selain itu, reaktivasi industri pariwisata melalui pemberian stimulus pariwisata bagi masyarakat penerima vaksin dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di media nasional.
Pada kesempatan yang sama, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menambahkan, pihaknya juga melakukan beberapa langkah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.
"Beberapa program pemulihan yang kami laksanakan bekerja sama dengan stakeholders terkait adalah akselerasi program vaksinasi di berbagai daerah, dukungan/donasi alat kesehatan, dan reaktivasi usaha dengan optimalisasi penerapan aplikasi Peduli Lindungi dan aplikasi lainnya, serta pendukungan akomodasi bagi nakes dan tempat isolasi mandiri," papar Angela.
(ind)