RI Bisa Jadi Pemain Kunci Ekonomi Digital Dunia, Asalkan...
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia sangat berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam ekonomi digital dunia.
Dia mencatat, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar Rp632 triliun dan diproyeksi akan tumbuh setidaknya 8 kali lipat pada tahun 2030 mencapai Rp4.531 triliun.
"Ini bisa tercapai apabila kita bisa mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten serta dukungan regulasi yang komprehensif," ujarnya pada Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Wisata Indonesia Pelangi Sulawesi, Kamis (26/8/2021).
Menurut Lutfi, ada dua kunci utama proses transformasi digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu kolaborasi dan inovasi. Kolaborasi artinya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah, swasta, asosiasi, perbankan sehingga dapat membantu mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, cakap, dan berdaya saing di pasar global.
Kunci kedua adalah inovasi. Para UMKM Indonesia harus terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital, tingkatkan kemampuan untuk membaca dan menganalisa tren pasar, jeli dalam melihat peluang baru di dalam negeri maupun global, serta terus menciptakan terobosan dan produk teknologi inovasi baru.
"Dengan diterapkannya 2 kunci utama tersebut dan didukung oleh regulasi yang baik, pelatihan, pembinaan transformasi digital yang komprehensif serta akses pembiayaan yang inklusif, saya yakin UMKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap ekonomi nasional," jelasnya.
Dia mencatat, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar Rp632 triliun dan diproyeksi akan tumbuh setidaknya 8 kali lipat pada tahun 2030 mencapai Rp4.531 triliun.
"Ini bisa tercapai apabila kita bisa mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten serta dukungan regulasi yang komprehensif," ujarnya pada Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Wisata Indonesia Pelangi Sulawesi, Kamis (26/8/2021).
Menurut Lutfi, ada dua kunci utama proses transformasi digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yaitu kolaborasi dan inovasi. Kolaborasi artinya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah, swasta, asosiasi, perbankan sehingga dapat membantu mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, cakap, dan berdaya saing di pasar global.
Kunci kedua adalah inovasi. Para UMKM Indonesia harus terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital, tingkatkan kemampuan untuk membaca dan menganalisa tren pasar, jeli dalam melihat peluang baru di dalam negeri maupun global, serta terus menciptakan terobosan dan produk teknologi inovasi baru.
"Dengan diterapkannya 2 kunci utama tersebut dan didukung oleh regulasi yang baik, pelatihan, pembinaan transformasi digital yang komprehensif serta akses pembiayaan yang inklusif, saya yakin UMKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih terhadap ekonomi nasional," jelasnya.
(ind)