Covid-19 Akan Jadi Awal Negara di Asia Pimpin Transformasi Ekonomi

Jum'at, 29 Mei 2020 - 06:47 WIB
loading...
Covid-19 Akan Jadi Awal...
Covid-19 akan menjadi titik balik bagi negara-negara Asia untuk memimpin transformasi lingkungan ekonomi dan bisnis. Foto/Istimewa
A A A
SEOUL - Virus corona atau Covid-19 telah mewabah ke seluruh dunia dan menimbulkan dampak yang sangat besar. Namun, Covid-19 akan menjadi titik balik bagi negara-negara Asia untuk memimpin transformasi lingkungan ekonomi dan bisnis.

Kepala McKinsey & Company Korea Selatan (Korsel) Choi Won-sik menyatakan di sepanjang sejarah setiap wabah global selalu memiliki sisi gelap dan sisi terang. Peristiwa Black Death yang melanda Eropa pada abad ke-14 juga tidak hanya menimbulkan korban, tapi juga memberikan dampak positif. Saat itu upah buruh meningkat tajam mengingat minimnya jumlah pekerja.

“Demikian juga dengan Covid-19. Wabah ini akan memiliki dua dampak yang merugikan dan menguntungkan,” ujar Won-sik, dikutip Korea Times. Menurut Won-sik, Asia akan bangkit dan berjaya. Hal itu bukan tanpa alasan. Asia merupakan kawasan yang terbilang unggul menanggulangi wabah tersebut. (Baca: Inggris Dilaporkan Tutup Kedutaan Besar di Korut)

Konsumsi Asia diperkirakan akan mewakili 40% dari total konsumsi global dengan produk domestik bruto (PDB) mencapai 52% pada 2040. Kebangkitan Asia ditopang oleh faktor lainnya selama wabah Covid-19 melanda, mulai dari regionalisasi, teknologi, dan kontrak sosial yang banyak terjadi di berbagai negara.

“Salah satu perubahan besar yang terasa ialah terjadinya restrukturisasi pasokan global. Saat ini sistem produksi dan sumber bahan bergerak di dekat end user. Kita dapat melihat banyak sekali perusahaan yang melokalisasi dan meregionalisasi rantai pasokan produk mereka menyusul adanya lockdown,” ucap Won-sik. (Lihat Video: Kesal Tak Bisa Kunjungi Kerabat, Emak-Emak Bongkar Barikade Jalan)

Di samping itu, lebih dari separuh perdagangan global, investasi langsung asing, dan investasi awal, serta investasi ventura dilakukan oleh dan terjadi di Asia. Dengan demikian, Asia diperkirakan akan mampu bergerak lebih cepat dibandingkan kawasan lainnya. Dalam jangka panjang, Asia bahkan tak mustahil maju.

“Asia juga menjadi salah satu kawasan yang menerapkan teknologi secara tepat dan luas,” kata Won-sik. “Popularitas e-commerce di sejumlah negara Asia telah melambung tinggi di tengah wabah Covid-19. Saya kira tren ini akan terus meningkat, sekalipun masyarakat sudah kembali hidup normal seperti sedia kala.”

Kota-kota Asia juga mengalami perkembangan industri dan jaringan inovasi yang lebih pesat dibandingkan kota-kota lainnya, tak terkecuali kota di India seperti Bangalore. Selain itu, masyarakat Asia juga disebut mampu mengangkat dan menerapkan nilai kebersamaan demi mencapai tujuan bersama. (Baca juga: Penanganganan Covid-19 Balik, Wisata Bali Berpotesi Dibuka Saat New Normal)

Tidak banyak warga Asia yang menyadari Covid-19 telah membuat warga Asia bersatu. Respons sebagian besar pemerintah juga cepat dan keamanan privasi lebih terjamin. Menurut Won-sik, perusahaan Asia perlu membuat rencana bisnis di masa depan dan tidak bergelut dengan ketidakpastian atau krisis yang terjadi.

“Perencanaan di sini sangat penting untuk membuat perusahaan bertahan dan berjaya,” kata Won-sik. Semua orang memiliki rencana, tapi tidak semuanya mampu menjalankan rencana tersebut. Dengan begitu, Won-sik mengimbau perusahaan selalu aktif menjalankan rencana dan lebih aktif melakukan eksekusi.

Kasus penyebaran Covid-19 diperkirakan akan melambat dan ekonomi diharapkan akan kembali pulih. Won-sik juga percaya diri masyarakat Asia akan mampu melalui Covid-19 dan membawa Asia bangkit, bahkan lebih maju dibandingkan kawasan lain. Dia memperkirakan Asia berpeluang menjadi kekuatan baru. (Muh Shamil)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Penasihat Danantara:...
Penasihat Danantara: Tarif Trump Bisa Bikin Sistem Keuangan Global Kolaps
PM Jepang: Tarif Trump...
PM Jepang: Tarif Trump Berpotensi Ganggu Tatanan Ekonomi Global
Ekonom Ingatkan Kebijakan...
Ekonom Ingatkan Kebijakan Tarif Picu Bencana Ekonomi Global Seabad yang Lalu
Harga Minyak Ikut Lunglai...
Harga Minyak Ikut Lunglai Terpukul Tarif Resiprokal Trump
Tarif Trump Tambah Tekanan...
Tarif Trump Tambah Tekanan pada Ekonomi Dunia yang Sedang Sakit
Gubernur Bank Sentral...
Gubernur Bank Sentral China: Yuan Stabil Jadi Kunci Stabilitas Keuangan Global
Menko Airlangga Dorong...
Menko Airlangga Dorong Kolaborasi Inovatif Berkelanjutan saat The World Governments Summit 2025
India Potong Pajak Kelas...
India Potong Pajak Kelas Menengah demi Dongkrak Daya Beli
Mantan Presiden Afrika...
Mantan Presiden Afrika Selatan: BRICS Memegang Kunci Keseimbangan Global
Rekomendasi
Macet Horor di Tanjung...
Macet Horor di Tanjung Priok Bikin Stres Sopir Angkot
Its Family Time! Waktunya...
It's Family Time! Waktunya Istirahat dari Rutinitas Kerja, Bareng Second Account dan My Comic Boyfriend di GTV!
Gempa Magnitudo 4,2...
Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Tapanuli Utara Sumut
Berita Terkini
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
42 menit yang lalu
Transformasi ESG Berbasis...
Transformasi ESG Berbasis Teknologi, Envicount Luncurkan Platform Inovatif
1 jam yang lalu
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
1 jam yang lalu
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
4 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
4 jam yang lalu
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
4 jam yang lalu
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved