India Lockdown, Mendag: Impor Daging Kerbau Terhambat
A
A
A
JAKARTA - Pemberlakuan lockdown di India demi mencegah penyebaran pandemi corona membuat eksportir daging kerbau di India menjadi terkendala. Ini berpengaruh terhadap impor daging kerbau asal India yang menjadi terhambat ke Indonesia.
Terhambatnya impor daging kerbau ini disampaikan oleh Kementerian Perdagangan. "Karena India lagi lockdown, eksportir daging kerbau jadi lambat. Semoga dalam waktu dekat bisa (cepat) kembali," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Agus menerangkan bahwa Indonesia telah menambah kuota impor daging kerbau dari India, yang semula 100.000 ton akan ditambah menjadi 170.000 ton. Penambahan ini didasari pada kebutuhan dalam negeri untuk konsumsi daging kerbau.
"Impor daging kerbau hanya dikhususkan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebanyak 100.000 ton diantaranya telah ditugaskan kepada Bulog. Sisanya akan diberikan kepada BUMN pangan lainnya yang dianggap bisa melakukan importasi daging kerbau," katanya.
Sementara untuk gula, pemerintah menambah impor sebesar 550.000 ton. Sebelumnya, Mendag telah menerbitkan izin impor gula kristal mentah (GKM) sebesar 438.000 ton. Dengan demikian total impor gula mencapai 988.000 ton. Saat ini stok di distributor diperkirakan sekitar 159.000 ton.
Dia melanjutkan, impor gula tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional sebesar 250.000 ton per tahun. Impor gula akan dilakukan secara bertahap.
Gula impor sebanyak 250.000 ton bakal mengguyur pasar di bulan April ini. "Sampai akhir Agustus, stok gula kami targetkan mencapai 670.000 ton, tapi disesuaikan kondisi panen," tandasnya.
Terhambatnya impor daging kerbau ini disampaikan oleh Kementerian Perdagangan. "Karena India lagi lockdown, eksportir daging kerbau jadi lambat. Semoga dalam waktu dekat bisa (cepat) kembali," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Agus menerangkan bahwa Indonesia telah menambah kuota impor daging kerbau dari India, yang semula 100.000 ton akan ditambah menjadi 170.000 ton. Penambahan ini didasari pada kebutuhan dalam negeri untuk konsumsi daging kerbau.
"Impor daging kerbau hanya dikhususkan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebanyak 100.000 ton diantaranya telah ditugaskan kepada Bulog. Sisanya akan diberikan kepada BUMN pangan lainnya yang dianggap bisa melakukan importasi daging kerbau," katanya.
Sementara untuk gula, pemerintah menambah impor sebesar 550.000 ton. Sebelumnya, Mendag telah menerbitkan izin impor gula kristal mentah (GKM) sebesar 438.000 ton. Dengan demikian total impor gula mencapai 988.000 ton. Saat ini stok di distributor diperkirakan sekitar 159.000 ton.
Dia melanjutkan, impor gula tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional sebesar 250.000 ton per tahun. Impor gula akan dilakukan secara bertahap.
Gula impor sebanyak 250.000 ton bakal mengguyur pasar di bulan April ini. "Sampai akhir Agustus, stok gula kami targetkan mencapai 670.000 ton, tapi disesuaikan kondisi panen," tandasnya.
(ven)