Kementan: Peningkatan Produktivitas Pertanian Harga Mati

Selasa, 31 Agustus 2021 - 21:51 WIB
loading...
Kementan: Peningkatan...
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi (dua kiri) mengunjungi BPP Cigugur - Pangandaran, Jawa Barat didampingi Kadistan Pangandaran, Sutriaman (kanan). (Foto: Dok. BPPSDMP)
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta semua orang yang bekerja di sektor pertanian memiliki semangat tinggi dalam memenuhi kebutuhan makanan bagi 270 juta penduduk Indonesia. Oleh karena itu, penyuluh dan petani harus terus bersemangat. Sebab peningkatan produktivitas pertanian adalah harga mati.

“Pertanian bisa baik, salah satu penentu utamanya adalah penyuluh. Kalian itu penting banget sebagai Kopassus-nya Kementerian Pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan bertemu maupun dialog virtual dengan petani dan penyuluh di seluruh pelosok tanah air.

Hal itu kembali ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan , Dedi Nursyamsi di hadapan puluhan penyuluh dan petani pada kunjungannya di BPP Cigugur - Pangandaran tentang tiga faktor penting pengungkit produktivitas pertanian.

“Peningkatan produktivitas pertanian adalah ciri keberhasilan pembangunan pertanian. Kalau produktivitas meningkat, berarti pembangunan pertanian berhasil,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/8/2021).

(Baca juga:Kementan dan RNI Kompakan Perkuat Cadangan Hortikultura)

Menurutnya, bukan tanpa alasan produktivitas harus ditingkatkan. Karena tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

“Tujuan ini bisa tercapai manakala ada peningkatan produktivitas. Jumlah penduduk tambah terus. Kalau produktivitas tak bertambah, bagaimana?,” kata Dedi.

Tiga pengungkit produktivitas, katanya, yakni inovasi teknologi dan prasarana-sarana, peraturan perundangan dan SDM pertanian, maka peningkatan produktivitas ada di tangan kita semua, khususnya penyuluh di wilayah binaan masing-masing.

(Baca juga:Perkuat Kegiatan IPDMIP, Kementan Minta Exit Strategy Disiapkan)

“Jadilah penyuluh penembak jitu. Sasarannya adalah peningkatan produktivitas. Setelah dibidik, langsung eksekusi. Penyuluh itu berdiri paling depan dalam hal peningkatan produktivitas pertanian,” kata Dedi.

Kepala Dinas Pertanian Pemkab Pangandaran, Sutriaman menambahkan SDM pertanian di wilayahnya terdiri atas 71.000 petani, sementara dalam e-RDKK Pupuk Subsidi yang terfasilitasi sekitar 40.000 petani. Mereka berhimpun pada 1.300 kelompok tani (Poktan) dan 93 gabungan kelompok tani (Gapoktan) serta didukung 93 penyuluh swadaya.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1440 seconds (0.1#10.140)