Tsunami Covid-19 Berlalu, Pertumbuhan Ekonomi India Cetak Rekor
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Tsunami Covid-19 sempat melanda negara ini, dimana sempat dalam 24 jam untuk pertama kalinya korban Covid-19 mencapai lebih dari 4.000 jiwa. Kini ekonomi India mampu mencetak rebound dalam periode tiga bulan hingga akhir Juni 2021, usai melalui Tsunami Covid-19.
Dikutip dari BBC, pelonggaran pembatasan Pandemi Covid-19 memungkinkan lebih banyak kegiatan ekonomi mulai bergulir dibandingkan dengan lockdown pertama di India pada tahun 2020.
Produk domestik bruto (PDB) India tumbuh sebesar 20,1% untuk kuartal kedua, yakni April hingga Juni dibandingkan tahun sebelumnya. Selama periode yang sama tahun lalu, ekonomi India sempat menyusut mencapai 24%.
Kepala penasihat ekonomi pemerintah India, KV Subramanian menerangkan, investasi swasta dan belanja konsumen membantu meningkatkan pemulihan ekonomi Indonesia, atau apa yang disebut membentuk kurva V.
Pemulihan berbentuk V dianggap sebagai penurunan tajam dengan cepat mencapai titik terendah, diikuti oleh rebound. Manufaktur dan konstruksi juga mendorong pertumbuhan, menurut Kementerian Statistik India.
Ekonomi India menyusut 7,3% pada tahun keuangan terakhirnya saat Tsunami Covid-19 melanda. India telah menjadi salah satu ekonomi utama dunia yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19.
Lonjakan PDB selama kuartal April hingga Juni meleset dari perkiraan bank sentral India sebesar 21,4% pertumbuhan untuk periode tersebut. Beberapa analis mengatakan ini akan membuat Reserve Bank of India (RBI) kemungkinan bakal mempertahankan langkah-langkah stimulus sampai setidaknya akhir tahun ini.
Sementara banyak negara maju di seluruh dunia telah memberikan sejumlah besar stimulus untuk belanja bahan bakar. Perdana Menteri India, Narendra Modi telah memprioritaskan investasi dalam infrastruktur, privatisasi bisnis milik negara dan reformasi pajak untuk mendorong pertumbuhan.
Para ahli optimis bahwa India akan terus membukukan pertumbuhan yang kuat, meskipun beberapa sektor utama masih belum mencetak rebound. Belanja konsumen yang menjadi pendorong utama pertumbuhan, juga masih lebih rendah dari level sebelum pandemi Covid-19.
Kata para ahli, risiko gelombang infeksi virus corona yang bermutasi serta program vaksinasi yang lamban dapat menghambat momentum. India adalah ekonomi terbesar ketiga di Asia, namun pertumbuhan ekonomi India tetap masih lebih kecil dari sebelum pandemi.
Dikutip dari BBC, pelonggaran pembatasan Pandemi Covid-19 memungkinkan lebih banyak kegiatan ekonomi mulai bergulir dibandingkan dengan lockdown pertama di India pada tahun 2020.
Produk domestik bruto (PDB) India tumbuh sebesar 20,1% untuk kuartal kedua, yakni April hingga Juni dibandingkan tahun sebelumnya. Selama periode yang sama tahun lalu, ekonomi India sempat menyusut mencapai 24%.
Kepala penasihat ekonomi pemerintah India, KV Subramanian menerangkan, investasi swasta dan belanja konsumen membantu meningkatkan pemulihan ekonomi Indonesia, atau apa yang disebut membentuk kurva V.
Pemulihan berbentuk V dianggap sebagai penurunan tajam dengan cepat mencapai titik terendah, diikuti oleh rebound. Manufaktur dan konstruksi juga mendorong pertumbuhan, menurut Kementerian Statistik India.
Ekonomi India menyusut 7,3% pada tahun keuangan terakhirnya saat Tsunami Covid-19 melanda. India telah menjadi salah satu ekonomi utama dunia yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19.
Lonjakan PDB selama kuartal April hingga Juni meleset dari perkiraan bank sentral India sebesar 21,4% pertumbuhan untuk periode tersebut. Beberapa analis mengatakan ini akan membuat Reserve Bank of India (RBI) kemungkinan bakal mempertahankan langkah-langkah stimulus sampai setidaknya akhir tahun ini.
Sementara banyak negara maju di seluruh dunia telah memberikan sejumlah besar stimulus untuk belanja bahan bakar. Perdana Menteri India, Narendra Modi telah memprioritaskan investasi dalam infrastruktur, privatisasi bisnis milik negara dan reformasi pajak untuk mendorong pertumbuhan.
Para ahli optimis bahwa India akan terus membukukan pertumbuhan yang kuat, meskipun beberapa sektor utama masih belum mencetak rebound. Belanja konsumen yang menjadi pendorong utama pertumbuhan, juga masih lebih rendah dari level sebelum pandemi Covid-19.
Kata para ahli, risiko gelombang infeksi virus corona yang bermutasi serta program vaksinasi yang lamban dapat menghambat momentum. India adalah ekonomi terbesar ketiga di Asia, namun pertumbuhan ekonomi India tetap masih lebih kecil dari sebelum pandemi.
(akr)