Hadapi Era Digital, BRI Beri Pembekalan Kehumasan

Kamis, 09 September 2021 - 01:11 WIB
loading...
Hadapi Era Digital, BRI Beri Pembekalan Kehumasan
BRI mengadakan acara Training Kehumasan 2.0 secara daring dengan tema The Power Of Social Media, Rabu (8/9/2021).
A A A
JAKARTA - Era keterbukaan informasi saat ini memudahkan setiap orang untuk menerima dan mengakses berita kapan saja dan di mana saja. Berdasarkan data Hootsuite "Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital", rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial, dengan total pengguna aktif media sosial mencapai 170 juta, atau setara dengan 61,8% dari total populasi Indonesia.

Eksistensi media sosial juga mempercepat arus penyebaran informasi. Bahkan seringkali viralitas di media sosial dijadikan sebagai sumber pemberitaan di media-media pers. Bahayanya, konten viral di sosial media memiliki kecenderungan sentimen negatif.

(Baca juga:Pertahankan Kinerja Positif, Dirut BRI Terpilih Sebagai Best CEO dan BRI Raih 3 Penghargaan Infobank Awarding 2021)

Hal inilah yang melatarbelakangi BRI mengadakan acara Training Kehumasan 2.0 secara daring dengan tema The Power Of Social Media, Rabu (8/9/2021).

Acara kali ini bertujuan mempertajam kemampuan para jajaran kehumasan BRI di 18 wilayah dan kantor cabang khusus, serta anak perusahaan BRI dalam membaca dan memprediksi potensi krisis serta kesiapan menghadapi krisis berdasarkan pola atau tren yang berkembang.

Beberapa Direksi BRI dan Praktisi Sosial Media menjadi narasumber dan memaparkan beberapa materi. Salah satunya, Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto yang memaparkan cara menghadapi keluhan nasabah yang terjadi di sosial media.

(Baca juga:BRI Dinobatkan sebagai “Tempat Bekerja Terbaik di Asia” versi HR Asia)

Kebanyakan orang, kata dia, cara berpikir Humas hanya media relation atau relasi media, pembagi 'pacah', dan mengirim rilis serta informasi. Lebih dari itu, Humas sedianya berfungsi membuat agenda seting dan menggiring opini publik untuk mengangkat citra sebuah lembaga.

“Namun, jangan menari di atas tabuhan gendang orang lain. Artinya, Humas harus mampu mengangkat citra lembaga atau organisasi dengan memproduksi informasi sendiri,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya Humas bertransformasi ke era digital. Jaringan komunikasi yang semakin luas sangat memungkinkan bagi Humas untuk memanfaatkan para influencer dalam membangun citra organisasi atau lembaga. “Para influencer ini umumnya memiliki banyak pengikut yang menjadi sasaran atau target informasi, serta bisa mempengaruhi opini publik,” tandasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)