Sri Mulyani: Ledakan Varian Delta RI Tak Separah Negara Lain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia telah memelewati puncak gelombang kedua Covid-19. Adapun kasus harian Covid-19 rata-rata mengalami penurunan sejak Juni-Agustus.
"Sejak, Juni, Juli dan Agustus terlihat kasus harian rata rata di atas 50 ribu. Kita sudah melewati kasus Covid-19 pada gelombang kedua," kata Sri Mulyani melalui video virtual, Rabu (25/8/2021).
Menurut dia penularan virus Covid-19 bisa ditekan meski varian delta telah membuat sejumlah negara di dunia kelabakan karena kembali terjadi peningkatan kasus Covid-19. Sejumlah negara yang saat ini sedang melawan gelombang kedua akibat dihantam varian delta antara lain Amerika Serikat (AS), Brasil, Rusia dan negara lainnya.
"Indonesia sudah tidak terlihat hampir flat. Ini menggambarkan ketika dunia alami ledakan Covid-19 kita masih bisa terus menjaga," kata dia.
Mantan Direktur Bank Dunia ini menyebut Indonesia memang mengalami lonjakan tapi tak separah negara lain. Lonjakan penularan di Indonesia terutama disebabkan kerumunan dampak libur panjang seperti libur Nataru dan Hari Raya Idul Fitri. "Sekarang Indonesia sudah selesai, negara lain baru mulai. Saat ini episentrumnya berada di AS," kata dia.
Dia menambahkan upaya yang dilakukan Presiden Joko Widodo bersama para Menteri Koordinator, TNI/Polri, dan pemda menunjukkan hasil kasus harian turun pada 24 agustus, dibandingkan 24 juli yang memuncak di angka 574.135. Jika, kasus Covid-19 bisa dikendalikan maka ekonomi bisa pulih cepat
"Aktivitas PPKM menjadi kunci untuk memulihkan ekonomi. Semakin kita cepat mengendalikan Covid-19 maka ekonomi akan pulih," tandasnya.
"Sejak, Juni, Juli dan Agustus terlihat kasus harian rata rata di atas 50 ribu. Kita sudah melewati kasus Covid-19 pada gelombang kedua," kata Sri Mulyani melalui video virtual, Rabu (25/8/2021).
Menurut dia penularan virus Covid-19 bisa ditekan meski varian delta telah membuat sejumlah negara di dunia kelabakan karena kembali terjadi peningkatan kasus Covid-19. Sejumlah negara yang saat ini sedang melawan gelombang kedua akibat dihantam varian delta antara lain Amerika Serikat (AS), Brasil, Rusia dan negara lainnya.
"Indonesia sudah tidak terlihat hampir flat. Ini menggambarkan ketika dunia alami ledakan Covid-19 kita masih bisa terus menjaga," kata dia.
Mantan Direktur Bank Dunia ini menyebut Indonesia memang mengalami lonjakan tapi tak separah negara lain. Lonjakan penularan di Indonesia terutama disebabkan kerumunan dampak libur panjang seperti libur Nataru dan Hari Raya Idul Fitri. "Sekarang Indonesia sudah selesai, negara lain baru mulai. Saat ini episentrumnya berada di AS," kata dia.
Dia menambahkan upaya yang dilakukan Presiden Joko Widodo bersama para Menteri Koordinator, TNI/Polri, dan pemda menunjukkan hasil kasus harian turun pada 24 agustus, dibandingkan 24 juli yang memuncak di angka 574.135. Jika, kasus Covid-19 bisa dikendalikan maka ekonomi bisa pulih cepat
"Aktivitas PPKM menjadi kunci untuk memulihkan ekonomi. Semakin kita cepat mengendalikan Covid-19 maka ekonomi akan pulih," tandasnya.
(nng)