Program Kewirausahaan Kopi Perpusnas Menjaring Ribuan Peserta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Merespons fenomena pertumbuhan bisnis kedai kopi yang sejak beberapa tahun ini terus meningkat. Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar Program Kewirausahaan Kopi untuk para antusias kopi yang berjiwa wirausahawan, sekaligus menegaskan perannya sebagai lembaga yang berorientasi layananan berbasis inklusi sosial.
Program Kewirausahaan Kopi berlangsung di 8 kota yakni Ruteng, Denpasar, Malang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Lampung dan Medan. Kegiatan yang dihelat secara komprehensif ini berlangsung sejak 23 Agustus hingga 5 Oktober 2021.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ofy Sofiana mengungkapkan, tumbuhnya kedai kopi telah berdampak luas. Tidak hanya pengusaha kedainya, tapi petani kopi pun ikut menikmati atas fenomena yang terus berkembang ini.
"Data pada pertengahan tahun 2021, Indonesia menjadi negara penghasil kopi terbesar pertama di dunia. Dengan jumlah 636.000 metrik ton dalam setahun, diikuti Brazil 3,05 Ton lalu Kolombia 858.000 ton. Bukan saja dari segi jumlah, namun juga dari sisi jenis serta asal daerah penghasil. Hal tersebut menjadikan kopi Indonesia kaya jenis citarasa," paparnya ketika membuka Program Kewirausahaan Kopi, Rabu (25/8/2021) yang disampaikan secara Daring.
Menurut Ofy, sejak tiga tahun lalu Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bertekad melakukan transformasi menjadi institusi yang memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat mengubah kualitas hidup menjadi lebih baik menuju kesejahteraan.
Sebagai upaya memujudkannya, Perpusnas menyediakan sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan. Perpusnas juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiataan pelatihan keterampilan, yang bertujuan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.
Maka pada saat ini Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Program Kewirausahaan Kopi berbasis Iklusi sosial.
"Peran kami dalam hal ini adalah menyebarkan literasi kopi, sehingga siapa pun yang memiliki minat dalam bidang ini bisa terpenuhi kebutuhan pengetahuan dan ketrampilannya melalui kegiatan Program Kewirausahaan Kopi ini," tuturnya.
Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Teguh Purwanto mengungkapkan, kegiatan Program Kewirausahaan Kopi ini diselenggarakan dengan menyeleksi peserta melalui rangkaian kegiatan dimulai membuka kelas pengetahuan dasar tentang kopi dan kewirausahaan.
Peserta yang terdata hingga 1.464 orang tersebut nantinya akan diseleksi menjadi 60 orang dari tiap kota yang akan berlatih dengan didampingi instruktur di tiap kotanya masing-masing.
Lebih jauh Teguh menjelaskan, 60 orang tersebut kembali akan diseleksi berdasarkan syarat dan penilaian yang dilakukan oleh tim penyelenggara. Sehingga tersaring peserta yang selain antusias juga memiliki kapasitas untuk ikut dalam kegiatan yang yang lebih intensif dan terkonsentrasi di Jakarta.
Hanya dua orang dari tiap daerah yang berhak mengikuti sesi intensif dari program yang akan memboyong peserta pilihan tadi untuk mengenal kopi dari kebun, melihat bagaimana kopi diproses, hingga merancang konsep kedai kopi.
Para peserta pilihan ini akan dibimbing instruktur-instruktur berpengalaman di bidang kopi dan bidang kewirausahaan. Pada akhirnya, peserta dalam program ini akan diuji kembali untuk mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Program Kewirausahaan Kopi berlangsung di 8 kota yakni Ruteng, Denpasar, Malang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Lampung dan Medan. Kegiatan yang dihelat secara komprehensif ini berlangsung sejak 23 Agustus hingga 5 Oktober 2021.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ofy Sofiana mengungkapkan, tumbuhnya kedai kopi telah berdampak luas. Tidak hanya pengusaha kedainya, tapi petani kopi pun ikut menikmati atas fenomena yang terus berkembang ini.
"Data pada pertengahan tahun 2021, Indonesia menjadi negara penghasil kopi terbesar pertama di dunia. Dengan jumlah 636.000 metrik ton dalam setahun, diikuti Brazil 3,05 Ton lalu Kolombia 858.000 ton. Bukan saja dari segi jumlah, namun juga dari sisi jenis serta asal daerah penghasil. Hal tersebut menjadikan kopi Indonesia kaya jenis citarasa," paparnya ketika membuka Program Kewirausahaan Kopi, Rabu (25/8/2021) yang disampaikan secara Daring.
Menurut Ofy, sejak tiga tahun lalu Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bertekad melakukan transformasi menjadi institusi yang memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat mengubah kualitas hidup menjadi lebih baik menuju kesejahteraan.
Sebagai upaya memujudkannya, Perpusnas menyediakan sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan. Perpusnas juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiataan pelatihan keterampilan, yang bertujuan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.
Maka pada saat ini Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Program Kewirausahaan Kopi berbasis Iklusi sosial.
"Peran kami dalam hal ini adalah menyebarkan literasi kopi, sehingga siapa pun yang memiliki minat dalam bidang ini bisa terpenuhi kebutuhan pengetahuan dan ketrampilannya melalui kegiatan Program Kewirausahaan Kopi ini," tuturnya.
Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Teguh Purwanto mengungkapkan, kegiatan Program Kewirausahaan Kopi ini diselenggarakan dengan menyeleksi peserta melalui rangkaian kegiatan dimulai membuka kelas pengetahuan dasar tentang kopi dan kewirausahaan.
Peserta yang terdata hingga 1.464 orang tersebut nantinya akan diseleksi menjadi 60 orang dari tiap kota yang akan berlatih dengan didampingi instruktur di tiap kotanya masing-masing.
Baca Juga
Lebih jauh Teguh menjelaskan, 60 orang tersebut kembali akan diseleksi berdasarkan syarat dan penilaian yang dilakukan oleh tim penyelenggara. Sehingga tersaring peserta yang selain antusias juga memiliki kapasitas untuk ikut dalam kegiatan yang yang lebih intensif dan terkonsentrasi di Jakarta.
Hanya dua orang dari tiap daerah yang berhak mengikuti sesi intensif dari program yang akan memboyong peserta pilihan tadi untuk mengenal kopi dari kebun, melihat bagaimana kopi diproses, hingga merancang konsep kedai kopi.
Para peserta pilihan ini akan dibimbing instruktur-instruktur berpengalaman di bidang kopi dan bidang kewirausahaan. Pada akhirnya, peserta dalam program ini akan diuji kembali untuk mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
(akr)