Semangati Pelaku Ekraf Jakarta Barat, Sandiaga: 45 Orang Ini Bakal Jadi Pengusaha Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mendorong semangat para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Ibukota, khususnya Jakarta Barat, untuk terus menggali potensi dan mengembangkan produk ekonomi kreatif unggulan yang berdaya saing.
Hal itu disampaikan Menparekraf saat menghadiri workshop pengembangan "KaTa Kreatif Indonesia" di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (3/9). Di hadapan 45 pelaku ekonomi kreatif dari subsektor kuliner yang hadir sebagai peserta workshop, Sandiaga mengungkapkan bahwa DKI Jakarta memiliki sederet usaha kreatif namun banyak yang belum dikembangkan.
"DKI Jakarta, khususnya Jakarta Barat, memiliki keunikan daya tarik yang dapat menjadi potensi, sehingga dapat terus dimaksimalkan untuk menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya, dikutip Senin (6/9/2021).
"Bayangkan kalau satu usaha bisa mempekerjakan 10 pekerja saja, betapa banyak lapangan kerja yang tercipta. Dan saya yakin 45 (pelaku ekraf) yang hadir di sini bakal menjadi pengusaha besar," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Sandiaga mengapresiasi beragam produk hasil karya para pelaku ekraf sembari memberikan sejumlah masukan. Misalnya di bidang makanan dan minuman atau kuliner, dia mengingatkan pentingnya inovasi dan higienisitas. Selain itu, cara mengemas dan memasarkan produk juga harus dibuat menarik, di mana saat ini sangat terbantu dengan adanya ekosistem digital.
Melalui program KaTa Kreatif, para pelaku ekraf juga didorong mengoptimalkan usahanya dengan memanfaatkan ekosistem digital tersebut. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan 30 juta UMKM onboarding ke platform e-commerce.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan, program Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) sudah ada sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekonomi kreatif (ekraf) unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf, rantai nilai ekraf, dan keterkaitan backward-forward linkage.
Sebagai rangkaian pengembangan KaTa Kreatif Indonesia, Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan kegiatan workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif, yang digelar di 25 kabupaten/kota.
Workshop ini dihadiri narasumber kompeten di bidangnya sehingga diharapkan para pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan wawasan dalam mengembangkan usaha kreatif.
"Workshop ini kita lakukan dengan pendekatan pelatihan dan pendampingan, juga memberikan akses terhadap permodalan serta pemasaran dan hal lainnya yang dibutuhkan pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM," bebernya.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, menambahkan, melalui kegiatan yang akan dijalankan ke berbagai kabupaten/kota lainnya di Tanah Air, Kemenparekraf juga akan menghimpun data para pelaku ekonomi kreatif.
"Sehingga nantinya para pelaku ekonomi kreatif itu dapat saling berkolaborasi dan bersinergi dengan program Kemenparekraf/Baparekraf lainnya," paparnya.
Hal itu disampaikan Menparekraf saat menghadiri workshop pengembangan "KaTa Kreatif Indonesia" di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (3/9). Di hadapan 45 pelaku ekonomi kreatif dari subsektor kuliner yang hadir sebagai peserta workshop, Sandiaga mengungkapkan bahwa DKI Jakarta memiliki sederet usaha kreatif namun banyak yang belum dikembangkan.
"DKI Jakarta, khususnya Jakarta Barat, memiliki keunikan daya tarik yang dapat menjadi potensi, sehingga dapat terus dimaksimalkan untuk menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya, dikutip Senin (6/9/2021).
"Bayangkan kalau satu usaha bisa mempekerjakan 10 pekerja saja, betapa banyak lapangan kerja yang tercipta. Dan saya yakin 45 (pelaku ekraf) yang hadir di sini bakal menjadi pengusaha besar," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Sandiaga mengapresiasi beragam produk hasil karya para pelaku ekraf sembari memberikan sejumlah masukan. Misalnya di bidang makanan dan minuman atau kuliner, dia mengingatkan pentingnya inovasi dan higienisitas. Selain itu, cara mengemas dan memasarkan produk juga harus dibuat menarik, di mana saat ini sangat terbantu dengan adanya ekosistem digital.
Melalui program KaTa Kreatif, para pelaku ekraf juga didorong mengoptimalkan usahanya dengan memanfaatkan ekosistem digital tersebut. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan 30 juta UMKM onboarding ke platform e-commerce.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan, program Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) sudah ada sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekonomi kreatif (ekraf) unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf, rantai nilai ekraf, dan keterkaitan backward-forward linkage.
Sebagai rangkaian pengembangan KaTa Kreatif Indonesia, Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan kegiatan workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif, yang digelar di 25 kabupaten/kota.
Workshop ini dihadiri narasumber kompeten di bidangnya sehingga diharapkan para pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan wawasan dalam mengembangkan usaha kreatif.
"Workshop ini kita lakukan dengan pendekatan pelatihan dan pendampingan, juga memberikan akses terhadap permodalan serta pemasaran dan hal lainnya yang dibutuhkan pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM," bebernya.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, menambahkan, melalui kegiatan yang akan dijalankan ke berbagai kabupaten/kota lainnya di Tanah Air, Kemenparekraf juga akan menghimpun data para pelaku ekonomi kreatif.
"Sehingga nantinya para pelaku ekonomi kreatif itu dapat saling berkolaborasi dan bersinergi dengan program Kemenparekraf/Baparekraf lainnya," paparnya.
(ind)