Pulihkan Ekonomi, Ini 3 Arahan Jokowi untuk Tim Pengendalian Inflasi

Rabu, 25 Agustus 2021 - 14:31 WIB
loading...
Pulihkan Ekonomi, Ini...
Presiden Joko Widodo. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tiga arahan utama kepada Tim Pengendalian Inflasi, baik tingkat Provinsi (TPIP) maupun Kabupaten/Kota (TPID) di tengah terjaganya tingkat inflasi yang mencapai 1,52% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Ketiga arahan tersebut merupakan langkah Jokowi dalam mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional mengingat pada kuartal ke II/2021 ekonomi Indonesia tumbuh 7,07% (yoy).

"Meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian, perekonomian negara kita semakin membaik. Tetapi tetap kita harus menjaga kewaspadaan. Dan Alhmudillah di kuartal kedua 2021 kita mampu tumbuh 7,07 persen yoy, dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52% yoy. Angka inflasi ini jauh dibawa target inflasi 2021 yaitu 3%," kata Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Jakarta, Rabu (25/8/2021).



Sebagai arahan pertama, Jokowi meminta TPIP dan TPID untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah menurunnya daya beli masyarakat.

Jokowi menginstruksikan agar para pemangku kepentingan untuk turun ke lapangan mengecek kemungkinan hambatan baik di tingkat produksi maupun distribusi.

Secara tegas Jokowi mengarahkan untuk segera menyelesaikan hambatan yang mengganggu jalannya perekonomian. "Tiap kota harus cek lihat lapangan, apakah ada kendala produksi atau apakah kendala distribusi," tandasnya.



Kedua, Jokowi menginginkan agar TPIP dan TPID tidak hanya fokus dalam pengendalian inflasi melainkan lebih proaktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sejumlah cara, menurut Jokowi, adalah dengan meningkatkan produktivitas petani, nelayan, dan sektor UMKM.

"Saya minta TPIP dan TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja tetapi juga harus proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif, membantu meningkatkan produktivitas petani dan nelayan, memperkuat sekotr UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas," tuturnya.

Ketiga, Jokowi meminta agar pandemi Covid-19 dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian baik untuk pasar lokal, nasional, maupun ekspor.

"Kita harus memanfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkattkan nilai tambah di sektor pertanian, karena di tengah pandemi sektor pertanian menjadi sektor unggulan, bisa bergerak produktif dan melibatkan banyak tenaga kerja," ucapnya.

Jokowi memproyeksikan sektor pertanian dapat tumbuh lebih baik dari kuartal kedua yang mencapai 0,38% dan kuartal pertama sebesar 2,95%. Tak lupa Jokowi mengingatkan agar ada keseimbangan dalam kebijakan kesehatan dan ekonomi agar tingkat penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan seiring dengan terus berjalannya pemulihan ekonomi.

"Di kuartal III/2021 kita juga harus waspada dan hati-hati, mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas penyebaran Covid-19 tetap harus kita kerjakan, harus bisa kita kendalikan, dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi," pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)