Impor Daging Kerbau Berdikari dari India Mulai Masuk Hari Ini

Sabtu, 30 Mei 2020 - 21:50 WIB
loading...
Impor Daging Kerbau...
Impor daging kerbau dari India oleh PT Berdikari (Persero) sudah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 672 ton. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Berdikari (Persero) telah mengantongi izin impor daging kerbau India dan daging sapi Brazil dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) masing-masing sebanyak 50.000 ton dan 10.000 ton. Berdikari berencana mendatangkan daging secara bertahap hingga akhir tahun 2020.

Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara mengatakan, sampai saat ini Berdikari telah melakukan kontrak pembelian dengan beberapa pemasok daging kerbau India dan pengiriman sudah mulai berjalan.

"Hari ini, untuk shipment pertama telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 672 ton," ujar Harry di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

(Baca Juga: India Lockdown, Mendag: Impor Daging Kerbau Terhambat)

Ia menambahkan, hingga saat ini Berdikari telah menyelesaikan negosiasi kontrak dengan beberapa pemasok dengan total daging kerbau yang akan didatangkan sebanyak 1.960 ton yang direncanakan akan masuk bertahap hingga akhir Juni 2020.

"Kami akan terus menambah jumlah impor sesuai dengan kuota yang kami dapat, dimana saat ini kami masih melakukan negosiasi kontrak dengan beberapa supplier. Kami berharap dengan masuknya daging kerbau India ke Indonesia dapat menjaga ketersediaan bahan pangan nasional dan terpenuhinya kebutuhan bahan pangan protein khususnya daging serta menjaga stabilitas harga tetap terjangkau oleh masyarakat," katanya.

Untuk memasarkan daging tersebut, Berdikari menggandeng beberapa distributor serta menyalurkan langsung ke pasar konsumen melalui saluran distribusi sendiri, diantaranya melalui Toko Daging Protein Berdikari dan market place.

(Baca Juga: Impor Turun, Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I/2020 di Bawah 1,5%)

Selain impor daging kerbau India, Berdikari juga sedang mempersiapkan proses impor daging sapi Brazil, saat ini telah dilakukan kontrak pembelian awal dengan salah satu supplier sebanyak 1.120 ton dan diperkirakan akan sampai sebelum akhir Juni 2020.

"Sebagai bagian dari BUMN Klaster pangan, kami komitmen untuk men-support pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilisasi harga khususnya pada masa pandemi Covid-19 ini," tutup Harry.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1447 seconds (0.1#10.140)