Empat Industri Ini Tetap Bertumbuh Saat Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
Para pengusaha yang bergerak dalam sektor kesehatan tidak melihat apakah nantinya sektor ini akan terus berkembang dengan baik setelah pandemi Covid-19 usai. Sektor industri kesehatan ini masih akan terus bergerak dengan stabil.
Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja mengungkapkan, walaupun terlihat mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan sektor bisnis lain, bukan berarti sektor kesehatan ini tidak memiliki tantangan. Salah satu tantangannya adalah pasokan barang yang harus selalu dijaga.
Selain itu, pertumbuhan bisnis di bidang kesehatan belum bisa menutupi dampak korona terhadap perekonomian secara nasional yang telah merusak sektor bisnis lainnya.
"Jangan hanya melihat jumlah persentase yang tinggi. Sektor ini juga mengalami kesulitan sepanjang wabah dan kemungkinan masih akan berlanjut setelah wabah ini selesai. Selain itu, pertumbuhan di sektor ini tidak bisa menutupi kehancuran pertumbuhan di sektor ekonomi lainnya sehingga secara keseluruhan ekonomi kita tetap babak belur selama wabah," tutur Shinta. (Baca juga: Covid-19 Akan Jadi Awal Negara di Asia Pimpin Transformasi Ekonomi)
Tingkat konsumsi masyarakat atas gaya hidup sehat selama masa pandemi akan terus naik. Ditambah lagi banyaknya program-program kesehatan dari pemerintah menjadi landasan atas pertumbuhan sektor tersebut.
"Kalau kita lihat, pandemi ini memberikan efek yang luar biasa sehingga mengubah perilaku masyarakat untuk tetap hidup sehat. Mereka pun sudah mulai mengerti untuk menjaga kesehatan," ujarnya.
Semakin tingginya permintaan produk kesehatan seperti hand sanitizer dan masker membuat sejumlah produsen beralih memproduksi cairan penghilang kuman ini. Salah satunya produsen produk perawatan tubuh MS Glow. Menurut pemilik MS Glow Shandy Purnamasari, awalnya perusahaannya ikut serta memproduksi hand sanitizer karena prihatin dengan kelangkaan hand sanitizer di pasaran saat awal pandemi lalu.
"Mengapa saya juga ikut memproduksi hand sanitizer? Karena, barang yang langka pada saat itu. Tapi, kita terus melakukan produksi hand sanitizer untuk bisa membantu masyarakat agar tetap mengutamakan pola hidup bersih saat pandemi," sebut Shandy.
Awalnya Sahndy mengaku memproduksi hand sanitizer ini sebagai bentuk donasi untuk membatu para tenaga medis. Namun, melihat respons masyarakat yang cukup baik, Shandy pun mulai memproduksi produk kesehatan ini ke dalam lini bisnis kecantikannya.
"Strategi yang kita gunakan untuk tetap lancar memproduksi hand sanitizer ini adalah memastikan dahulu bahan bakunya tidak ada kendala atau aman terjaga dengan begitu tidak mengganggu proses produksinya," ucap Shandy. (Lihat Videonya: Ucapan Selamat Idul Fitri dari Udara)
Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja mengungkapkan, walaupun terlihat mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan sektor bisnis lain, bukan berarti sektor kesehatan ini tidak memiliki tantangan. Salah satu tantangannya adalah pasokan barang yang harus selalu dijaga.
Selain itu, pertumbuhan bisnis di bidang kesehatan belum bisa menutupi dampak korona terhadap perekonomian secara nasional yang telah merusak sektor bisnis lainnya.
"Jangan hanya melihat jumlah persentase yang tinggi. Sektor ini juga mengalami kesulitan sepanjang wabah dan kemungkinan masih akan berlanjut setelah wabah ini selesai. Selain itu, pertumbuhan di sektor ini tidak bisa menutupi kehancuran pertumbuhan di sektor ekonomi lainnya sehingga secara keseluruhan ekonomi kita tetap babak belur selama wabah," tutur Shinta. (Baca juga: Covid-19 Akan Jadi Awal Negara di Asia Pimpin Transformasi Ekonomi)
Tingkat konsumsi masyarakat atas gaya hidup sehat selama masa pandemi akan terus naik. Ditambah lagi banyaknya program-program kesehatan dari pemerintah menjadi landasan atas pertumbuhan sektor tersebut.
"Kalau kita lihat, pandemi ini memberikan efek yang luar biasa sehingga mengubah perilaku masyarakat untuk tetap hidup sehat. Mereka pun sudah mulai mengerti untuk menjaga kesehatan," ujarnya.
Semakin tingginya permintaan produk kesehatan seperti hand sanitizer dan masker membuat sejumlah produsen beralih memproduksi cairan penghilang kuman ini. Salah satunya produsen produk perawatan tubuh MS Glow. Menurut pemilik MS Glow Shandy Purnamasari, awalnya perusahaannya ikut serta memproduksi hand sanitizer karena prihatin dengan kelangkaan hand sanitizer di pasaran saat awal pandemi lalu.
"Mengapa saya juga ikut memproduksi hand sanitizer? Karena, barang yang langka pada saat itu. Tapi, kita terus melakukan produksi hand sanitizer untuk bisa membantu masyarakat agar tetap mengutamakan pola hidup bersih saat pandemi," sebut Shandy.
Awalnya Sahndy mengaku memproduksi hand sanitizer ini sebagai bentuk donasi untuk membatu para tenaga medis. Namun, melihat respons masyarakat yang cukup baik, Shandy pun mulai memproduksi produk kesehatan ini ke dalam lini bisnis kecantikannya.
"Strategi yang kita gunakan untuk tetap lancar memproduksi hand sanitizer ini adalah memastikan dahulu bahan bakunya tidak ada kendala atau aman terjaga dengan begitu tidak mengganggu proses produksinya," ucap Shandy. (Lihat Videonya: Ucapan Selamat Idul Fitri dari Udara)