Industri Kreatif Diajak Terus Berinovasi untuk Jadi Solusi di Masa Pandemi

Minggu, 31 Mei 2020 - 12:45 WIB
loading...
Industri Kreatif Diajak Terus Berinovasi untuk Jadi Solusi di Masa Pandemi
Bank BRI dan industri kreatif terus berinovasi untuk menjadi solusi di masa pandemi. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Sebanyak 765 pelaku industri kreatif dari 16 sektor menyemarakkan zoom!nar bertema "Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan" yang diselenggarakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Zoom!nar ini menghadirkan pembicara utama Menteri Komunikasi dan Informatika, yang diwakili Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo, dan Direktur Bisnis Mikro, Bank BRI Supari.

Dedi Permadi mengungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung dan mengapresiasi kegiatan video conference semacam zoom!nar, utamanya pada masa pandemi yang kini melanda dunia.

"Di saat physical distancing menjadi keharusan dalam keberlangsungan kehidupan, jaringan internet yang andal dan aman merupakan sarana utama untuk bisa tetap melakukan kegiatan berkomunikasi dan berusaha. Demi menjaga keberlangsungan dunia usaha saat berdiam dan bekerja dari rumah di masa pandemi, pemerintah melalui Komifo memastikan jaringan internet yang bisa diandalkan senantiasa hadir untuk masyarakat," jelas Dedi dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Supari menyampaikan pandemi yang hanya bisa dilewati dengan berjaga jarak, menjadikan manusia teralienasi dan terisolasi. "Industri kreatif mengajarkan kepada kita hanya mereka yang berinovasi dari rumah yang bisa bertahan di masa pandemi ini. Kreativitas menjadi kata kunci untuk bisa bertahan dan keluar dari krisis yang sedang kita hadapi ini. Kolaborasi antara pihak perbankan dan industri kreatif bukan saja dapat mengusahakan terus begeraknya roda ekonomi, tapi juga dapat memberikan solusi emosi di masa pandemi ini," jelas Supari.

Supari juga menepis keraguan para pegiat industri kreatif terkait kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan. ASITech Indonesia Siap Berkolaborasi Menangi Persaingan di Tengah Pandemi

"Bank BRI hadir untuk memberikan solusi alaternatif pandanaan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk industri kreatif. Tangible maupun intangible assets yang dihasilkan oleh industri kreatif tentunya memiliki nilai ekonomis dan mungkin bankable," kata Supari.

Ia menambahkan selain melalui jalur frontline perbankan, instrumen lain yang bisa mendukung terjadinya kolaborasi antara dunia perbankan dan industri kreatif adalah melalui instrumen peer to peer lending melaui beberapa fintech rekanan Bank BRI.

Terkait apa yang disampaikan Supari, Raul Renanda seorang arsitek, desiner dan seniman yang dikenal melalui karyanya mendesain Gedung Taman Ismail Marzuki dan kini merambah ke industri desain piano modern, menyatakan sepakat dengan Supari bahwa berinovasi dari rumah menjadi kunci untuk bisa keluar dari keterhimpitan di masa pandemi.

"Seorang seniman biasanya akan sangat kreatif dan kemudian menghasilkan master piece justru disaat dia tertekan," jelas Raul.

Raul mendorong pihak perbankan untuk dapat terus berkomunikasi dengan industri kreatif untuk bisa hadir dengan alternatif solusi pendanaan.

"Tidak ada karya yang bisa menghasilkan nilai tambah 30 kali lebih besar dari modal tangible yang ia investasikan selain karya industri kreatif. Selama ini karya-karya industri kreatif terbukti memiliki nilai ekonomis yang sangat besar. It's a high risk investment with highly returns," tegas Raul.

Sementara itu, GIGI Band menyatakan, perlindungan hak intelktual dan hak cipta masih menjadi masalah di negara ini. "Bentuk akhir dari karya musik adalah meta data di jaman digital sekarang ini. Perlindungan hak intelektual dan hak cipta masih menjadi pekerjaan serius untuk bisa ditangani agar tidak terus merugikan industri kreatif," jelas Armand Maulana.

"GIGI Band mengapresiasi terbitnya UU24/2019 terkait industri kreatif yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kami juga berharap karya-karya intangible dapat disahkan dalam konteks fidusia dalam industri perbankan," katanya.

Menanggapi pernyataan Armand Maulana, Supari mengatakan solusi emosi menjadi penting saat ini dan kebutuhan hiburan makin meningkat. Tapi lebih dari sekadar memberikan hiburan, kegiatan hiburan yang mendidik atau edutainment (educational entertainment) yang mengarah kepada dimungkinkannya berinovasi dari rumah adalah penting untuk dihadirkan ke hadapan masyarakat.

"Bank BRI akan terus melakukan kegiatan semacam ini baik dalam bentuk roadshow atau pun kegiatan virtual semacam zoom!nar ini," kata Supari.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)